6

42 16 22
                                    

Bintang menggelengkan kepala nya berusaha menghilang kan pikiran buruk nya terhadap bumi. Tidak ada yang salah dari seorang bumi Tampan, Cool, dan dikejar para gadis tentunya, tidak berbeda jauh dari dirinya hanya saja dirinya lebih tampan tentu.

Bintang menoleh saat Elena mencoel pinggang nya. "Apa?" Tanyanya. "Bantuin gue dong." Pinta Elena. Bintang menaikkan satu alisnya.

Elena menunjuk buku tulis nya, "Gue gak tau bantuin dong." Pinta nya sekali lagi, bintang menghela nafas lalu mulai mengajari Elena.

Bulan nampak mengoceh ngoceh tidak jelas terlihat dari gerakan bibir nya. "Gui gik tiwi bintiin ding" Gumam nya sendiri. Caper woe caper.

Lita memukul bibir bulan menggunakan buku, "Aw," Ringis bulan sembari membekap mulutnya.

"Sakit goblok."

Lita hanya cengegesan lalu kembali mengerjakan soal yang diberi oleh pak bambang, tari dan tania pun nampak fokus. Bulan mengangkat kedua bahu nya lalu ikut mengerjakan soal. Nyontek maksudnya.

Bumi memperhatikan Bulan sedari tadi, tanpa sadar senyum kecil terbit di wajahnya.

***

Bulan menyelesaikan tugas nya lebih cepat dari biasa nya, "Selesai kan gue." Ucap nya.

"Paling juga ngasal." Gumam tari, Bulan menoyor kepala tari. "Emang gue lita." Jawab nya.

Mereka mengalihkan pandangan nya kearah lita dan tania, mereka tengah sibuk sendiri dengan buku masing masing.

"Pada ngapain sih elo pada?."

"Nulis"

"Gambar"

Bulan menarik buku lita terlihat gadis itu tengah menggambar sketsa ererererrrr bulan nampak tak paham.

"Gambar apa elo?."

"Si juki itu"

Bulan melihat gambar lita sekali lagi. Wah penghinaan "Eh si anjer ini mirip sapi bukan juki!." Ucap nya, "Juki versi gue." Elak lita lalu merebut bukunya kembali.

Mereka itu duduk di ujung sebelah kiri, Bulan dan lita duduk berdua dibarisan ke 4 sedangkan Tania dan tari dibelakang mereka.

Bulan menengok kebelakang, "Nulis apa lo?." Tanya nya. Tania menunjukkan bukunya. Bulan mulai membaca nya.

Dia ada disini?
Tapi mengapa seperti tidak ada?
Wujud nya ada tetapi perasaan nya punah.
Dia menyadari mu, hanya saja tidak peduli, atau dia tidak melihat mu?.
Aku tidak tahu?
Teka teki ini menyulitkan ku untuk mengetahui tentang mu.
Mungkin kita belum mengetahui perasaan masing masing.
Atau salah satu dari kita menyembunyikan nya?.

Tania, 23 Februari 2020

Bulan menatap tania aneh, "Ini apaan njer gue gak paham." Ucap nya. "Otak lo perlu di saring lagi untuk memahami tulisan unfaedah Tania." Jawab Tari. Tania melirik tari tajam. Susah mikir nya bro.

"Jangan bilang lo lagi suka ma cowo?." Ucap Lita.

"Masa gue suka sama cewe!." Jawab tania, "Tapi gue gak lagi suka siapa siapa." Lanjutnya.

"Biasa gabut." Sahut bulan.

"Seratus buat elo"

"WAKTU NYA HABIS!, KUMPUL SEMUA KE BULAN!." Teriak pak bambang mengakhiri percakapan bulan dan lainnya.

Satu per satu siswa menuju ke meja bulan, menumpuk buku yang jumlah nya tidak sedikit. "Pak saya yang bawa nih?." Tanya bulan memelas.

Love Is Rubbish [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang