18 (END)

559 48 12
                                    

Steven Lim atau Yoona Lim adalah tersangka sebenarnya dari pembunuhan berantai di Seoul. Tersangka tewas setelah terjatuh dari lantai 3 sebuah apartemen. Tersangka diduga akan melakukan tindak kejahatan dihari yang sama kepada penghuni apartemen lain. Ditemukan juga seorang wanita di kamar mandi miliknya, untung saja wanita tersebut masih bisa diselamatkan. Polisi dan detektif kini sedang menggeledah tempat dimana tersangka tinggal’

Taeyeon, Tiffany, dan Seohyun kini sedang berkumpul di apartemen Tiffany. Mereka menonton tayangan berita yang memuat tentang Yoona, si pembunuh sebenarnya.

“Aku tidak menyangka jika dia adalah pembunuhnya. Aku bahkan hampir mati dicekik” Seohyun bergidik membayangkan jika dirinya mati.

“Semua juga hampir mati ditangannya. Aku, Taeyeon, dirimu dan si pencuri itu, Yuri”

“Bicara tentang Yuri, bukankah dia juga tersangka perampokan? Aku tidak mende-”

Kwon Yuri, tersangka perampokan kembali kabur dari penjara setelah ditahan selama 2 hari di kantor kepolisian Seoul. Polisi kini mencari lagi keberadaan Yuri. Kami dari 9Channel melaporkan’

“Baru saja dibicarakan malah muncul di tv. Dasar” Taeyeon geleng-geleng kepala. Tiffany dan Seohyun tertawa.

Ting nong

Ketiganya menoleh. Tiffany berjalan ke arah pintu lalu membukanya. Tiffany sedikit terkejut melihat siapa yang datang.

“Jessica?”

“Hai Tiff,” Jessica menyapa Tiffany sedikit canggung.

“Oh hai.. ah masuklah” Tiffany mempersilahkan Jessica masuk dan menyuruhnya duduk.

“Terima kasih”

Taeyeon dan Seohyun membungkukkan badan kepada Jessica.

“Kenalkan ini teman-temanku. Taeyeon dan Seohyun” Tiffany memperkenalkan mereka pada Jessica.

Jessica tersenyum “Aku tahu dirimu. Kau polisi di bawah kepimimpinan ayahku bukan?”

Taeyeon mengangguk “Betul nona”

“Maksud kedatanganku kesini adalah untuk berterima kasih dan meminta maaf pada kalian.” Jessica menatap Tiffany “Aku minta maaf padamu Tiff atas kelakuan diriku yang tidak baik dari dulu. Aku juga sangat berterima kasih kepada kalian semua, berkat kalian aku masih selamat.”

“Hey aku juga minta maaf Jess, kelakuanku juga sama-sama tidak baik pada dirimu”

“Jadi, maukah kau jadi temanku?”

“Tentu saja” Tiffany tersenyum.
-

-

Taeyeon, Seohyun dan Tiffany sekarang berada di kantor polisi. Mereka bertiga datang sebagai saksi atas kasus Yoona. Tiba giliran Tiffany yang diperiksa di dalam ruangan yang pernah dia singgahi beberapa minggu lalu.

“Nona Tiffany, aku akan memberikan ini terlebih dahulu padamu” ucap seorang detektif dengan memberikan sebuah buku catatan pada Tiffany.

“Ini apa?”

“Buku itu kami temukan di koper tersangka, kami memeriksa sedikit dan tidak sengaja melihat namamu ditulis di beberapa lembar buku ini. Sepertinya kau orang penting bagi dia jadi aku memberikannya padamu” detektif itu memberikan satu berkas lagi.

“Dan ini adalah berkas dari Rumah Sakit yang kami temukan juga. Ternyata dia mengalami gangguan kepribadian”

Tiffany membuka berkas itu terlebih dahulu, dia membaca dari atas sampai bawah. Dia lalu mengerti kenapa sikap Yoona begitu membingungkan. Lalu dia mengambil bukunya. “Bisakah aku membacanya sebentar?”

“Silahkan”

Tiffany membuka lembaran demi lembaran buku itu. Dia membaca dan memahami isinya.
-

Setelah sekitar 1 jam membacanya. Dia mengetahui beberapa fakta. Fakta pertama adalah bahwa Yoona memang menyukainya dengan tulus. Lalu fakta kedua adalah hal diluar dugaan Tiffany. Dia mengingat sesuatu.

‘Kita menemukan bukti buku catatan pribadinya, saat kecil dia mengalami broken home. Saat remaja dia sering disakiti oleh teman sekolah dan wanita bekas-bekas pacarnya ketika remaja. Tidak ada kekerasan fisik dalam tubuh tersangka itu. Jadi kita menyimpulkan dia disakiti secara psikis oleh mereka. Pembulian, penghinaan, penghianatan dan lain sebagainya.’

Kata-kata yang pernah Yoona ceritakan itu sama dengan yang ada dibuku catatannya. namun si tersangka itu tidak meninggal dalam kecelakaan mobil, melainkan masih hidup dengan baik, menjadi agen FBI, menjadi anggota detektif dan menjadi orang yang sukses dengan segudang prestasi yang dia dapat. Dan dia adalah Yoona sendiri.

‘What?’

Ternyata Yoona memanipulasi semua kasus pembunuhan yang pernah dia lakukan di San Jose maupun di San Francisco. Dia juga menulis rencana-rencana jahat lain dibukunya.

Shit, dia benar-benar psikopat. Bagaimana dia menulis kejahatannya di buku catatan dan menceritakan kepada orang lain dengan pelaku yang berbeda padahal pelakunya dia sendiri?’

Tiffany speechless setelah membaca buku catatan milik Yoona, dia lalu mengembalikannya pada detektif.

“Kau mengetahui sesuatu nona?”

“Iya. sangat”

“Bolehkah kau menceritakan semuanya pada kami?”

-
-

Yuri bergabung dengan teman seprofesinya, para perampok disebuah gudang pinggiran kota Seoul. Mereka sedang bersantai dengan meminum bir bersama.

“Ya Yuri! Kau menjadi buronan lagi. Kenapa kau selalu sial tertangkap polisi?” ucap salah satu teman Yuri

“Aih keadaan kemarin benar-benar sulit, aku hampir mati tahu tidak?”

“Kau ini membahayakan kita juga tahu? Kalau polisi menangkapmu disini kita juga pasti ikut tertangkap.”

“Tenanglah, tidak ada yang tahu lokasi ini”

“Kau tidak benar-benar membunuh seseorang kan?”

“Aish tentu saja tidak! Aku sangat kesal jika sedang merampok rumah kosong dan menemukan sebuah koper. Saat aku buka semuanya berisi mayat. Dasar si pembunuh itu berengsek memang” yuri mendengus kesal jika ingat itu semua.

“Kau ini memang benar-benar terkena sial. Usulku kau melakukan ritual untuk menolak kesialanmu”

“Buang-buang waktu saja”

-
-

“Waah segarnya.. Untung saja kau boleh cuti”

“Ini juga karena dipaksa olehmu” Taeyeon sedang menyiapkan tenda. Mereka sedang berlibur dengan kemah dipinggiran tebing.
Disana memang tempat wisata.

“Ish, kita harus refreshing dari pekerjaan juga. Kau tidak bosan berada dibalik meja dan berkeliling lingkungan?” Tiffany berbaring dikasur karet. “Apalagi setelah meledaknya bukuku dipasaran. Bukuku menjadi best seller untuk pertama kalinya. Aku diundang kesana kemari seperti seorang selebriti tentu saja butuh liburan”

Taeyeon tidak menggubris ucapan Tiffany. “Sebentar, pisaunya tidak ada”

“Kau tadi membawanya atau tidak? Aish bagaimana mau memotong tali kalau pisau tidak dibawa?”

“Kau ini daritadi mengoceh terus, sana meminjam pada orang lain.”

“Baiklah aku menggunakan pesonaku” ucap Tiffany menata rambutnya.

Tiffany mencari orang yang sekiranya bisa meminjamkan dia pisau. Tak jauh dari tenda mereka ada seorang pria paruh baya dengan rambut gondrong setengah menutup wajahnya yang sedang memaku patok tenda.

“Permisi, boleh aku pinjam pisaumu ahjussi?” Tiffany bertanya dengan tersenyum sangaaat lebar.

Ahjussi itu menoleh. “Tentu saja agassi”.
Ahjussi itu mengambil tas pisau di dalam “Apa kalian pasangan?”

Tiffany yang ditanya seperti itu tersenyum hingga menampakkan eyesmilnya. Ahjussi membuka tas pisau di atas meja miliknya.

“Woah” Tiffany terkejut, sangat banyak macam-macam pisau yang ahjussi itu bawa, hingga pisau untuk memotong ayam ada disana.

“Ini sedikit besar, tapi sepertinya nyaman untuk digunakan” Ahjussi itu hendak memberikan pisau pada Tiffany tapi dia tertegun “Sebentar, apa kau Tiffany Hwang penulis buku ‘Pembunuhan Berantai’ yang best seller beberapa waktu lalu itu?”

Tiffany yang mendengar itu sangat senang dan menjawab dengan semangat “Iya, itu memang aku hehe”

“Benar, benarkan? Woah aku tidak pernah membayangkan akan bertemu dengan penulis buku terlaris disini” ahjussi itu menyelipkan rambut gondrongnya kebelakang telinga hingga terlihat jelas wajahnya. “Bolehkah aku meminta tanda tanganmu?”

-

Rupanya ahjussi itu meminta tanda tangan pada kaosnya karena tidak membawa buku.

“Apa sudah cukup Noh Duk Sul Ahjussi?” ucap Tiffany ketika sudah memberikan tanda tangan dan namanya di kaos bagian belakang.

Ahjussi itu berbalik badan dengan pelan. “Bagaimana kau tahu namaku?”

“Aku... Darimana aku tahu ya” Tiffany sedang mengingat-ingat darimana dia tahu.

PALING DICARI
NOH DUK SUL

“AAAAAAAA”

Tiffany yang akhirnya mengingat berteriak hingga membuat ahjussi itu ikut kaget dan kabur. Taeyeon mendengar itu lalu berlari ke arah Tiffany dengan tergesa-gesa.

“Apa? Ada apa?? Kenapa kau berteriak”

Tiffany menunjuk ahjussi yang kabur itu dengan gelagapan. “Noh Duk Sul, tidak membayar gaji, dan melakukan percobaan pembunuhan” Tiffany berlari mengejar ahjussi itu.

Taeyeon geleng-geleng kepala. “Oh tidak lagi, jangan”

Akhirnya mereka berdua mengejar si ahjussi. Namun baru sebentar mengejar, ahjussi itu berbalik badan dan tertawa dengan pisau ditangannya. Taeyeon dan Tiffany kaget dan berbalik lari. Kini ahjussi itu yang mengejar keduanya.

“Hey berhenti disana” ahjussi balik mengejar Taeyeon dan Tiffany. Baru saja beberapa langkah dia tersandung. “Aduh”

“Huwaaa”

Langkah Tiffany dan Taeyeon terhenti diujung tebing disana. Mereka terjebak.

“Bagaimana polisi tidak bisa melawan?” Tiffany kesal.

“Mengapa penulis menghafal semua poster ‘PALING DICARI’ huh?”

“Aaaarrghh”

“Mengapa kalian tidak melompat saja?” suara ahjussi itu datang, masih beberapa meter.

“Dengar itu, ayo kita lompat” ucap Tiffany yang membuat Taeyeon melotot.

“Ya! Tebing ini sangat tinggi. Dan kau juga tidak bisa berenang”

“Lebih baik daripada ditusuk” setelah Tiffany mengucapkan itu, dia mendorong Taeyeon terlebih dahulu ke laut.

“Yaaaaaa”

BYURRRR

Tiffany berlari mengambil kasur karet yang berada dekat dari tebing lalu menceburkan dirinya.

“Taeyeon-aaaaah”

BYURR

“Sialan, mereka melompat sungguhan. Gila” ahjussi itu ingin ikut menceburkan diri namun terhenti karena tebing sangat tinggi.

“Aish bagaimana kau bisa mendorongku, aku bisa mati” Taeyeon kesal karena tiba-tiba didorong.

“Ini darurat bodoh”

“Hei kalian bisa tenggelam”

Taeyeon dan Tiffany tidak menghiraukan perkataan ahjussi itu. Mereka saling menautkan jari lalu berenang dengan kasur karet sebagai tumpuan.

“Hahaha”

-

-

-

-

End

Hai semua akhirnya ff ini tamat yah. Berarti author udah gada hutang di ff ini. Author minta maaf untuk chapter terakhir ini telat hampir seminggu, maaf banget ya author abis patah hati hehe :( huwaaa.

Buat kalian yang penasaran ini adaptasi dari film apa biar author kasih tau sekarang. Jadi ff ini itu terinspirasi dari film “LIFE RISKING ROMANCE” ya, ini film Korea-China dan bahasanya Korea-Inggris-China sedikit.

Habis ini author mau fokus buat ff “UNEXPECTED” author ga akan buat ff itu panjang-panjang karena ceritanya emang ga banyak. So, kalian jangan lupa baca ff itu juga ya.

Oh ya jangan lupa vote, komen dan share cerita ini. Komen kalian sangat membuat author semangat untuk menulis lagi. Jangan lupa juga follow author ya biar tau cerita-cerita baru yang author tulis.
Author meminta maaf kalau banyak salah penulisan maupun kesalahan karena author juga sedang belajar. Author lebih senang kalian memberikan kritik dan saran.
Oke ketemu lagi di ff selanjutnya ya... see you.

KILL ➡ (COMPLETE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang