Kota resor besar yang identik dengan dunia hiburan itu beribu kota Clark Countey juga merupakan kota terpadat di negara bagian Nevada, Amerika Serikat. Kota tersebut dikenal secara internasional sebagai pusat industri perjudian, perbelanjaan, dan hiburan.
Reno dan Nayza kini sudah berada tepat di Hoover Dam, bendungan beton tertinggi 221 meter di belahan dnia barat. Dibangun pada tahun 1935 di sungai Colorado, sekitar 48 kilometer dari tenggara Las Vegas yang berkisar satu jam dari Las Vegas. Hoover Dam juga merupakan perbatasan antara negara bagian Nevada dengan Arizona. Terdapat juga waduk "Lake Mead" di dalamnya.
Ketika dua insan itu tengah asik mengagumi bendungan tinggi tersebut, muncullah sebuah mobil BMW hitam yang terhenti disampin kembarannya. Mobil tersebut mengeluarkan bunyi klakson yang membuat Reno dan Nayza menoleh ke arah sumber suara.
Nayza berharap seseorang yang sudah lama ditunggunya keluar dari kendaraan beroda empat itu. Dan, harapannya terkabulkan.
"Zafran?" sontaknya serta berlari kecil ke arah pria bertopi navy sesuai dengan warna baju kaosnya. Nayza langsung menarik tangan Zafran demi melihat-lihat bendungan Hoover dam sebentar.
"Pak, kami boleh ngelihat plus ngefoto-foto bentar boleh kan?" jaksa itu hanya mengangguk dengan menampilkan senyuman khasnya. Nayza sangat benci dengan senyuman itu, karena senyuman itu sungguh melelehkannya. Walau sebenarnya ia suka menatap senyuman itu sampai selesai.
"Zaf... lo pernah kesini?" tanya Nayza ketika mereka sudah sampai di jembatan sambil melihat bendungan yang berada dibawahnya "enggak."
"Tapi, lo kok biasa aja sama bendungan ini?"
"Yah, karena gue pernah pergi ke tempat lain, bukan kesini." jawabnya dengan datar.
"Kemana? Kemana emangnya lo pernah pergi?" kali ini, cewek itu menatap Zafran dengan rasa keingintahuan yang sangat memuncak. Seringai kecil terlahir di bibir Zafran. Sambil menatap aliran air yang berada di bendungan, ia menemukan jawabannya.
"Los Angeles, malah lebih keren daripada ini, hahaha." Tawanya meledak seketika. Nayza tidak habis pikir dengan tingkah Zafran yang sukses membuatnya kesal.
"Iah... dasar. Los angeles yang ada air terjun, bukan bendungan yang kayak ginian. Habis itu bukannya lo baru aja dari sana, terus kesini?"
"Enggak. Gue sempat pergi kok!"
"Nggak ajak-ajak gue lo ya?" ketus Nayza sambil memukul-mukul Zafran yang tidak mau terus-terusan dipukul, berlari-lari memutuar jembatan yang berada di atas bendungan itu.
"Sini lo,, gue kasih pelajaran!" teriak Nayza.
Reno sangat fokus memandangi Zafran dan Nayza. Sampai tidak menyadari kehadiran Mark yang sudah lama berada disampingnya.
"Kamu suka gadis itu?" pertanyaan Mark berhasil mengagetkan Reno. Tetapi, ia berhasil menyembunyikan tingkah anehnya itu. Ia sekilas memandang pria di sampingnya kemudian menatap lurus kembali.
"Tidak." jawabnya singkat.
"Tapi, sepertinya kamu menyukainya."
"Kenapa kamu bisa menyimpulkannya begitu?" kening Reno kian berkerut mendengar ucapan Mark.
"Tidak tahu. Mungkin karena aku tidak pernah melihatmu menatap cewek seperti itu."
"Apa ada yang salah dengan tatapanku?"
"Mungkin.. dan kalau kamu benar-benar menyukainya, kamu harus bisa mengalahkan Zafran!" cowok jangkung itu tersenyum dengan ucapannya.
"Aku tidak menyukainya." jawab jaksa itu dengan dingin.

KAMU SEDANG MEMBACA
RENAZA
Mystery / ThrillerMasih banyak hal yang perlu kulakukan. Tanpa berharap apa yang seharusnya menjadi nyata di bagian babku yang selanjutnya. Hidup memang tidak pernah berjalan dengan arah yang diinginkan. Karena ia memiliki arah tersendiri yang harus dilampauinya.