Feeling Blue [NEW VERSION]

1. Prolog

Written by StarEls

Berapa banyak orang yang mengalami kebahagiaan sepanjang hidup? Tentu saja tidak ada. Kebahagiaan dan luka adalah pasangan yang serasi. Namun, adakah di antara mereka yang memiliki persentase kesedihan di atas kebahagiaan? Jawabannya banyak dan aku adalah salah satunya.

Apa kau tahu rasanya dicaci dan dihina? Tidak perlu dijawab, aku tengah merasakannya.

Berada dalam keterpurukan dalam beratnya beban kehidupan. Berusaha menerima dengan lapang kejadian yang tak pernah kubayangkan.

Aku adalah satu dari sekian orang yang masih berusaha menampik kenyataan. Entah siapa yang bisa kuajak berkeluh kesah, tetapi menurutku mungkin kalian bisa.

Maka dari itu, akan kuceritakan seputar kehidupan setelah aku mengalami hal itu—kejadian buruk yang mengubah kisah hidup.

Aku memang bukan sastrawan berbakat seperti Pramoediya Ananta Toer atau Sapardi Djoko Pramono. Aku juga bukan penulis hebat seperti Fiersa Besari atau Dee Lestari. Tetapi, berilah aku ruang untuk menceritakan kisah hidupku yang biasa-biasa saja.

Mengenai gunjingan, hinaan, kekerasan, kesendirian, dan keputusasaan.

Aku pikir aku adalah satu-satunya makluk yang paling menyedihkan. Tak mampu melakukan interaksi sosial setelah tertampar kenyataan. Bisa dibilang aku ini keras kepala. Tetapi, ada sesuatu yang membuatku perlahan melunak.

Apakah itu?

Aku sendiri tak yakin untuk menyebutnya. Entah itu kesadaran, atau kehadirannya? Aku lebih menyukai opsi pertama, tetapi aku tak bisa menampik opsi kedua.

Entah apa penyebabnya, aku kembali bangkit seolah mendapatkan sebuah cahaya baru dalam hidup. Bangkit dan berusaha menjadi lebih baik kurasa bukan hal buruk.