1

99 38 15
                                    

Bintang berjalan santai menuju kantin. Ia mau menyusul teman-teman nya. Masa dia di tinggal saat mengerjakan tugas, kata bulan 'Ah lu rajin banget sih kek gue dong santai'. Santai palelu, bukan nya rajin, dia hanya mengerjakan tugas yang diberikan, emang salah? nggak kan.

Saat sedang berjalan seorang gadis yang ia ketahui sebagai adik kelas menghampiri nya.

"Buat kakak," panggilnya sambil menyodorkan sebatang coklat. Bintang menerima nya sembari tersenyum kecil, "Makasih." jawabnya sambil berlalu pergi.
Lagi lagi dan lagi ga bosen apa ngasih gue coklat?

***

Bulan melahap makanannya rakus tidak peduli tatapan siswa disekitarnya, sekarang ia sedang berada di kantin sekolah bersama teman-teman nya minus Bintang.

"Laper apa doyan mbak nya?" tanya Tania sembari meneguk es teh nya. Bulan hanya menatap nya sebentar setelah itu lanjut memakan makanannya lagi.

"Uhukkk uhukkk," Bulan terbatuk batuk.

Bintang yang baru datang pun menyodorkan air putih. Bulan langsung meneguk habis airnya.

"Untung lo gak mati." seruan Bintang terdengar, bulan menatap nya heran. Emang kalo gue mati kenapa?

"Untung lah emang kalo gue mati kenapa?"

"Nanti Bintang gak punya percoban untuk di jahilin," jawab laki laki ber name-tag fajar. Bintang menjitak kepala fajar. "Enak aja lu, eh tapi emang bener sih." Bintang terkekeh dengan jawaban nya.

Bulan menatap nya sengit. "Seneng banget lo gangguin gue?!"

"Awas lo cinta," seru Lita sembari membuat bentuk hati dari kedua tangan nya.

"Idihh najis." jawab bulan jijik. Dia sama bintang? nggak nggak nggak.

"Iya iya bulan kan masih ada revan," ucap Alfin sembari menebar senyum ke penjuru kantin. Kaum hawa yang melihat nya langsung klepek-klepek.

"Nanti gue putusin gampang." ujar Bulan santai lalu membuka ponsel nya.

Teman teman nya menatap nya terkejut tak terkecuali Bintang. "Gila lo lan! baru tadi pagi lo pacaran sama dia udah main di putusin aja?!" pekik Tari sembari menatap bulan.

Bulan mendelik bahu acuh, emang bulan salah? lagian dia bosen. Dia ditembak kan ya sudah dia terima, "Gue masih waras, lagian gue gak suka sama dia, mau nambah koleksi mantan aja," jawab nya.

Yang lain hanya menggelengkan kepala, heran dengan sikap fakgirl bulan yang sudah pro ini.

Orang yang tadi dibicarakan pun datang sembari membawa buket bunga. Ia menghampiri bulan, "hai cantik." sapanya. Bulan melihat nya sekilas lalu tersenyum, "Hari ini hari apa?" Tanya bulan, "Rabu." jawab revan.

Bulan mengangguk lalu melihat jam nya. "Denger ya hari Rabu, bulan 5, tanggal 7, jam 1 siang, menit ke 34, detik ke 0,56, mantan gue nambah satu yeyy." ucap Bulan sembari mengangkat lengan nya lalu berjalan pergi. Teman teman nya pun menyusul.

Revan menggerutkan dahi nya tanda tak mengerti. "Lo di putusin bro, sabar ya." jelas Putra sembari menepuk pelan pundak Revan lalu berjalan menyusul yang lainnya.

Revan terbengong-bengong. Baru aja jadian udah putus? sad banget nasib gue.

***

Kring... Kring... Kring..

Bel pulang sudah berbunyi. Semua siswa berbondong bondong keluar pagar sekolah. Bulan pun sama ia berjalan bersama teman temannya sembari mengunyah permen karet. Bintang hanya mendengus, sejak pelajaran terakhir sampai pulang bulan terus saja memakan permen karet.

Bulan tau bintang sedang menggerutu atas sikap nya. Dia santai saja, Bahkan tadi saat guru yang mengajarnya naik darah setiap menasehati dia. Tapi dia hanya mengangguk-angguk, well dia tidak peduli. Masuk telinga kanan keluar telinga kiri, mending kalo ada yang nyangkut lah ini main nyelonong keluar aja kek juki kucing peliharaan nya.

Bulan menaiki mobilnya sendirian, Lita pulang bersama Tari dan Tania, Bintang dengan Fajar, Putra memakai motor nya sendiri, sedangkan Alfin bersama gadis gadis yang ia rayu.

Bulan dengan santai membawa mobilnya menembus kepadatan kota jakarta. Ia memutar musik.

"Saat nya ku harus berubah."

"I want to be a fakgirl!!"

"I want to be a fakgirl!"

Nyanyi nya mengubah lirik lagu.

"I want to be a fakgirl, Tapi boong." ucap bulan sembari terkekeh geli. "Gila gila gue udah mirip belum sama itu itu siapa ih gue lupa," gumam nya sendiri.

***

Ia memasuki perkarangan rumah nya. Bulan melangkah kan kaki memasuki Rumah bak istana itu.

"Assalamualaikum!!" Salam nya.
"BULAN COME BACK!!!" Sunyi, bulan menengok kanan kiri tidak ada orang?

"MA!!! PA!!! BI INEM!!! JUKI!!!" Bulan mulai meneriaki nama orang di rumah nya satu persatu. Ia hanya meneriaki salah satu maid di rumah nya.

Tak lama kucing berjenis laki-laki
yang memiliki Ras persia pun menghampiri bulan. Bulan menunduk saat dirasa ada yang menggeliat di kaki nya.

Ia menggendong kucing nya kearah sofa. "Mami sama papi kemana ki?" Tanya nya. 'meong meong' Begitulah balasan juki. Lah kek gak ada nama lain gitu, kucing Mahal mahal namanya juki.

Bulan mengangguk-angguk, padahal ia tidak mengerti mungkin juki lagi mager jawab, pikirnya.

"Ehh sayang udah pulang." panggil seorang wanita yang sudah tidak muda lagi tetapi masih cantik, disampingnya berdiri seorang laki laki yang memiliki umur sekitar 30-35.

"Mami sama papi dari mana?" tanya bulan. Ya mereka orang tua bulan, ibunya bernama dinda sedangkan ayah nya bernama Robert.

"Dari mall sayang, ni papa mu minta buah." jawab dinda sembari melirik Robert. Robert hanya mengangguk.

Bulan mengangguk mengerti lalu menyalimi kedua orang tuanya. Ia pamit ke kamar nya yang berada di lantai 3.

Bulan menaiki tangga sembari bernyanyi "I WANT TO BE A FAKGIRL, TAPI BOONG!!"

***

Assalamualaikum guys sampe sini dulu ya

Vote geh masa ga vote

Salam manis🖤

Love Is Rubbish [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang