Bagian 02 : Bulan sabit

36 7 4
                                    

- PATAH -

"Ahh sial"

Seungyoun mengumpat saat menyadari dirinya terlambat. gerbang utama di sekolahnya sudah di tutup 15 menit lalu.

"Hei, cepat masuk!" teriak sassem kim yang kebetulan berjaga di depan gerbang. wajahnya terlihat tidak bersahabat. menyeramkan sekali.

"Berdiri di sini sampai bel istirahat berbunyi" mendengar itu seungyoun hanya diam. wajahnya tidak memperlihatkan ekspresi apapun, berbeda dengan sassem kim yang terlihat menghembuskan nafasnya berat sebelum pergi dari sana.

Jika tidak salah. akhir akhir ini seungyoun memang sering sekali datang terlambat. penampilannya juga semakin hari semakin berantakkan. dia sering bolos dan tidur saat jam pelajaran.

Entahlah apapun itu seungyoun memang tidak pernah terlihat baik baik saja sejak hari itu. hari dimana hatinya di paksa mati oleh seseorang.

"Kau juga terlambat ya"

Suara itu membuat seungyoun menoleh, disampingnya berdiri seorang yeoja yang hanya setinggi dagunya. lucu sekali. apa lagi saat dia mendongkak, menatap seungyoun dengan senyuman yang membuat kedua matanya melengkung membentuk bulan sabit yang indah.

"Kau baik baik saja"

Seungyoun tidak menjawab. dia terlihat mengalihkan pandangannya kedepan begitu juga dengan yeoja itu yang kelihatannya tidak merasa kesal meskipun baru saja di abaikan.

"Hei, tunggu kau mau pergi kemana
sassem kim akan memarahimu"

Lagi lagi seungyoun hanya mengabaikannya dan pergi begitu saja. persetanan dengan hukuman yang akan dia terima, toh jam istirahat juga masih lama dan berdiri selama 3 jam bukanlah waktu yang sebenar.

Kini setelah menaiki beberapa anak tangga seungyoun akhirnya sampai di rooftop. dia terlihat langsung menjatuhkan tubuhnya di atas sofa usang yang ada di sana kemudian menutup matanya rapat rapat.

Dia berniat tidur. namun sayangnya sinar matahari terasa sangat menyengat hingga membuatnya terpaksa mengubah posisinya menjadi duduk. sial sekali.

Sesaat dia membiarkan kedua matanya menatap ke segala arah. hingga terhenti pada lapangan dimana disana berdiri seorang yeoja yang sempat membuatnya tertegun.

Entahlah hanya saja yeoja itu tampak asing hingga membuat seungyoun tanpa sadar menatapnya begitu lama. sangat lama hingga tidak menyadari jika tatapannya juga di balas oleh yeoja itu.

Patah || Seungyoun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang