29. Pulang

1 0 0
                                    

Tapi boong.

Awkwkkwkwkwkkwkwk

🌸🌸🌸

Zuen menghentikan aktivitasnya ketika mendengar suara Alona. Dia meraih keranjang yang dibawa Alona ketempat tidur, lalu mencium bibir Alona singkat. Zuen lalu merapikan penampilan Alona yang berantakan.

"Sayang ...," Zuen berbisik kecil di telinga Alona.

"Pilihin baju." Zuen mengembangkan senyum lembut sekaligus manja pada kekasihnya.

Alona sempat termenung sejenak karena hal tiba-tiba yang Zuen lakukan tiba-tiba juga berhenti.

Alona berjalan kearah lemari menghindari tatapan Zuen padanya. Alona menyodorkan kemeja lengan panjang hitam pada Zuen.

"Pakein." Alona segera ingin berlari keluar tetapi ditahan kembali oleh Zuen.

"Bercanda sayang ... tunggu aku." Setelah mengatakan itu, Zuen mengenakan kemejanya cepat lalu menggenggam tangan Alona keluar kamar.

"Zuen, kakak pulang dipaksa kakak kamu." Zuen sudah diteriaki padahal dia baru saja keluar kamar.

"Iya, hati-hati kak." Zuen menatap Belvan sekilas lalu menjawab pertanyaan Bianca.

"Nih oleh-oleh." Zuen mengangkat alis melihat hal yang disodorkan padanya. Bukan, disodorkan tepat didapan matanya.

"Kakak, kalo terlalu dekat aku gak keliatan apa yang kakak kasih."

"Owh ... Maap, ga keliatan." Bianca cengir kuda.

"Kakak denger kamu udah mulai mins matanya, jadi ngasih ini." Alona membuka kotak yang berisikan kacamata.

Tanpa babibu, Bianca memasangkan langsung pada Zuen lalu menaikan rambut Zuen yang lebih banyak condong ke kiri.

"Ah! Mirip banget astaga!" Bianca menatap kagum pada Zuen.

"Anjay, sekarang gue baru percaya lu adeknya kak Belvan." Itu Zheno.

"Pengacara dadakan?" Itu Callysta.

"Zu- Zuen ...." Itu Alona.

Sekarang Zuen jengah.
"Kalian kira gue ngaku-ngaku jadi adek kak Belvan?"

"Iya"

"Hm."

"Mungkin."

"Banget."

Bangsat kalian. Bahkan Alona juga gak percaya?

Zuen menghela nafas, dia berlajan dan duduk di satu sofa yang sama dengan Belvan.

"Lihat, ga bedakan?" Zuen menatap netizen lagi.

"Banget"

"Sama"

"Copas"

"Oplas ya"

"Astaga!" Itu Zuen yang berteriak pasrah.

Available Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang