2. Sedingin Es

313 17 5
                                    

Bel pulang sekolah SMA Rajawali pun berbunyi sekeras mungkin, itulah yang ditunggu-tunggu oleh semua murid.

Kelas 12 IPA II tidak pernah terdengar tenang, semuanya pasti sangat ribut. Tapi bukan cewek! Ini cowok yang ribut. Salalabar ahh..

"Lo pada duluan aja, gue mau latihan basket." Ucap dingin dari Ari pun keluar.

"Wadidaw! Lo udah sok si sibuk aja sih," Ujar Tripandi.

"Gak sibuk, tapi hoby gue ini." Tetap, masih saja dengan muka datarnya sambil melangkah dan pergi meninggalkan mereka bertiga.

"JANGAN LUPA! JAM 7 MALEM KE RUMAH SI VALEKA YOI BRO?!" Teriak Tripandi membuat teman yang ada disampingnya itu menutup rapat kupingnya, ya memang dia sedikit, cempreng.

Ari hanya bergumam, dan tidak membalikan badannya sama sekali. Ari memang begitu, sedingin es.

"Gue gak percaya si Kudin anti cewek," Ujar Gero yang tetap memerhatikan punggung temannya itu yang mulai jauh dari pamdangannya.

"Dia anti cewek, tapi kalo kepincut ya dia bisa apa?" Ujar Valeka.
Valeka langsung pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun lagi.

"Iya bener ye?" Masih memerhatikan pria tadi yang sedinging es.

"Lo juga sama kan Lek?" Tanya Tripandi melirik ke kanan, temannya sudah tidak ada. "Eh! anak kelek spongbop ilangnya seperti kilat, boyyy" ujar Tripandi mereka berdua pun tertawa sambil melangkah ke arah yang tadi Valeka lewati.

***

Dilorong kelas 12  IPA I sepertinya sudah sepi dan tidak ada lagi seseorang 1 pun itu. Tapi, yang membuat Ari penasaran ialah, gadis yang ada dibelakangnya itu. Kenapa dia mengikutinya?

Langkahnya pun terhenti, Ari merasa terganggu. Gadis itu langsung membalikan badannya dan mengumpat dibalik dinding kelas.

Ari membalikan badannya,

"Keluar." Ujar Ari dingin.

"Mau apa dari gue?" Ujar Ari. "Kalo gak keluar, lo cemen. Mental kerupuk." Ujar Ari kembali, dan membuat Feyla langsung memberanikan diri untuk keluar dari balik umpatannya tadi.

"Eh-hehe, hallo Ari! Maaf ye, bukannya Afey mau ngikutin Ari. Tapi Afey cuma pengen, pengenn-" Ujar Feyla cengir kuda.

"Apa?" Suara beratnya sangat terdengar cool ditelinga Feyla.
"Nomer telpon! Nah iya, nomer telpon." Jawabnya gugup, membulatkan matanya.
Ya, tidak heran banyak sekali di SMA Garuda dulu yang meminta nomer telpon Ari, sudah beribu-ribu orang mungkin, tapi ditolak mentah-mentah oleh Ari. Mungkin Feyla juga akan ditolak.

Giliran sekarang, di SMA Rajawali. Baru Feyla Maudiyastama.

"Gak." Ujar Ari, membalikan badannya langsung melanjutkan jalannya untuk ke tempat ganti baju olahraga basket.

Feyla sangat kesal, tapi karena dia sepertinya sudah suka padanya, Feyla tidak apa mengikuti lagi langkah Ari dari belakang. Dan Ari tidak memperdulikannya.

Ari sepertinya sudah siap untuk latihan, sudah memakai baju eskul basket. Betapa gantengnya Ari, Godaan...

Ari langsung menuju kelapangan, disana sudah banyak teman se-timnya yang sudah siap. Sebelum beranjak pergi, Ari melirik Feyla dulu yang ada disampingnya sekarang, jaraknya memang terlihat agak jauh. Lirikan tajam.

Feyla langsung duduk dikursi yang menghadap lapangan, untuk menyaksikan
Calon pacarnya bermain basket. Ngarepp...

"Liat aja nanti, gak akan gue lepas lu tong," Ujar Feyla.

RAJAWALI {Cinta ES}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang