1. Pertemuan pertama

85 31 165
                                    

Karena pertemuan tak disengaja ini, aku bisa menemukanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Karena pertemuan tak disengaja ini, aku bisa menemukanmu

***

London, 18:30 pm

Para penumpang, harap bersiap. Sebentar lagi kita akan mendarat di London City Airport.

Suara pramugari cantik membangunkan Callysta dari mimpi indahnya. Perlahan bulu mata lentiknya mulai mengerjap tanda ia akan mulai bangun. Parasnya yang cantik membuat siapa saja akan terpanah olehnya. Bibir tipis mungil dengan warna marun yang manis. Bulu mata yang lentik, iris mata coklat jerni perpaduan hitam kelam membuat siapa saja tak ingin berpaling untuk menatap dirinya. Dengan postur tubuh yang langsing, semakin menambah kecantikan tubuhnya.

PLAK!!

"Aw!!! " Callysta perlahan mengusap pipinya. Namun tak terlalu lama ia seperti akan melanjutkan tidurnya lagi.

PLAK!!

"Aw!! Ngak sopan banget sih" Callysta memberontak dan mulai terpaksa membuka matanya. Namun ia terbungkam, oleh seorang pria tampan yang memiliki tubuh kurus tetapi tetap mempertahankan sikapnya yang cool.

Dengan tatapan yang masih sayu, dan iler yang masih berada disamping bibirnya, Callysta langsung dengan sigap berdiri dan tanpa sengaja ia membentur langit-langit pesawat tempat ia meletakkan tasnya, tampa menunggu beberapa lama ia terlontar jatuh kepangkuan pria tersebut dan akhirnya tak bergerak.

Sang pria yang di timpahi Callysta itu sangat terkejut dengan hal yang baru saja terjadi. Saat ia melihat ada gadis di pangkuaannya, dalam sekejap ia membeku ditempat seperti air yang disimpan didalam penyimpanan es yang sangat dingin.

Diam,
Dia terdiam tampa gerakan sedikitpun.

Akhirnya,
Ia memilih menunggu,

Toh juga mau mendarat, pikir laki-laki itu.

Setelah 5 menit menunggu, pria itu tampaknya ia tak melihat tanda-tanda kehidupan dari Callysta. Detik itu juga rasa panik menggerogoti laki-laki berbaju lebar itu.

"What the hell, jangan mati di sini!"

Ia sangat panik pasalnya, bibir Callysta yang lembut berubah menjadi pucat. Tak ada lagi tanda-tanda kemerahan di sana. Mata tenang laki-laki itu benar-benar berubah, berubah 180° dari posisinya yang menjaga image tenangnya yang seperti air tampa riak.

Namun detik berikutnya iris () itu berubah menjadi temang, seakan tak terjadi apa apa sebelumnya. Pandangannya yang terus tertuju pada Callysta berubah haluan memandang lurus ke depan.

Seakan mensugestikan,
'Ini belum saatnya panik'

Dua menit selanjutnya pesawat sudah mendarat di London City Airport.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Available Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang