Prolog

4.3K 325 48
                                    

Selama hidupnya, Lucass tidak pernah membayangkan akan ada hari dimana dia bertemu dengan seseorang yang memandangnya dengan jengkel seperti gadis itu.

Selama hidupnya, Lucass tidak pernah terpikir akan ada hari dimana dia bertemu dengan seseorang, yang menatapnya tanpa ada sedikitpun rasa takut diwajahnya seperti gadis itu.

Untuk pertama kalinya setelah kematian penyihir menara hitam, dia diperlakukan selayaknya manusia biasa. Bukan seperti monster yang akan menghancurkan apapun dihadapannya, atau Tuhan yang mengabulkan semua permintaan hambanya.

Untuk pertama kali dalam ratusan tahun hidupnya, dia menemukan ketertarikkan pada sesuatu. Berbeda seperti sebelumnya, dia hanya menganggap dunia membosankan, hari-hari dia lewati dalam kehampaan.

Tapi semejak dia bertemu gadis itu, dunianya terasa menarik.

Gadis itu,

Athanasia De Alger Obelia.

Seorang putri kerajaan Obelia yang tercipta bukan untuknya.

Tentu Lucass menyadari betul, mereka terpisah oleh jarak dan waktu. Bahkan jika tidak ada buku sihir itu, dan Athanasia tidak terjebak di dalamnya, mereka tentu tidak akan menyadari kalau eksistensi keduanya ada.

919 hari 19 jam 19 detik

Selama itu dia terus menerus mencoba mencari cara menemukan Athanasia. Memasuki banyak dimensi, menentang hukum alam dengan bodohnya.

Bertemu dengan banyak Athanasia di segala kehidupan justru membuatnya bingung sendiri. Seharusnya dia dapat memilih salah satu diantara mereka, tapi dia tidak melakukan itu.

Dia tidak butuh Athanasia yang lain.

Dia hanya butuh Athanasia yang pernah menendang kakinya, yang pernah dia ajak memasuki ruang pribadinya, yang pernah menggigit bibirnya kala Lucass menciumnya dengan paksa.

Lucass duduk di jedela menara hitam, irisnya kosong menatap hamparan bintang di langit malam. Dulu dia pernah menatap langit yang sama dengan Athanasia, Saat itu terasa menyenangkan, tapi sekarang...

"Dimanapun kamu berada, tidak peduli dekat atau jauh-

- aku pasti akan menemukanmu."

Lucass menundukkan kepalanya, memejamkan matanya.

'Lucass, jika kamu menemukan seseorang yang kau inginkan setiap waktu, maka jangan lepaskan.'

Tentu Lucass tidak akan melepaskan Athanasia begitu saja.

Dia pernah hampir sampai ketempat dimana Athanasia berada, tapi Lucas menyadari keberadaannya dan melemparnya ke dunia aneh tanpa sihir.

Pada akhirnya, dia gagal.

Tidak masalah.

Dia hanya perlu mencobanya. Jikapun ribuan kali dia harus kembali mengalami kegagalan, jika itu untuk bertemu Athanasia, dia akan terus mengulanginya.

Lagi dan lagi.

.

.

.

TBC

Center Of Gravity (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang