Part 6

25 1 0
                                    

Jangan jadi pembaca hantu ya, vote dan komentar kalian selalu ditunggu. ^^

selamat membaca ^^

*****

WIRASENA

Aku memasuki salah satu restoran yang sudah di booking oleh adekku didaerah menteng, Jakarta pusat. Setelah menemui resepsionis aku berjalan keruangan VIP. Aku mendengar suara mendumel seorang cewek dari arah belakangnya.

"Kanapa harus gue?, kenapa nga suruh asisten?, kalau anak gadisnya kenapa – kenapa atau diperkosa gimana?. Ini pakaian kenapa harus rapi?, emang mau ketemu sama presiden apa?. Kenapa juga harus rok yang dipake?, emang nga bisa pake jeans napa yang ada sobek – sobeknya, kalau kayak ini tampang ketua geng hilang yang ada dikira seketaris. Jelas – jelas gue juga bos diperusahaan, gue juga punya peran. Ini kenapa rambut segala diikat?, kenapa muka harus dimakeupin?, emang ini mau jadi model atau ketemu klien?, pake segala kecamata, emang nga bisa pake lensa biar keliatan keren. Sepatu juga terlalu tinggi, kalau jatuh gimana?"

Setelah cukup lama mendengar ocehan cewek tersebut, aku masuk keruangan yang bakal menjadi tempat pertemuan antara aku dan klien. Aku mengambil tempat duduk yang mengarah kearah pintu.

Aku mengenakan pakaian yang cukup rapi kali ini, bahkan lebih rapi dari pakaian yang aku pakai saat dikampus. Hari ini aku sengaja membawa baju yang lebih formal khusus untuk ketemu klien. Kali ini aku mengenakan baju putih yang dipadukan dengan jas berwarna navy, bahkan celana yang aku kenakan juga berwarna navy biar semuanya keliatan serasi. Tas yang aku gunakan adalah tas kantoran untuk menyimpan segala dokumen sedangkan tas khusus kekampus aku tinggalkan dimobil. Kali ini aku juga menggunakan mobil, karena aku banyak bawaan mulai dari buku, makalah, baju ganti, dokumen perusahaan, dan sepatu. Aku nga ingin menggunakan sepatu yang sering aku gunakan dikampus untuk ketemu klien atau perusahaan.

Tiba – tiba suara ketukan pintu dari luar. "Maaf sudah membuat anda menunggu lama" ucapnya sopan ketika masuk.

Aku yang dari tadi sibuk memainkan ponsel langsung mengangkat kepala dan melihat kearah pemilik suara tersebut dan ternyata seorang cewek yang berpenampilan rapi, sehingga dirinya terlihat professional, dewasa dan berwibawa walaupun wajahnya sedikit imut.

"Pak Wira!" panggilnya kaget, langsung membuat aku ikutan kaget.

"Pak Wira, ngapain disini?" tanyanya dan langsung berjalan kearah aku.

Aku bingung kenapa dia tau namaku, dan suaranya juga menurutku nga terlalu asing, Aku yakin kalau dia adalah salah satu mahasiswaku.

"Kamu Audrey?" tanyaku memastikan apakah dia benar – benar Audrey atau bukan. Soalnya dari segi penampilan jauh beda dari biasanya.

"Iya. Bapak ngapain disini?" tanyanya bingung.

"Ya mau ketemu klien saya. Kamu juga ngapain disini?" tanyaku balik.

"Sama, Gu.. Eh maksudnya saya juga mau ketemu klien."

"Ya sudah kalau gitu silahkan duduk" aku menyadari klien yang aku temui ini adalah mahasiswaku sendiri.

"Thanks" katanya sambil menarik kursi didepan aku.

Aku juga kaget selain penampilan yang jauh berubah, tapi sifatnya juga berubah. Dia bukan seperti seorang preman ataupun anggota geng yang aku kenal. Dia keliatan jauh profesional dari cara berpakaian dan cara bicaranya, dia hebat dalam bisnis ataupun keuangan perusahaan keliatan dari cara menyampaikannya dan menanggapinya, kepintarannya juga terlihat dari dia menyanggah ketika ada perbedaan pendapat, cuma disayang kehebatan dia nga disalurkan ke matakuliah. Menurutku dia pantas dijadikan kandidat direktur perusahaan milik orangtuanya diakan datang nanti, karena sifat tegasnya, dia juga termasuk golongan orang bijak keliatan dari cara dia membela teman – teman atau mahasiswa golongan lemah yang menurut dia nga adil ataupun disakiti, cara berpikirnya sangat rasional keliatan dari cara melihat atau meneliti sebuah data yang salah. Dia bahkan tidak langsung menyimpulkan data yang salah itu salah dia cari tau dulu dasar – dasarnya kenapa bisa salah.

Story Love (Audrey And Wirasena)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang