Part 20

41.1K 1.3K 5
                                    

Prilly lagi merapikan buku-bukunya. Menandakan ia akan segera pulang sekolah. Sudah beberapa hari ini, hidup Prilly aman-aman saja. Tidak ada gangguan dari Ghina cs. Ia pun sudah melupakan kejadian yang menimpanya beberapa hari yang lalu. Ia dan Ali juga semakin akur, yah walaupun kadang-kadang masih ada perang mulut di antara mereka. Itu semata-mata menambah bumbu percintaan mereka agar lebih enak. Aseeekk..

"Prill, gue pulang dulu ya. Sampai ketemu besok" ucap Gritte.

"Oke deh, bye te" balas Prilly. Beberapa detik kemudian, Ali langsung menghampiri Prilly.

"Pulang yuk sayang" ucap Ali.

"Yuk.." Sahut Prilly. Ali pun langsung menggandeng tangan Prilly. Tidak ada lagi kecanggungan di antara mereka. Seluruh sekolah pun sudah sering melihat mereka bergandengan tangan. Dan bukan rahasia umum lagi kalau Ali lah yang kelihatan lebih perhatian ke Prilly. Mereka pun bergegas masuk ke mobil.

"Kring.. Kring.."
(Bunyi ponsel Ali)

Ali pun mengangkat telpon tersebut. Terlihat nama yang tertera di depan hp "mama".

"Assallamualaikum ma" sahut Ali.

"Kapan ma? Jam berapa?" Tanya Ali.

"Oh, oke deh ma. Ntar Ali pulang cepat" lanjutnya lagi.

"Bye ma, muach" kata Ali sambil menutup telpon nya.

"Siapa Li?" Tanya Prilly.

"Nyokap. Oh ya, katanya malam ini ada acara makan keluarga kita di rumah lo. Jadi kita di minta pulang cepat" ucap nya lagi.

"Oh. Acara makan malam toh. Okey" balas Prilly. Mereka pun sepandangan sebentar, saing melemparkan senyum masing-masing.

----------------------------

Malampun sudah menjelang. Tepat jam 7 nanti keluarga Ali akan sampai di rumah Prilly. Prilly yang sudah bersiap-siap sedikit berdandan. Ia menggunakan dress berwarna baby pink sepanjang lutut dengan lengan baju sepanjang siku. Pada bagian leher sedikit terbuka lebar, menunjukkan bahu nya yang cantik. Dia sudah siap menanti sang pangeran datang.

Ting.. Tong
(Suara bel rumah berbunyi)

"Ma, itu pasti Ali. Illy aja yang buka ya" ucap Prilly semangat.

"Iya sayang" sahut mamanya. Mamanya benar-benar bahagia melihat Prilly yang akhir-akhir ini ceria.

"Assalamualaikum Prilly" ucap om Hendri dan tante Resi berbarengan.

"Walaikumsalam om" sahut Prilly. Ia pun langsung menyalami kedua orangtua Ali. Prilly pun menyuruh mereka masuk. Namun mata dan kepalanya masih celingak celinguk mencari sosok pangeran nya yang masih belum kelihatan.

"Dooorrrr.....!!!" Teriak Ali. Sontak sukses mengagetkan Prilly yang berdiri di depan pintu.

"Ih... Ali ih... Ngagetin aja.." Ucap nya kesal, kemudian melemparkan beberapa pukulan di lengan Ali.

"Hehehe.. Maaf sayang, sengaja" ledek Ali. Ia pun sedikit mencubit pipi Prilly. Prilly hanya tersenyum terpaksa, dahi nya mengerut menandakan kekesalannya.

"Nih.." Ali mengelurkan seikat bunga mawar putih dari belakang badan nya. Prilly yang melihat itu, langsung tersenyum malu. Rasa kesal nya langsung berubah.

"Ya ampun sayang, kamu kok romantis banget sih.." Ucap Prilly lembut seraya mengambil seikat bunga tersebut dari tangan Ali. Ia mencium bunga itu beberapa kali.

"Calon suami siapa dulu dong" balas Ali yang sukses membuat wajah Prilly tambah merona.

"Ihh udah ah.. Ayok masuk. Mereka pasti udah nunggu" ucap Prilly. Ia pun menarik tangan Ali masuk.

"Tunggu" bisik Ali di samping telinga Prilly. Ali menahan tangan Prilly yang menarik nya tadi.

"Ada ap.." Suara Prilly berhenti.

Cup!

Bibir Ali mendarat tepat di atas bahu kanan Prilly. Wajah Prilly langsung memerah, ia hanya bisa menunduk malu.

"Ali.. Ntar ada yang liat" bisik Prilly.

"Habisnya kamu cantik banget malam ini, jadi nya kagak nahan deh pengen nyium. Hehe" goda Ali.

"Ih.. Udah ah, ayok masuk" lanjut Prilly. Ali pun melingkarkan tangan nya di pinggang Prilly, mereka menuju ke ruang makan.

Malam itu terdapat canda dan tawa yang menghiasi makan malam mereka. Tak luput pula tingkah laku Ali dan Prilly yang kadang-kadang beradu mulut dan berhasil membuat orangtua mereka tertawa. Setelah makan malam selesai, merekapun duduk di ruang tamu. Menikmati hidangan cuci mulut yang di sediakan oleh mama Ully.

"Jadi gimana hen? Acaranya kita siapin 2 minggu dari sekarang aja" ucap Rizal.

"Kalau aku mah setuju-setuju saja. Mereka 2 bulan lagi juga sudah UN Zal" jawab Hendri.

Prilly dan Ali yang mendengar hanya menunjukkan wajah bingung. Mereka masih belum mengerti arah pembicaraan orangtua mereka.

"Liat tuh pa, mereka aja udah kayak koyok sama kulit, tiap hari bersama terus" lanjut Resi.

"Hahahaha.. Iya, jadi lebih baik kita buat ikatan untuk mereka dulu biar mereka semakin lekat" ucap Ully.

"Ma, pa, maksud nya apa nih?" Tanya Prilly bingung.

"Begini, rencananya kalian akan tunangan 2 minggu lagi. Ya hitung-hitung sebagai pengikat kalian sebelum menikah. Kan kalian juga udah mau tamat" ucap Rizal.

"Apa? Tunangan?" Tanya Prilly dan Ali serentak. Mereka pun sepandangan. Wajah mereka benar-benar syok.

"Mmmh.. Sok-sok kaget. Padahal kalian demen kan" goda Ully.

"Ih mama, apaan sih" jawab Prilly malu.

"Iya tuh. Si Ali aja tiap hari yang di obrolin tau Prilly Prilly aja mbak, setiap hari pulang telat karna jalan sama Prilly" lanjut Resi.

"Mama, apa-apaan sih buka kartu Ali di sini" bisik Ali pelan. Beberapa kali ia membesarkan bola matanya ke arah mamanya, agar mamanya mengerti untuk tidak melanjutkan lagi obrolan nya.

Orangtua merekapun tertawa melihat tingkah laku Ali dan Prilly yang masih malu-malu kucing. Malam itu, keluarga mereka benar-benar terlihat bahagia.

----------------------------

Prilly turun dari mobil nya, pagi ini dia tidak di jemput oleh Ali karna Ali mau mengantar mamanya terlebih dahulu.

"Makasih ya mang" ucap Prilly. Ia pun langsung berjalan masuk ke gerbang sekolah, menuju kelasnya.

Bruk!

Tiba-tiba Ada yang menabrak Prilly. Buku-buka yang Prilly bawa di depan dadanya pun jatuh.

"Aduh.. Kalau jalan pake mata dong!" Oceh Prilly. Ia pun langsung menunduk untuk memungut buku-bukunya yang jatuh. Orang yang menabraknya pun langsung membantu Prilly untuk mengambil buku-buku Prilly.

"Sorry, sorry, gue buru-buru soal nya gue piket" sahut si penabrak. Mereka berduapun langsung berdiri dan setatapan.

"Oh.. Kamu.." Ucap Dika.

"Dika.. Oalah, maaf gue marah-marah" ucap Prilly.

"Gak apa-apa. Gue memang salah kok" ucap Dika.

"Ya tetap aja gue harus minta maaf karna marah-marah. Hehehe" ucap Prilly sambil sedikit melemparkan senyuman kaku.

"Kalau begitu gue ke kelas dulu ya.." Ucap Dika.

"Oke deh" jawab Prilly.

Merekapun melangkahkan kaki, menjauh satu sama lain. Namun..

"Dik.." Panggil Prilly.

Dika pun langsung menoleh ke arah Prilly.

"Sapu tangan lo, udah gue cuci dari kemaren-kemaren, tapi gue lupa balikin. Besok gue bawa ya. Lo kelas berapa?" Tanya Prilly.

"12 IPS 1" sahut Dika. Dika pun mengacungkan dua jempol ke arah Prilly. Prilly membalasnya dengan mengacungkan jempol kanan nya ke arah Dika. Merekapun membalikkan badan masing-masing menuju ke kelas masing-masing.

"Prilly.. Prilly.. Ntah kenapa jantung gue bedetak kencang pas ketemu lo" bathin Dika.

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang