5. Terbuka

31 11 26
                                    

"Hyung-ie, kau tinggal bersama bibi Ahn saja atau bagaimana ?"
Seakan mengerti dengan maksud Sunhae, gadis kecil berambut pendek sebahu itu pun mengangguk.

"Baiklah kita kesana" ucap Sunhae turut menganggukkan kepalanya. Lebih baik Seun hyung tinggal bersama bibi Ahn di panti, karna jika Seun hyung tinggal bersama nya mungkin apartemennya terlalu sepi dan membosankan untuk anak seukuran Seun hyung, dan panti adalah tempat yang bisa ia katakan lumayan untuk ditinggali Seunhyung. Sunhae juga melihat bahwa Seunhyung lebih senang tinggal di panti karena memiliki banyak teman bermain.

Tapi bukan berarti Sunhae menggantung kan Seun hyung sepenuhnya pada bibi Ahn. Ia juga akan rutin mengunjungi panti untuk menjenguk ke adaan Seun hyung.

Baru hendak masuk kedalam mobil nya seusai mengantar Seun hyung, ponsel Sunhae mengeluarkan denting notifikasi pesan disana. Sunhae pun mengecek satu pesan yang tertanggal pada ponsel nya itu dan mendapati nama Yoongi sebagai pengirim pesan.

Yoongi-ie paboya
=Kedai ramyeon heon-jugk,

Membacanya saja Sunhae sudah paham jika Yoongi menyuruh nya untuk pergi ke tempat yang ia katakan pada pesan tersebut. Sunhae pun menghembuskan nafas nya kasar. Lelah, itu yang ia rasakan. Ia tidak merasakan jeda waktu untuk dirinya mengistirahatkan tubuh yang serasa hendak remuk saat ini juga.

Sunhae pun menampar kedua pipinya pelan sembari ber sua "ayolah, selapas ini kita tidur". Sunhae pun kembali membuka pintu mobil miliknya itu dan mulai memasuki nya. Untuk saat ini jawabannya adalah memilih untuk mengalah dan menurut saja akan permintaan Yoongi.

~~~

"Sudah ku duga. Dia memang gadis lamban" Yoongi kembali berdecih dan menumpu salah satu kaki nya di atas kaki lainnya. Sudah dapat dipastikan jika Yoongi sudah menunggu seseorang begitu lama yang tak kunjung datang .

Satu pukulan yang berhasil di darat kan di kepala Yoongi tanpa segan itu pun mampu membuat sang empu meringis kesakitan. Siapa lagi jikalau bukan Shin Sunhae orangnya, satu satunya makhluk yang tidak memiliki kadar ketakutakan oleh seorang manusia dingin tetapi memiliki segudang perkataan tajam bernama Min Yoongi.

"Aku mendengar nya eoh" ucap Sunhae sembari melemparkan  tatapan acuh dari sisi ekor matanya ke arah Yoongi. Lalu segera mendudukkan dirinya pada bangku yang berhadapan dengan Yoongi.

Sementara Yoongi malas untuk menggubris nya lebih jauh, ia lebih memilih untuk segera memesankan dua mangkuk ramyeon pedas untuk dimakannya bersama dengan gadis yang berada didepannya dengan raut muka kesal.

"Dua ramyeon pedas" ucap seorang pegawai kedai ramyeon tersebut saat dua mangkuk ramyeon yang masih hangat dengan asap yang mengepul di atasnya baru saja disajikan di hadapan kedua manusia yang sedang meneguk saliva yg tidak sabar untuk menyantap.

Dengan cekatan jemari Sunhae mulai menari disaat tangannya bermain dengan kedua sumpit. Dengan lahap Sunhae menyumpit ramyeon yang masih dalam keadaan panas tanpa peduli dan menyantapnya begitu nikmat.

"Kau nampak sangat lapar" ujar Yoongi sembari terkekeh kecil disaat melihat sahabat nya itu menyantap semangkuk ramyeon seperti beruang kelaparan yang hendak berhibernasi.

Sunhae hanya memberikan tatapan kepada Yoongi yang seperti mengisyaratkan sebuah kata 'diam kau Yoongi'. Sementara Yoongi kembali terkekeh gemas melihat tingkah laku sahabatnya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Perfect SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang