Mentari yang belum mau muncul di hari ini, membangunkan gadis remaja yang masih di tempat tidur yang sedang mengumpulkan nyawanya, menunggu darah naik ke otak agar tidak mengalami pusing atau gelap tiba-tiba disaat berdiri terburu-buru.
"Hoahh" Desis Ara sambil mengucek matanya dan meregangkan ototnya
Setelah itu ia beranjak menuju kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.
Selepas mengerjakan kewajibannya ia mengaji beberapa halaman dan dilanjutkan dengan melakukan olahraga pagi ringan seperti push-up, sit-up, back-up dan lainnya.
"Woahhh pegel, cape anjir dah lama kaga ginian. Harus di gaspoll nii udah masuk sekolah." Ucap Ara sendiri
Setelah itu Ia membereskan bukunya yang Ia siapkan hanya buku tulis saja dan beberapa alat tulis yang lain. Kemudian berlalu menuju kamar mandi untuk mandi.
Setelah rapi ia beranjak turun ke bawah untuk sarapan bersama.
"Pagi Ayah, Bunda" Sapa Ara dengan senyuman
"Pagi juga anakku sayang"
Dengan membalas senyuman Ia langsung duduk disamping abangnya."Gue ga lo sapa?" Protes Gavriel kakanya sendiri
"Haha, mau banget lo disapa gue bang? Tanya Ara
"Serah"
"Hahaha iya iya Selamat pagi abangku sayang" Ucap Ara penuh kasih sayang
"Ikhlas ga nih?" Tanya Gavriel
"Serah lo deh, cape gue" Ara tadinya tersenyum kemudian memanyunkan bibirnya dan berpaling untuk memakan sarapannya
"Cialah gitu doang ngambek. Iya deh maap ya" Ucap Gavriel memohon, tetapi tidak ada jawaban dari Ara adiknya. Gavriel pun menghela napas kasar jika adiknya bersikap seperti itu ia harus rela merogoh uangnya demi membelikan dia sesuatu.
"Sudah sudah makan cepet keburu kalian telat" Ucap sang Ayah
Mereka makan dengan tenang, hanya dentingan piring dan sendok yang saling beradu dimeja makan.
"Ara kamu mau berangkat sama siapa?" Tanya Papahnya"Mmm sama Abang aja deh yah kan searah." Ucap Ara sambil melirik abangnya
"Iya yah, Ara sama Gavriel aja." Lanjut Gavriel
"Ya sudah, nanti kamu antarkan adikmu ke ruangan kepala sekolah ya. Jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya. Jagain adikmu itu." Ucap Papanya sambil bernasihat
"Iya Pah" Jawab Gavriel
"Ara nanti kamu di sana jangan nakal, berbaur dengan teman yang baik, buat kesan yang baik ya." Ucap Mamanya penuh kasih sayang
"Iya Mama"
"Yuk Ra, berangkat." Ajak Gavriel pada Ara
"Pah Mah, kita berangkat ya" Ucap mereka sambil menyalami punggung tangan mereka satu persatu.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumussallam"
□□□
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA💫
RomanceEs yang mencair .. Bertemu es abal abal .. Entahlah. Baca. Kubuat semenarik mungkin. Enjoy!VoteKomen dinanti