6. Masak

17 8 4
                                    

Apapun yang terjadi, tetap lah tegar dan yakinkan kalau tuhan ada disisi mu, karena 'jodoh nggak akan kemana'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apapun yang terjadi, tetap lah tegar dan yakinkan kalau tuhan ada disisi mu, karena 'jodoh nggak akan kemana'...

***

Callysta Pov

Whaattt??? Nggak salah dengar gue?, gue disuruh jadi pembokat ama jadi pacar boongan ni cowok rese, malas amat gue, tapi kalung pemberian dari nenek.
*Dengan raut wajah yang sedih callysta mengangguk manis*

Zheno pov

"Bagus bagus *sambil tersenyum licik*. Malam ini lo nginap di masion gue!" Callysta terkejut setengah mati, sambil berkata dengan nada suara syok, "apaaaaa? Lo mau apain gue? gue anak baik baik, turunan orang baik"

"Oi! Lo pikir gue mau ngapain lo?, lo kira gue cowok apaan?" dengan raut wajah yang serius Zheno berkata

"Siapa yang suka cewe bau kaya lo,  lagi pula gue cuma nyuruh lo kerja, bukan buat godain gue"

👣👣👣

Author pov

"Btw, lo nemuiin kalung gue dimana?" dengan suara datar.

"Oh iya, kita kan belum kenalan. Kenalin nama gue Callysta Juliana Elysia, dan lo siapa?" sambil senyum manis.

Zheno melihat callysta dengan terkejut , "nama gue Zheno Alexander Berwyn. Gue temuin kalung lo diatas kasur."

"Owghhh!!!" Callysta berteriak.

'Bilang sekali lagi! Apakah hidup gue bakalan hancur sama cowok yang di samping lagi nyetir ini?' bisiknya dalam hati.

'apa salah gue sama lo? Kenapa lo rusak masa depan indah gue? Yang udah gue susun dengan rapi' Callysta hanya bisa menangis terpukul.

Zheno bingung setengah mati, "lo kenapa Ta? Kok lo nangis sih?"

Seketika lampu menyala dalam otak Zheno. "Owh, soal itu maaf ya Ta, sebenarnya gue sama lo udah-, malam itu kita udah-" umbar Zheno berpura-pura tersipu malu.

Lalu setelah menenangkan diri,  Zheno mengangkat kepalanya. "Oh iya, thanks ya buat malam itu" ujar Zheno sambil senyum licik penuh kemenangan.

Callysta mendengar semua kata-kata Zheno, namun seketika Callysta langsung pingsan. Zheno yang melihat Callysta pingsan langsung meminggirkan mobilnya, dengan panik Zheno berusaha membangunkan Callysta, tapi Callysta tak kunjung sadarkan diri.

'Apa gue udah keterlaluan ya? '

Dengan kecepatan sedang zheno menjalankan mobilnya ke masion miliknya. Setelah 23 menit, mereka pun sampai. Zheno menggedong Callysta dengan hati hati.

"Lo kenapa sih ta?" ujar Zheno lembut.

Zheno membuka pintu masionnya, lalu Zheno menuju sebuah kamar yang berada di lantai dua. Membaringkan Callysta perlahan, seakan-akan Callysta adalah kayu rapuh yang akan hancur hanya karena tiupan angin kecil.

Available Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang