Part 4

41.7K 1.4K 0
                                    

Prilly's POV

PLAK !!!

"Lo memang cowok yang gak punya perasaan ya. Seenak nya aja lo nyium2 gue. Jangan mentang-mentang gue suka sama lo, lo seenak nya aja memperlakukan gue kayak gini !! Gue bukan cewek murahan tau lo!" Teriak gue sambil menatap Ali tajam. Tanpa sadar, gue juga gak bisa menahan air mata jatuh dari sudut mata gue, gue gak tau harus senang atau sedih. Gue gak tau harus ngomong apa lagi, gue pun berlari meninggalkan Ali.

"First kiss gue...Gak nyangka first kiss gue terjadi dengan paksaan dan bukan dengat cinta" bathin prilly.

Ali's POV

"Lo memang cowok yang gak punya perasaan ya. Seenak nya aja lo nyium2 gue. Jangan mentang-mentang gue suka sama lo, lo seenak nya aja memperlakukan gue kayak gini !! Gue bukan cewek murahan tau lo!" Teriak prilly sambil menatap Gue tajam. Tanpa sadar, gue melihat air matanya jatuh dan sumpah gue merasa bersalah banget.

Ets, tunggu dulu. Tadi dia bilang apa? Dia suka sama gue? Masa? Yang benar saja. Apa kuping gue udah mulai kopok ya. Selama ini gue fikir dia benci sama gue. Gue kan sering berantem sama dia" fikir ali dengan aneh.

Gue masuk ke kelas, dan gue tidak mendapati prilly duduk di depan gue.

"Hei te, prilly mana?" Tanya gue ke gritte.

"Dia pulang, katanya tadi dia lagi gak enak badan" jawab gritte.

"Owh gitu..." Ucap gue sambil berfikir. Apa gue kelewatan ya ? Tapi mau gimana lagi, nafsu gue memang bener2 pengen mencium bibirnya. Dan gue gak tau kenapa gue gak bisa menahan nafsu gue ini.

"Goblok banget sih lo li" ucap Ali dalam hati.

--------------------------

Prilly's POV

Gue terus-terusan kebayang kejadian tadi. Aduhhh, gue gak tau harus senang atau sedih. Tapi kalau boleh jujur, gue seneng banget. Karna gue gak nyangka bakalan di cium sama ali. Tapi klu gue gak marah, ntar dia ngira gue cewek murahan lagi. Ya ampun, gue harus gimana kalau ketemu dia besok.

"Aaarrrggghhh...!!!" Gumam prilly sambil mengacak-ngacak rambut nya, kemudian membaringkan tubuh nya ke kasur.

---------------------------

Ting..tong..ting..tong..
(Bel tanda masuk pun berbunyi)

Gue yang sudah berusaha dateng telat pas bel sekolah masuk, biar ntar gue tinggal duduk dan gak perlu ngobrol sama ali atau pun setatapan sama ali. Namun apa daya, usaha gue percuma. Gue liat dari jauh, Ali mondar mandir di depan kelas seperti menunggu seseorang. Gue pun semakin dekat.

"Prill.." Ucap Ali sambil menahan badan gue.

"Gue pun berhenti di depan nya dan menatap nya. Gue gak mau dia berfikir gue cewek murahan. Apalagi kalau dia sampai tau itu first kiss gue. Bisa ketawa ngakak dia ntar" Bathin prilly.

"Ngapain sih lo nahan-nahan gue masuk? Minggir!" Ucap gue dengan sedikit menaikan suara.

"Gue mau ngomong sama lo, berdua tapi gak di sini" jawab nya.

"Mau ngomong apa lo, disini aja keles gak perlu jauh-jauh. Tapi kalau lo mau ngomongin soal kemaren, mending gak usah deh. Pokok ny kemaren itu gak pernah terjadi apa-apa!" Ucap gue sambil meninggalkan Ali di pintu. Aduh, sumpah demi apa gue benar2 menahan malu saat ini. Mudah-mudahan Ali gak sadar dengan kegugupan gue.

"Ya udah, berarti gue ngomong di sini aja sekarang" Ucap Ali dengan suara besar yang sukses membuat gue berhenti dan anak-anak sekelas jadi memperhatiin kita.

Gue langsung berlari membungkam mulut Ali dan menyeret nya keluar kelas, namun pas di luar...

"Ali, Prilly, ngapain kalian keluar? Bukan nya bel sudah berbunyi. Ayo masuk" suara Pak Andri guru bahasa inggris yang ternyata benar-benar jadi pahlawan gue saat ini.

"Siap pak!" Jawab gue dengan cepat, riang, gembira, serta tersenyum tipis menatap Ali dan berlalu meninggalkan nya.

"Pokoknya gue tunggu lo jam istirahat di perpus, awas kalo lo kabur, gue kasi tau nih murid satu sekolah" ucap ali yang sukses membuat senyum gue hilang seketika.

------------------------

Bel istirahat pun berbunyi

Dengan deg-degan gue pun berjalan ke arah perpus. Dan gue lihat Ali sudah duduk di sofa kemaren.

"Mau ngomong apa lo sama gue?" Tanya gue sambil melipatkan kedua tangan gue di dada.

Ali langsung berdiri dan menarik gue duduk di sofa "duduk dulu sini" dengan nada lembut.

Gue pun duduk di ujung sofa supaya gak dekat-dekat sama dia. "Langsung aja deh, lo mau ngomong apa. Ngeri gue liat lo ngomong lembut kayak gini ke gue".

"Gue minta maaf"

Gue yang cuek jutek dari tadi pun tiba-tiba langsung menoleh kan kepala gue ke arah dia dan menatap raut wajah nya. "Dia serius minta maaf sama gue? Seorang Ali yang dingin dan cuek minta maaf ke gue? Ya ampun, ternyata Ali ada sisi baik nya juga!" Ucap gue dalam hati, dan tanpa sadar mulut gue pun terbuka dan melongo.

"Yeee, malah mangap tuh bibir. Tutup noh mulut lo, ntar masuk lalat lagi" ucap Ali sambil menyentuh dagu gue supaya gue menutup mulut.

Duarrrr....

Seketika lamunan gue buyar, gue tarik lagi kata-kata gue.

"Ya elah, baru aja gue mikir lo ini baik. Tumben-tumben nya lo ngomong lembut sama gue, pake minta minta maaf segala lagi. Tapi gak jadi, gue tarik lagi kata-kata gue" ucap gue sambil mengerutkan dahi dan melirik ke arah nya.

"Gue serius kali ly, gue seriusan minta maaf. Gue khilaf. Habisnya, bibir lo benar-benar menggoda gue"

Lagi-lagi gue mangap, muka gue udah menunjukkan tampang blo'on. Dan dengan cepat naluri jual mahal gue pun datang "yeee mesum lo! Enak aja lo minta maaf, ogah!" Jawab gue.

"Jadi lo gak mau maafin gue nih? Serius? Gue cium lagi nih!" Sambil mendekatkan wajah nya ke gue.

Gue reflek nutupin mulut gue, dan mata gue juga langsung merem.

"Buahaahahahahaaa....." Suara tawa Ali yang keras membangun kan mata gue buat meliriknya. Sialan, gue di kerjain. Aduh, malu banget gue.

Plak!

Gue jitak palak nya "dasar lo ya, minta maaf emang gak ada ikhlas2 nye. Gimana gue mau maafin lo kalau lo jahilin gue kayak gini" ucap gue ketus.

"Hahahaha sorry ly, habis nya ekspresi lo itu lucu banget. Gemes gue" jawab nya sambil mencubit-cubit pipi gue. Kalau ibarat rambut nih ye, mungkin udah rontok pipi gue.

"Aduh... Sakit li..." Gue lepasin tangan nya yang mencubit pipi gue.

"Jadi gimana, lo mau maafin gue gak ?" Tanya nya serius.

Ntah kenapa ada ide yang terlintas di otak gue. "Oke, asalkan lo mau nurutin 1 permintaan gue. Gimana?"

"Permintaan lo? Ogah!" Jawab nya

"Ya udah! Gak jadi deh gue maafin lo. Gue gak akan maafin lo sampai mati. Kalaupun gue mati, gue akan gentayangin lo kemana pun!" Ucap gue sambil meliriknya licik dan tatapan penuh ancaman.

"Mmmhhh... Oke. Setuju! Tapi awas ya kalo lo minta yang aneh-aneh."

"Mmmhh oke, tapi bukan sekarang gue minta. Gue mau mikir dulu mau minta apa sama lo. Hahahhaha" gue pun tertawa keras dan gue merasa kemenangan yang memuaskan. Tiba-tiba ketawa berhenti saat ali menanyakan..

"Ly, lo suka sama gue ya?"

JLEB!

Wajah gue berubah.

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang