RUMAH ANYA

13 3 1
                                    

Hallo... Gays
Balik lagi sama aku...
Jangan lupa tinggalkan jejak...
Komentar kalian berarti....
Happy reading....


Malam ini bevan berniat pergi ke rumah anya.
"Mah bevan pergi ya"
"Kemana? "
"Ke rumah temen"
"Ke rumah temen cowo ko bawa bunga? "
"Emang bevan bilang temen cowo? "
Diana tersenyum setelah bevan menyalami tangannya,  anaknya sudah besar,  dan diana berharap bevan tidak memilih Cinta yang salah.

Tok.. Tok.. Tok..
Bevan mengetuk pintu rumah anya, dan keluarlah bunda anya dari balik pintu
"Assalamualaikum tante" bevan menyalami tangan bunda anya.
"Waalaikumsalam,  nak bevan ya? "
"Iya tante"
"Oh.. Nak bevan, masuk masuk, duduk nak bevan,  nak bevan ada perlu apa datang kesini malam malam? "
"Bevan ada urusan tante sama anya,  anya ada? "
"Atuh dia mah ada, di kamarnya terus, gak pernah kemana mana atuh dia mah"
"Nanti ya tante panggil dia dulu,  sekalian tante bikin minum. "
"Enggak usah tante,  jadi ngerepotin"
"Enggak atuh. Tunggu ya"



Tok.. Tok.. Tok... "Anya sayang.. Nak"
"Hmmmmm... Kenapa nda? "Anya membuka matanya dengan malas,  kenapa bundanya mengetuk kamarnya semalam ini... Gerutu anya dalam hati.
"Itu ada temen kamu di bawah, cepet sana samperin dulu"
"Mpstt... Si iren lebay banget, pake nunggu di bawah segala"gumamnya
"Anya... "Bundanya memanggilnya lagi.
"Iya nanti anya turun"
"Bunda bikin minum dulu,  jangan lupa turun"


Anya menyingkapkan selimutnya, mengikat rambutnya cepol asal,  lalu turun,  sesekali anya menguap karna rasa kantuknya
"Lo kenapa si iren dateng gak langsung ke kamar gw? " anya langsung melontarkan pertanyaan yang tidak bisa di jawab oleh bevan karena teman anya yang dimaksud bunda disini bukan iren melainkan bevan.


Bevan mengernyitkan keningnya heran,  bevan tersenyum melihat penampilan anya dengan sendal tidur kelinci,  piyama berwarna putih, rambut yang di ikat cepol asal, lengkap dengan muka bantalnya yang menurut bevan menggemaskan.

Anya membelalakan matanya kaget.
"Bevan...!!! "
"Hii anya,  maaf gw ganggu lo tidur "
Bunda datang membawakan minum dan makanan ringan untuk bevan.
"Duduk dong sayang, katanya bevan ada perlu sama kamu"
"Bunda kenapa gak bilang kalau tamunya bevan" anya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Emang tadi bunda gak sebut nama dia? "
Anya menggeleng.




Anya duduk di kursi yang berhadapan dengan bevan, bevan memberikan bunga yang ia beli untuk anya.  Sontak anya mengernyitkan dahinya.
"Buat gw? "Tanya anya
Bevan mengangguk. "Ini buat lo,  maaf masalah yang kemarin"
Anya masih tidak mengerti kenapa bevan malam malam begini datang kerumahnya lalu memberikannya bunga.


"Gw sadar gak seharusnya gw kasar samaa lo kemarin,  gw gak bermaksud kaya gitu ke lo,  lo mau kan maafin gw? "
Anya dengan cepat mengangguk,  bagaimanapun ia masih menyukai bevan setidak peduli apapun bevan terhadapnya tapi anya tetap menjadikan bevan sebagai halunya, setiap saat.


"By the way,  lo cantik"
Anya diam tak bergerak "tadi bevan bilang apa? Bisa di puter lagi gak gw gak denger" hatinya terus berkata.

"Gw pamit ya"ujarnya
Anya mengangguk, anya tak bisa bersuara apapun malam ini,  ia begitu Senang,  bevan pamit kepada bunda anya lalu anya mengantarkannya sampai di depan pintu.
"Di situ aja nya, nanti sendal lucu lo kotor"tukasnya.
Anya masii mematung.
"Dia peduli sama sendal gw? "Batinnya
"Selamat malam my breathaking"tukas bevan sebelum pergi.


Dan anya tidak bisa tidur lagi setelahnya.

                          ✨✨✨

Maaf masih amatir.

 breathakingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang