Wajahmu Mengalihkan Duniaku

29 3 0
                                    


Kalian tahu apa rasanya kaki keseleo? Nyeri bukan? Sangat. Kaki keseleo itu ibaratnya dibilang sakit, badan mah sehat-sehat aja, makan masih banyak, BAB masih tiap hari, minum masih tiga liter sehari. Tapi dibilang sehat, ini kaki sakit mamen, maboy, maledi, magels. Boro-boro mau lari, mau sholat aja sakitnya tak terkira sampai sholat aja sambil duduk.

Kenapa sih bisa sampai keseleo?

Sebenarnya alasan keseleo ini sangat-sangat sepele. Tapi... Ada tapinya nih. Saat aku jatuh dan berakibat keseleo, gebetan aku lagi liatin.

Saat itu aku berfikir mau ditaro dimana ini muka pas-pasan. Tapi wajah anugerah Allah subhaanahu wa ta'ala ini masih ada di tempatnya sampai sekarang.

Kenapa sih bisa sampai keseleo?

Yaelah nanyain lagi. Ya udah aku ceritain.

Beginilah kisahnya, Kisanak.

Alkisah di hari yang indah dengan matahari bersinar terik di langit, seorang Putri Jelita, ya emang namanya Putri Jelita, berjalan seorang diri. Seperti namanya Putri Jelita berparas jelita berdasarkan pengamatan kedua orang tuanya. Untuk menghindari panas, Putri berjalan mengendap-endap di selasar kampus.

Dari arah sebaliknya, Putri melihat ada Pangeran Andri berjalan bersama teman-temannya. Putri yang sudah lama menyimpan rasa cinta yang mendalam kepada Pangeran, merasa senang melihat wajah tampan itu. Apalagi saat Pangeran tersenyum dengan teman-temannya, Putri merasa dunianya ikut tersenyum.

Tiba-tiba Pangeran memperhatikan Putri yang masih dengan seksama mengamati gerak gerik Pangeran. Lalu Putri mendengar Pangeran berteriak.

"Hei! Awas ada lubang di depan," teriak Pangeran.

"Apa?" jawab Putri

Dan tiba-tiba Putri kehilangan keseimbangan karena pijakannya tetiba hilang. Dia jatuh terjerembab dengan kaki sebagian masuk ke dalam lubang.

Tawa riuh terdengar di sekitar Putri, mengalahkan teriakan mengaduh. Rasa sakit terasa di kaki kanan Putri. Kebetulan hari itu Putri menggunakan rok sebetis jadi ada bagian kakinya yang tersingkap saat jatuh.

Rasa malu mengalahkan rasa sakitnya. Putri berusaha mengangkat kakinya dari lubang saat Pangeran menghampirinya.

"Kamu ga apa-apa?" Tanya Pangeran.

Putri menggelengkan kepalanya.

"Sini, aku bantu" tawar Pangeran.

Putri masih menggelengkan kepalanya saking malunya. Kenapa harus di saat seperti ini dia bisa berinteraksi dengan Pangeran.

Tanpa mau menghiraukan gelengan kepala Putri, Pangeran memegangi bawah ketiak Putri untuk membantunya berdiri. Saat kaki kanan Putri terangkat dari lubang, bau busuk menyeruak. Kaki kanan Putri berlumur lumpur busuk.

"Bro, tolong ambilkan air pakai ember dekat kran sana buat bersihin kakinya Putri dong" tunjuk Pangeran.

Putri terkejut. Kenapa Pangeran tahu nama dia. Tapi dia masih tertunduk malu menyadari kakinya yang masih kotor dan berbau.

Setelah temannya membawa seember air, Pangeran lalu membasuh kaki Putri untuk menghilangkan sedikit demi sedikit kotoran di kaki Putri.

"Kaki kamu luka, Put, ayo aku antar ke klinik kampus" ucap Pangeran setelah melihat luka di kaki Putri yang terperosok lubang.

Putri yang memperhatikan kakinya yang telah sedikit bersih meringis saat melihat luka terbuka di betisnya. Kemungkinan dia terkena bagian kasar dari beton lubang.

"Kamu bisa jalan ga?" Tanya Pangeran yang dijawab Putri dengan anggukan.

"Awww" teriak Putri saat dia mencoba untuk melangkah.

"Kaki kamu keseleo kayaknya" terka Pangeran. "Sini aku gendong aja" tawar Pangeran selanjutnya.

Putri menggelengkan kepala pelan. Dia malu kalau sampai digendong Pangeran. Tapi dia juga ga akan sanggup berjalan ke klinik kampus yang jaraknya 1 km dari tempatnya sekarang.

"Udah ga usah mikir lama-lama, ayo aku gendong" Pangeran lalu berjongkok membelakangi Putri. Dengan malu-malu Putri mulai menaiki punggung Pangeran.

Setelah Pangeran berdiri dengan stabil dia lalu berpamitan kepada teman-temannya sekaligus nitip absen (don't try this at home). Dia lalu berjalan sambil menggendong Putri di belakang, dan tas ranselnya di depan.

"Kamu ringan ya, Put, banyakin makan dong. Jangan kebanyakan diet" Pangeran mengajak ngobrol Putri sambil berjalan. "Aku lebih suka waktu kita masih SMA. Badan kamu ga sekurus sekarang."

Putri terkejut. Dia memang satu SMA dengan Pangeran. Dia bahkan naksir Pangeran sejak masuk SMA. Tapi dia tidak tahu kalau Pangeran memperhatikan dia.

"Ehhmm... Kok kamu bisa tahu kalau dulu aku ga kurus?" Tanya Putri.

"Tahu lah, aku kan sering memperhatikan kamu di kelas. Kamunya ajak yang selalu cuekin aku" jawab Pangeran.

'Cuekin? Bukan, Beb, aku selalu memperhatikan kamu tapi aku terlalu malu untuk menyapa' batin Putri.

"Nih kita udah sampai" teguran Pangeran membuyarkan lamunan Putri.

Kemudian perawat di klinik membantu Putri mengobati luka di kaki, tapi untuk kaki yang keseleo tidak bisa ditangani oleh perawat.

"Ini kaki yang luka sudah dikasuh pertolongan pertama, tapi keseleonya harus lekas ditangani, kalau tidak nanti semakin bengkak" papar perawat.

"Coba kamu hubungi ibumu, Put, apa dia ada tukang pijit langganan?" Tanya Pangeran. Putri pun mengangguk lalu menelpon ibunya. Akhirnya dia pulang dengan diantar Pangeran menggunakan motor.

Setibanya di rumah, tukang pijit sudah ada di ruang tamunya. Putri yang berjalan pelan dipapah Pangeran segera memasuki rumah. Demi melihat Mak Rohaye yang sedang memakan daun sirih, Putri sudah merasa ketakutan. Pijatan Mak Rohaye amat sangat dahsyat. Putri berhenti enggan berjalan mendekati Mak Rohaye.

"Putri... ya ampun, Nak, kok bisa sih celaka kayak gini? Jalannya ga hati-hati nih pasti. Maen HP mulu sih kalau jalan. Ini kaki ampe luka, ini mulai bengkak. Sini cepat dipijat Mak Rohaye" cerocos ibunya Putri.

Putri menggelengkan kepalanya sambil melihat Mak Rohaye.

"Takut. Dipijat pasti sakit" lirihnya.

"Ga apa-apa, Put, aku temenin," tawar Pangeran.

"Ga mau, pasti sakit" Putri masih menolak.

"Kalau kamu mau dipijat, setelah kakinya sembuh kita nonton bioskop ya. Kita kencan." Putri langsung terbelalak mendengar perkataan Pangeran. "Mau ya dipijat demi kencan kita?" Lanjut Pangeran.

Putri langsung mengangguk yakin. Dan dia pun menghampiri Mak Rohaye yang sudah bersiap dengan minyak pijatnya. Tak dirasa sakit selama pijatan berlangsung karena hati Putri diliputi rasa bahagia atas ajakan kencan Pangeran.

Tragedi yang memalukan berakhir bahagia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kumcer Challenge SPFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang