4

38 18 15
                                    

Seorang ayya sedang berdiri, Dan menatap indahnya senja dari balkon kamarnya, membuat ayya terasa nyaman Dan sangat menikmati senja.

"Ya tuhan, Aku mencintai seseorang, Dan untuk pertama kali nya, Aku merasa sangat bahagia karena orang lain".

" Dia itu indah, menyejukan, Aku suka sama dia, tapi..... Apakah dia suka pada Ku?".

"Andai Aku bisa menjadi Aku yang dulu, Aku yang beda dari Aku yang sekarang".

" Andai Aku bisa hidup di masa lalu, Aku yang selalu merasakan kehangatan, cinta, kasih sayang,dan Aku yang selalu bahagia".

"Aku hanya bisa berandai,Aku ingin kembali pada masa lalu, tetapi Aku benci masa lalu".

" Ya tuhan, Aku sayang mereka, Aku rindu mereka, mereka yang telah menghianati Aku Dan ayah, mereka yang telah membuat semuanya hancur, mereka yang merusak kebahagianku".

"Tetapi... Bunda datang pada Ku Dan ayah, membuat semuanya kembali pada Ku, Aku bisa merasakan lagi kehangatan, cinta, Dan kasih sayang".

" Aku takut, Aku takut, Aku takut menghianati mereka, Aku takut membuat mereka kecewa".

"Dengan Aku yang seperti ini, Aku yang selalu menutupi diri Ku sendiri, Aku yang selalu menutupi semuanya, mereka tidak tau Aku, tidak Ada yang tau apa isi hatiku".

" Tuhan... Tolong Aku... Tolong kembali kan Aku yang dulu, Aku yang selalu ceria, Aku yang benar benar menjadi wanita, Aku yang selalu merasakan cinta, Dan kasih sayang". Ucap ayya dalam hati, Dan tak lama, air matapun menetes, Dan senja terganti menjadi malam yang gelap, Dan hanya menyisakan cahaya lampu dari setiap Rumah.

"Tuhan langit kembali menjadi gelap, gelap seperti diri Ku, rapuh seperti jiwaku, hancur seperti hatiku". Ucap ayya dibarengi dengan tangisnya.

Dan tak lama, bunda memasuki kamar ayya, bunda mengedarkan pandangan ya, Dan tak melihat putrinya.dan matanya menatap pintu balkon yang terbuka, Dan disitulah putrinya, sedang menatap langit malam dengan sendu, angin menerpa tubuh mungil ayya, yang hanya di baluti piyama beruang.

" Ay kamu kenapa sayang". Bunda mengelus pundak ayya lembut. Membuat ayya menoleh ke arah nya.

" Ayya gapapa ko bun". Ayya mengusap jejak air matanya.

"Kamu nangis ay? ". Tanya bunda.

" Engga bubun, mata ayya itu perih kena angin malem". Ayya mencubit pipi bunda nya gemas.

"Boong kamu, emang kata kamu bubun ga tau hah? ". Ucap bubun dengan penuh kecurigaan.

" Ikh apaan sih bun". Ayya mengerucutkan Bibirnya.

"Yaudah kenapa?". Bunda menyentil bibir ayya, membuat sang empu tertawa.

" Bun ayya Mau cerita deh sama bunda". Ucap ayya dengan tersenyum, membuat sang bunda heran.

"Tumben banget Mau cerita, biasanya kan ngajak ribut terus". Bunda melipatkan kedua tangannya di depan dada.

" Yehhh si bunda ya, walaupun Aku itu anak tirimu, tetapi Aku juga putri kesyanganmu, iya kan? ". Ucap ayya membuat sang bunda tersenyum Dan tertawa.

" So puitis kamu ay". Ucap bunda, karena perkataan putrinya sangat lucu.

"Ikh siapa yang lagi bikin kata kata, orang Aku berbicara fakta". Ucap ayya geram.

" Yaudah Mau cerita apa?, bubun ini siap untuk menjadi pendengar setia kamu". Ucap bunda.

"Asekkk bubun emang terbaik". Ayya mengacungkan kedua jempolnya.

syabieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang