Terlalu Sayang

743 75 11
                                    

Sang fajar baru saja terbit pagi ini. Orang orang di desa ini pun belum banyak memulai aktivitas mereka. Hanya terdengar kicaun burung yang menemani lari pagi Badrun dan Chika. Walau udara pagi disini sangat dingin, tidak mengurangi rasa semangat mereka pagi ini. Hari ini Chika dan Badrun memakai outfit yang serasi. Baju kebugaran dan topi putih couple.

Langkah kaki mereka berhenti di sebuah hamparan rerumputan hijau yang warga sekitar sering sebut teletubbies hill. Sang mentari menyambut mereka di sebelah timur dengan sinarnya yang indah. Badrun dan Chika memilih untuk melepas penatnya di  ladang rerumputan hijau itu.

"Nih" Chika meyodorkan sebotol air mineral pada Badrun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nih" Chika meyodorkan sebotol air mineral pada Badrun.

"Makasih"

Chika ikut duduk disamping Badrun, ia menatap wajah samping Badrun yang penuh dengan peluh. Dengan cepat Chika mengambil sapu tangan di saku celananya dan langsung mengelap keringat yang membasahi wajah tampan laki laki itu.

Badrun yang baru saja selesai meneguk airnya, menjadi terdiam saat Chika yang tiba tiba mengelap keringatnya. Tangan itu begitu lembut menyeka wajahnya, Badrun bisa merasakan itu. Mungkin suatu saat nanti Badrun pasti akan sangat merindukan perlakuan manis Chika padanya. Ia juga akan sangat merindukan menatap wajah cantik Chika sedekat ini.

"Btw ini sapu tangannya bekas gue pakai lap keringet gue juga tadi"

"Pantes.. "

"Pantes apaan? asem?"

"Pantes wangi maksudnya, keringetnya bidadari mana ada yang asem" elak Badrun.

"Dasar lu gombal mulu huu.. " chika memukul Badrun dengan sapu tangannya. Bukannya marah Badrun malah asik menatap wajah cantik Chika yang tanpa polesan make up pagi ini.

"Ngapain lu liatin gue kayak gitu?" tanya  Chika karena merasa terusik ditatap seperti itu oleh Badrun.

"Pelit banget. Yaudah saya liatin yang lain aja" Badrun mengalih pandangannya ke sekelilingnya.

"Chik liat deh itu bule yang itu sexy banget ya, hot banget" ujar Badrun yang seolah tergoda dengan seorang wanita asing yang sedang jalan pagi di tempat ini.

Bugh..

"Aduh.., Chik kok saya di tonjok" Badrun memegang hidungnya yang terkena tonjokan Chika yang secara tidak manusiawi.

"Biarin"

"Berdarah, Chik" lapor Badrun.

"Masak sih? yaampun maaf drun, gue gak sengaja" ujar Chika merasa bersalah.

"Mana sini gue liat" panik Chika.

"Tapi bohong" ujar Badrun dengan wajah yang menyebalkan.

"Ish.. nyebelin banget sih lo drun. Gak lucu tau gak!" chika memukul lengan Badrun dengan tangannya.

Meet You In BaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang