Past Mischief

Chapter Eleven

Caution!
Typo everywere!

"Aeri."Suho

"Aeri." Suho

"Eungh." Aeri

"Aeri! Bangun Anjing!!" Suho.

"Ck." Aeri.

"Wah yang kayak gini nih. Bikin kesel." Suho.

"Aeri bangun woy bangun!! Taehyung depan tuh!!" Suho.

"Eh eh masa iya?!" Aeri langsung bangun sambil kaget.

"Kagak!" Suho.

"Ck! Apaan sih gue ngantuk! Pen tidur aja!" Aeri.

"Iya emang harus. Gue mau berangkat dulu." Suho.

"Yah yah. Gue lonely gitu?!" Aeri.

"Ada Tante Crystal nanti jam 10 11an."Suho.

"Lama dong. Jam berapa sekarang??" Aeri.

"Se tengah 7 eh 8." Suho.

"Ya udah sono." Aeri.

"Itu makan nya gue taro atas nakas lo. Jangan lupa makan minum obat nya juga. Gue berangkat dulu." Suho.

"Iya. Ati ati di jalan lho. Ga usah ngebut bawa mobil nya." Aeri.

"Hm. Baek baek di rumah. Gue berangkat." Suho.

Chuup~

Suho mengecup kening Aeri. Aeri hanya membalas kepergian oppa nya ke alam sana.

Eh.

Ke sekolah maksud nya dengan senyuman.

"Haaah.... Lonely."

Aeri hanya diam duduk besandar kepala ranjang. Tidak berniat untuk makan.

Di samping makanan Aeri liat mangkuk air yang masih anget kayak nya dengan kain putih bersih dan kering.

"Buat paan? Ngompres?"

Akhirnya dia pake buat ngelap wajah dan tangan kaki nya.

Setelah merasa cukup, ia letakkan di bawah ranjang nya. Setelah itu baru dia makan.

"Kangen appa jadi nya." Aeri.

Tiap Aeri sakit, appa adalah orang pertama yang panic. Sekarang Suho. Karena appa mulai sibuk dengan kantor nya yang rumit.

Baru menghabiskan setengah mangkuk bubur abalon, ba tiba...

Tring tring.

Bel rumah bunyi.

"Sapa sih astaga!?" Aeri.

Aeri turun dari ranjang dengan susah payah. Karena badan nya, jujur, lemes ama geter.

Tring tring.

Bel bunyi lagi waktu baru nginjek tangga.

"Iyaaa!" Aeri.

Gadis itu segera menuju pintu rumah.

Tring tring.

Bel bunyi lagi waktu gadis itu mau buka pintu.

"Iya iya sabar elah!!" Aeri.

Cklek.

"Siap– siapa ya??"

Aeri merasa pernah liat. Tapi di mana ya?

"Ealah! Lupa lo ama gue?!" ??.

"Bentar bentar." Aeri masih nampak berpikir.