Lebih Indah

708 73 6
                                    

Pagi hari yang cerah ini badrun sudah bersiap dengan mobil jeep yang ia sengaja rental untuk hari ini menemani chika. badrun berkaca pada spion mobil, menata rambutnya sedemikian rupa, tak lupa topi pemberian chika juga ia pakai. entah mengapa ia menjadi suka memakai topi sekarang, terlebih lagi saat bersama chika. badrun merasa ia sangat manis jika memakai topi.

Dari arah jauh badrun melihat Chika berjalan ke arahnya, chika selalu tampil sangat cantik. Jumpsuit bermotif bunga chika pilih, rambutnya ia biarkan dicepol.
senyum badrun merekah saat chika sudah mendekatinya, chika pun ikut membalas senyuman badrun begitu manis.

"sudah siap mba?"

"udah dong! ayo" chika pun langsung masuk ke mobil begitupun badrun.

"hari ini tujuan kita kemana drun?" tanya chika.

"rencananya ke desa penglipuran, habis itu terserah mba chika mau kemana bebas"

"oke"

Badrun mengendarai mobilnya dengan tenangnya, jalanan hari ini menuju desa penglipuran yang terletak di kabupaten Bangli tidak macet dan tidak terlalu panas. Mereka disuguhi pemandangan pedesaan yang benar benar terasa sangat asri. Pepohonan yang rindang, gunung, sawah. Chika wanita itu kini asik memoles wajahnya dengan make up, mungkin tadi ia tidak sempat dandan.

"drun gak apa ya gue dandan di mobil?" ujar chika sambil mengoleskan bedak ke pipinya.

Badrun melirik chika sekilas lalu terkekah.
"gak papa mba, santai aja"

"gue biasanya klo sama kak cio suka dimarahin sama dia klo make up di mobil" curhat chika.

"kan saya sama mas cio beda" ujar badrun.

"uhh coba aja kak cio kayak lu drun, polos gak cerewet"

Jalan yang mereka lewati kali ini sedikit berkelok sehingga kadang membuat chika tidak sengaja jatuh ke dada bidang badrun.

"Eh.. eh maaf drun" ujar chika tidak enak, ia buru biru menjauhkan tubuhnya dari badrun.

"gak papa mba" badrun tersenyum kecil lalu kembali fokus pada kemudinya. keadaan menjadi sedikit hening. kini chika sibuk pada ponselnya, sesekali badrun mendengar chika mendumel sendiri sambil menatap ponselnya.

"mba chika kenapa?"

"ini gue kesel banget sama kak cio dia belum ngasih kabar hari ini, kemarin juga malamnya gak bisa dihubungin. kesel banget gak tuh!"

"mungkin mas cio masih ada jadwal flight mba"

"tauk ah gue kesel" wajah chika nampak kesal dan badrun menyadari itu.

"gak baik cemberut gitu mba. masak mau liburan mukanya suntuk gitu"

"iya nih gue senyum neh" chika menunjukkan senyuman manisnya yang menurut badrun itu adalah senyuman ciri khas chika.

Mobil badrun sudah memasuki kawasan desa panglipuran. Badrun membuka seatbeltnya lalu turun dari mobil. sedangkan chika ia masih sibuk menata rambutnya dengan sisir, lalu berkaca, kemudian menyemprotkan parfum kesukaannya. badrun dengan sabarnya menunggu di luar mobil. ia jadi berpikir seperti ini toh rasanya jadi gracio.

Akhirnya setelah lama chika keluar dari mobil dengan wajah sumringahnya.
"maaf ya drun lama he.. he. biasa cewek emang rempong" ujar chika sambil memasangkan topi pantai di kepalanya.
Badrun mungkin tidak akan berkedip melihat chika seperti saat ini. rambut gelombang milik chika dibiarkan terurai tak lupa kaca mata hitam, dan topi pantai yang ia kenakan. kalau seperti ini chika seperti tourist yang sedang berlancong ke bali.

"ya udah yuk mba masuk, saya udah beli tiket tadi" ajak badrun.

"ya udah yuk mba masuk, saya udah beli tiket tadi" ajak badrun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meet You In BaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang