Song Fiction

13 1 0
                                    

#14DayChallenge
#Day1
Kelompok 3
No Absen: 35
Jumlah Kata: 982
Tema: Song Fiction
Judul: Cintaku Terjarak Samudera

#14DayChallenge#Day1Kelompok 3 No Absen: 35Jumlah Kata: 982Tema: Song FictionJudul: Cintaku Terjarak Samudera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Hahhh...Hhmmm”

“Neng?!, sekali lagi kamu menghela nafas panjang kayak gitu, aku beneran tinggalin kamu lembur sendirian. Biar lemburnya ditemenin ama jin – jin penunggu kantor” Tegur Hesti ketus

“ih amit – amit Yaa Allaah” kataku sambil ngetuk – ngetuk ke meja.“Kan tadi aku udah minta izin ama Kang Wahyu. Kalau mau video call – an sok aja atuh. Lagian balik ke rumah juga sendirian, mending nemenin Neng Kania yang cantik ini”

Ku lihat Hesti memutar bola matanya dengan malas.

“Udah cepet beresin kerjaan kamu, nanti aku minta kamu ceritain sebab musabab kamu ga bersemangat seharian ini. Kamu nginep di rumahku malam ini”

“Siap Nyonya Indrawahyu”. Hesti pun kembali asyik dengan gawainya, chatting dengan suaminya yang jauh di Surabaya sana.

Surabaya sih masih deket, masih satu pulau dengan Bandung, dalam wilayah kekuasaan Negara Kepulauan Republik Indonesia. Bandingkan dengan aku, kekasihku nun jauh di seberang Samudera Pasifik.

Kekasihku itu tinggal di negeri Paman Sam, warga negara Amerika Serikat keturunan Yaman yang tinggal di Kota Hamtramck, negara bagian Michigan. Sebelumnya mereka tinggal di Detroit sejak kakek buyutnya pindah ke AS di awal tahun 1920-an.

Bagaimana ceritanya aku bisa punya kekasih bule?

Kalian pasti menebak aku kenal dia dari dunia maya, seperti banyak orang di zaman teknologi komunikasi sekarang ini. Tapi kalian salah. Aku mengenal dia saat kami bertemu di sebuah seminar di salah satu universitas terbesar di Michigan. Aku ikutan short course dan seminar gratisan tersebut setelah seleksi administrasi yang cukup ketat dan wawancara demi wawancara secara marathon. Di seminar itu kami berkenalan, tepatnya dia yang meminta berkenalan di akhir acara.

Banyak kendala yang kami alami selama satu tahun 5 bulan 12 hari lewat 5 jam 35 menit 20 detik. Bisa sedetail itu aku hitung lama hubungan kami? Tentu karena perempuan itu bisa mengingat semua detail remah – remah rengginang dari hal – hal yang kami anggap istimewa.

Bahasa sih bukan kendala tapi waktu yang terkadang membuat kami sukar bertatap muka, walau hanya lewat skype, karena aku harus nunggu jam satu malam untuk menunggu dia istirahat kerja. Kalau inget lagu favorit zaman aku kuliah dulu kayaknya ngepas banget, dan dulu ga kebayang kalau bakal kejadian sama aku sendiri.

What time is it where you are?
I miss you more than anything
Back at home you feel so far
Waitin' for the phone to ring
It's gettin’ lonely livin’ upside down
I don't even wanna be in this town
Tryin' to figure out the time zones makin' me crazy

You say good morning
When it's midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
And it's driving me mad
I miss you so bad
And my heart, heart, heart is so jetlagged
Heart, heart, heart is so jetlagged
Heart, heart, heart is so jetlagged

Ya lagu dari Simple Plan yang kolab bareng Band Kotak cukup mewakili hubunganku sekarang yang terhambat perbedaan waktu

***
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 8 malam, pekerjaan pun ku anggap selesai.

Setibanya di rumah Hesti kami langsung mandi dan makan malam, lalu aku pun mulai bercerita.

“Bayangkan, Hes, udah tiga minggu ini dia ga bisa diganggu dengan alasan lagi ngejar target dan penyelesaian proyek. Sampai lumutan ini nelpon ga diterima – terima. Kadang aku pengen nyerah dan nerima cinta lain tapi kata Abah kalimat khitbah udah terucap dari Adam waktu tiga bulan lalu keluarga kami teleconference ama keluarga dia, semacam kenalan secara resmi lah. Jadi kata Abah aku udah terikat” jelasku panjang lebar tapi tidak ada jawaban dari Hesti hanya dengkuran halus yang terdengar. Eh ya ampun ditinggal tidur.

Sambil menunggu kantuk yang belum datang, aku buka media sosialku, scroll IG dia yang penuh dengan foto – fotoku.

Tiba – tiba ada panggilan via Face time dari Adam. Aku sibuk mencari bergo punya Hesti sebelum menjawab.

 Aku sibuk mencari bergo punya Hesti sebelum menjawab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Assalamu’alaikum, Neng. How are you, sweety?” sapanya lembut. Dia memang memanggilku Neng seperti orang – orang terdekatku

“Wa’alaikumsalam. Fine, just fine!” jawabku ketus.

“What’s wrong Neng, sweety?” heran dia aku jawab dengan ketus.

‘pikir aja sendiri’ batinku. “nothing” masih dengan jawaban ketus.

“I’m so sorry, Neng, so much works to do, I have to finished them before …” dia tampak menggantung kalimatnya.

“before what?” serbuku
“oh nothing, just work related. Where are you now? Seems you sleep over at some one’s house” tebaknya.

Aku lalu pura – pura menguap “it’s already 10 pm here. I have to sleep now”

“Okay then have a sweet dream, sweety. Miss you, really miss you. Love you, Neng”

“Miss you too, Love. Have a great day at the office. Assalamu’alaikum” lalu kami pun menutup percakapan setelah dia menjawab salam. Aku lekas tidur dengan perasaan kesal.

***

Setelah percakapan itu, dua minggu berlalu tanpa komunikasi berarti. Lusa adalah hari ulang tahunku, tapi tidak ada tanda – tanda dia mengingat ulang tahunku dari beberapa pesan whatsapp yang dia kirim.

Malamnya Abah menyuruhku pulang ke Ciwidey, kebetulan esok akhir peckn jadi tak masalah dengan urusan pekerjaan.

Ku ucap salam di depan rumah tempat ku dibesarkan. Tiba – tiba terdengar jawaban salam dari balik pintu. Suara yang selama dua minggu ini ku rindukan. Pintu terbuka dan Adam berdiri di sana. Ingin rasanya menghamburkan diri memeluk dia, tapi kami belum muhrim.

“surprise, Neng” sambutnya dengan senyum lebar dan tatap mata penuh kerinduan. Kami pun masuk ke dalam rumah dan kejutan lebih maha lagi karena ada calon mertuaku di sana.

“We want to propose you properly, Neng” terang calon ibu mertuaku, dan jika tidak ada aral melintang Abah dan calon mertuaku merancanakan akan menyelenggarakan akad nikah bulan depan karena segala dokumen termasuk CNI (Certificate of No Impediment) alias surat single sudah mereka urus dari tiga bulan lalu. Dan Abah menyembunyikannya dari aku.

“We’re sorry, Neng, we want to surprise you on your birthday and I can’t wait to make you mine without any time zones differences” Jelas Adam disertai senyum hangatnya.

Saat itu aku bahagia, teramat bahagia sehingga lupa akan kekesalanku terhadap si bule jangkung ini.
Maaf ya, Simple Plan, sebentar lagi kekasihku akan mengucapkan “Good Morning” di pagi yang sama denganku dan tidak terjarak waktu lagi.

Kumcer Challenge SPFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang