Antara Cinta & Tugas [The End of Boruto and Sarada's First Season in WW2]

Part 68 [⛩Perjalanan Menuju Ke Kota Tokyo Tertunda Gara-gara Mitsuki⛩ ]

Flashback On.

Boruto iapun langsung melenggang pergi meninggalkan mereka berdua yang masih terdiam di dalam tenda itu. Untuk mempersiapkan diri dan segala keperluannya nanti. Untuk ia dan seluruh anggota regunya dalam menjalankan 'Misi Rahasia Tingkat Ranking S' Yaitu menyabotase serta menyusupi kediaman 'Keluarga JUS'
Dan tidak berselang lama kemudian?!

Skip.

08:15 (GMT+10) On the Kurama Fox Battalion Commando Field No. 173

"Perhatian semuanya!~ Komandan Operasi dan Devisi telah memasuki lapangan Upacara Rubah Kurama!HORMAT SENJATA!~~.... GERAK!~".
(Ucap Komandan Upacara itu dengan nada suara lantang dan tegasnya itu).

Grak!💥🍃~ Grak!💥🍃~ Grak!💥🍃~

"Hn!~ Rest in place!~ Gentelmen!~".
(Terjemahannya:"Istirahat di tempat Tuan-tuan!"Ucapnya dgn nada suara lantang dan tegasnya itu. Hingga?!🧐)

Grak!💥🍃~ Grak!💥🍃~ Grak!💥🍃~

Shikadai:"Hoam... Kuharap upacara ini bisa segera berakhir juga'Hem... Karena,'Hoam.. aku saat ini sangat mengantuk sekali,'Baka Boruto!~~".
(Bisiknya dengan nada suara penuh penekanan serta sangat mengantuk sekali itu. Sehingga Boruto iapun?!).

Boruto:"Shut up,'Goddamnit!~ Kita dengarkan saja dulu pengumuman dari Jenderal Naruto serta Minato nanti,'Hn!~ Kau itu bisanya hanya mengeluh & menggerutu saja,'Sih!~ Dasar nanas sialan,'Merepotkan!".
(Balas bisiknya dengan nada suara penuh penekanan dan kesalnya itu. Hingga tidak lama kemudian?!🧐).

Flashback Off.

Shikadai:"Itu kata-kataku,'Boruto!".

Boruto:"Persetan dengan kata-kata atau sloganmu itu,'Shikadai! Lebih baik kau diam dan dengarkan saja dulu pengumuman dari,'Jenderal Naruto,'Fucking Pineapple Man!~".
(Balas bisiknya dengan nada suara penuh penekanan & geramnya itu).

Naruto:"Alright listen up! Dengan di adakannya upacara atau apel pada pagi hari yang sangat cerah & ceria ini. Aku sebagai 'Komandan Devisi' Ingin sekali menyampaikan kepada kalian semua jika... Besok pagi kita akan berangkat & menyerbu 'Bukit Sialan Itu!~' Yang merupakan garis pertahanan terakhir mereka. Dari 'Pulau Terkutuk Ini,'Gentelmen!~".

(Ucapnya dengan nada suara penuh lantang serta tegasnya itu. Dan tidak lupa sambil menunjuk ke arah bukit yang menjulang tinggi itu. Sehingga membuat seluruh pasukan devisi dari seluruh satuan atau peleton yang ada disana. Bersorak-sorak).