Jonathan Revandika👆
(REVISI✅)
Happy Reading ....
Di luar sedang hujan, hal itu membuat misi Keisha sedikit terhambat. Sudah sehari berlalu setelah pesan itu terkirim, itu artinya hari ini hari terakhir Keisha memecahkan teka-teki Mr. Phan.
Tapi bukannya merasa gelisah atau cemas, Keisha justru tengah bersantai dengan secangkir coklat hangat favoritnya sambil menatap hujan.
Keisha tidak peduli dengan ancaman itu. Setidaknya, dia tahu bahwa Zeus yang meminta pertolongan adalah seorang Defino Alanxia Xarlonie, CEO Xarlonie Corporation.
Keisha memang membenci orang itu, saat mendengar namanya Keisha bisa saja langsung murka, dan membunuh seseorang tanpa belas kasih untuk meredamkan amarahnya.
Dia tahu, ada orang lebih benci padanya. Katakan, siapa yang tidak benci pada seorang gadis yang memiliki sisi gelap dan tidak banyak ditahu orang?
Siapa yang tidak iri dengan segala kemampuan, dan kecerdasan otak gadis itu?
Ditambah dengan kecantikannya, siapa yang tidak iri dan benci? Keisha pikir sebutan Dewi dari Mr. Phan memang pantas untuknya.
Kalian bisa berpikir Keisha orang yang narsisme dan sebagainya. Karena ya, dia memang seperti itu.
Suara ketukan dari pintu kamar, membuyarkan pemikiran Keisha. Keisha menoleh, mengodekan pada Sesil yang asyik menonton film di sofa kamar itu, untuk membuka pintu.
Sesil mendengkus kecil, dia sedang asyik menonton malah disuruh untuk membuka pintu. Lagian siapa orang aneh yang bertamu sepagi ini? Pikir Sesil.
Sesil melihat pada layar intercom, namun tidak ada siapa pun di sana.
Penasaran, Sesil pun membuka pintu.
"Astaga, bangsat lo ngagetin aja, setan!"
Bagaimana tidak dikagetkan, jika seorang lelaki dengan topi hitam yang menutupi wajanya dan tengah bersandar di samping pintu itu adalah Keinan.
Keinan menoleh, menatap Sesil datar.
"Keisha?"
"Di dalem, lagi kangenin elo kayanya. Abis dari tadi gue liat dia ngelamun aja."
Keinan menaikkan sebelah alisnya, kemudian memasuki kamar hotel itu.
Sesil melihatnya kesal. "Nggak sopan banget, belum juga disuruh masuk," ujarnya mengertu kesal.
Keinan melihat Keisha yang tengah menatap lurus keluar jendela, namun netranya menangkap sebuah kertas note yang tergeletak di meja samping Keisha.
Keinan duduk di kursi samping Keisha dan meraih note itu, kemudian kening Keinan berkerut.
Dia kenal tulisan itu.
Keisha yang berada di sisinya tersentak kaget, kemudian merampas kertas note itu.
"Punya gue."
Keinan menatap Keisha datar. "Kamu punya hubungan apa sama Kevin?"
"Hah?"
"Itu seperti tulisan Kevin," ucap Keinan kembali.
"Beneran? Buktinya?"
Keinan mengambil ponsel yang berada di sakunya, sebentar mengotak-atik dan menunjukkannya pada Keisha.
Keisha membandingkan tulisan tangan Kevin yang ada di ponsel Keinan, dengan yang ada di note itu.
Ya tulisannya sedikit sama, pikir Keisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Ice Girl [Selesai]
Fiksi RemajaOrang mengiranya sempurna tanpa cela, melihat dia yang bak tak ada bandingannya, namun tahukah mereka, jika tidak ada hal yang sempurna di dunia ini? Begitupun dengan dia, si gadis misterius dengan sejuta rahasianya. Tidak ada yang tahu pasti siapa...