Mimin, Momon dan Mumun The Joms

69 2 0
                                    


#14DayChallenge
#Day5

#kelompok3

No. Absen 35 Laela 💚

Tema: Humor
Jumlah kata: 1250
Judul: 100 Hari Mencari Jodoh

Isi

Tiga gadis bersaudara yang memiliki sifat yang berbeda. Ada Mimin, Momon dan Mumun.

'Serius itu namanya?'

Tentu saja bukan.

Mimin memiliki nama Minisota La Ventura. Sedangkan Monaseera La Ventura adalah nama Momon dan Mumun bernama asli Munawaroh La Ventura.

Mereka gadis yang unik, seunik namanya. Paras mereka yang pas - pasan ditunjang dengan kemampuan akademik yang rata - rata, pekerjaan yang bergaji UMR dan status jomblo yang enggan meninggalkan mereka.

Memiliki usia yang terpaut masing - masing hanya satu tahun, Mimin sebagai si sulung serta Mumun sebagai si bungsu, membuat mereka memiliki permusuhan dalam ikatan persaudaraan.

Bayangkan saja perasaan Mimin yang memiliki dua adik cerewet dan manja yang selalu mengikuti kemanapun dia pergi selama masa sekolah, lalu mereka bertiga juga kuliah di tempat yang sama. Dengan alasan, mereka menyayangi Mimin jadi tidak ingin kakaknya menjalani masa - masa kejombloannya dengan tenang.

Mimin merasa di usianya yang tidak tua - tua amat tapi nggak muda - muda banget juga sih, sudah saatnya dia melangkah sendiri meninggalkan adik - adiknya dan mencari cara untuk tidak jomblo lagi.

'29 my ages' itu yang meracuni pikiran Mimin yang merasa hidupnya berlalu sia - sia tanpa curahan kasih sayang dan cinta.

Mimin bertekad untuk melepas status jomblonya dalam waktu 100 hari. Tekad kuat berkobar di dada.

***
Monaseera La Ventura adalah anak kedua dari pasangan Parmin dan Partini yang lahir saat pasangan tersebut hijrah ke Jakarta untuk berjualan pecel. Partini yang tiba - tiba kontraksi saat melihat Monas untuk pertama kali memutuskan anaknya harus diberi nama berbau tugu monumental itu.

Bukan tidak ingin memelihara kenangan ibunya akan monumen kebanggaan rakyat Indonesia, tapi Momon merasa nama panggilannya lebih memiliki rima yang indah dengan Mimin, kakak sulung kesayangannya.

Bersekolah, berkuliah dan sekarang bekerja di tempat yang sama dengan kakaknya membuat Momon merasa sesak, penat, lelah, hancur, lebur, ingin lari ke hutan lalu teriakku hingga pecahkan saja gelasnya biar ramai, biar gaduh.

Ceile, pake puisi aja.

Momon ingin bebas dari kungkungan persaudaraan dengan kakak dan adiknya. Momon pengen kawin. Tapi kata simbok tidak boleh menikah kalau Mimin belum menikah. Pamali melangkahi.

Momon harus mencari cara agar kakaknya yang tidak cantik - cantik amat bisa segera melepas keperawanannya lewat akad nikah.

Momon sudah bertekad dalam 100 hari harus bisa menemukan calon imam buat Mimin

***
Munawaroh.

Ck... Nama apa pula itu yang diberikan juragan pecel itu. Selalu itu yang dipikirkan dalam benak Mumun.

Lahir di era 90-an tentu sudah banyak nama keren yang ada dalam kamus pernamaan bayi - bayi Indonesia.

Laudya, kek. Chintya, kek. Bella, kek. Kan kalau digabung jadi bagus kali aja kalau nama yang indah ngaruh ke muka jadi cantikan dikit.

Tapi kata Simbok, Bapak ngasih nama Munawaroh itu nama pacar pertama Bapak yang dengan baik hatinya memberi pinjaman modal bagi pengembangan usaha pecel sehingga sekarang menjadi juragan pecel di lingkungan Gang Kendil.

Kumcer Challenge SPFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang