7. Tuyul Nakal

737 104 208
                                    

Happy Reading

******

" Silla ,,, bangun ,,, " teriak seseorang di dalam kamar Silla.

Orang itu membuka gorden baby blue dikamar Silla agar cahaya sang mentari dapat dengan leluasa menerangi kamar Silla.

" Silla bangun sayang, udah siang loh ini!" panggil orang itu lagi karena Silla tak kunjung menunjukan reaksi akan bangun dari tidur pulasnya.

"Bentar Ma Silla ngantuk"

Ya, yang membangunkan Silla adalah mamanya sendiri yaitu Mutiara.

"husss ,,, cepet bangun nanti telat loh. Emang kamu mau dihukum?" ucap Mutiara masih dengan membangunkan Silla yang benar-benar kebo luar biasa. Mutiara heran sendiri apa yang dilakukan anaknya semalam. Kenapa ia bisa menjadi sulit dibangunkan pagi ini.

"Lima menit lagi ma, Silla ngantuk." imbuh Silla dengan menarik selimutnya menjadi menutupi seluruh kepalanya.

" Udah jam 6 lewat 45 menit, yakin mau bangun lima menit lagi?"

" Baru juga jam segitu mah." Silla membalikan tubuhnya agar terhindar dari pancaran sinar matahari yang mengganggu tidurnya.

Tik

Tik

" Whattt ,,, udah hampir jam tujuh. Aaaaaa ,,, mama kenapa ga bangunin Silla dari tadi sih, waduh mana pak Bambang lagi, bisa mati Silla ma." Teriak Silla sambil berlari kearah kamar mandi

Meninggalkan mutiara seenaknya dengan keadaan kasur yang masih berantakan.

"Untung anak sendiri" batin Mutiara.

****

Silla mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia menyalip banyak mobil hingga membuat beberapa keributan dijalan raya. Saat ini Silla tak peduli , yang ada di pikirannya hanya rasa takut terlambat di jam pak bambang.

Mengapa ia begitu takut? Karena minggu lalu ia juga terlambat di jam guru fisika killer itu. Ia tak tau kalau sampai ia terlambat lagi, entah apa yang akan terjadi padanya nanti. Mungkin saja pak Bambang akan memutilasi dirinya lalu dagingnya diberi makan kepada buaya darat milik pak Tarno. Sungguh sangat mengerikan pikirnya.

Ckiiiiiiiiitt

Silla mengerem mobilnya mendadak. Mobilnya tak bisa masuk karena gerbang sekolah telah tertutup. Silla turun dari mobil dan menatap kearah orang yang bertugas menjaga pintu gerbang ini. Seorang pria berseragam putih hitam yang sedang menikmati secangkir kopi. Sebut saja namanya pak Tarmin, ia adalah seorang satpam disekolah.

"Telat lagi,,, telat lagi ,,, telat mulu kerjaan lu sill!" ujar pak Tarmin pada Silla.

" Ih baru kali ini juga, Pak Tarmin buka pintu gerbangnya dong." ujar Silla dengan memohon.

Pak tarmin cengok mendengar jawaban Silla, lantas ia langsung menyidir Silla karena merasa tidak sadar diri.

" Terus minggu kemaren, apa?" serbu satpam itu dengan nada menyindir.

Silla meringis sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

" Baru dua kali juga, bantulah pak." ujar Silla membela dirinya sendiri.

"Enak aja lu. Entar gue dihabisin lagi sama guru BK, ogah." tolak pak Tarmin mentah-mentah.

" Tolong dong pak. Entar Silla di mutilasi sama pak Bambang kalo sampe ga masuk. Tinggal 3 menit lagi nih. Ya ya ya!" jawab Silla setelah melihat jam ditangannya. Kemudian ia menunjukan eyes pupil kearah pria tersebut.

My Beautiful SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang