3. Sedingin Es

237 11 1
                                    

Pagi hari itu, Feyla sangat lupa Mamahnya tidak akan pulang. Dia kesiangan untuk kesekolah, sedangkan Nabil adiknya itu tidak membangunkannya dan pembantunya dia ingat, sedang libur.

Feyla sangat tergesa-gesa untuk berangkat kesekolahnya.

"Gilaa! Gue kesiangannn!" Ujar Feyla melihat jam dindingnya.

Feyla pun sepertinya sudah siap, dia menggendong ranselnya yang hitam bercampur warna army dipundaknya.

Dia tidak makan dan minum sama sekali.

Feyla menaiki angkutan umum, dia memang senang sekali menaiki angkutan umum daripada harus menggunakan mobilnya yang sudah diberi oleh Ayahnya waktu ulang tahunnya. Karena Feyla malas membawa mobil, dia sangat pemalas.

"Bang, bisa cepetan gak, bang?" Ujar Feyla sangat panik. Orang-orang disekitarnya memperhatikan gerak gerik Feyla yang tidak bisa diam.

"Ini udah cepet neng, sabar neng" Ujar supir angkot.

"Aduh bang, Afey kesiangan nih!" Ujar Feyla.

"Iya neng, iya abang tau, bentar lagi nyampe kan?" Ujarnya melihat jalan didepan memang sebentar lagi sampai di depan pintu gerbang SMA Rajawali.

Feyla pun turun dan membayar ongkos pada supirnya.

Dia melihat gerbang hitam dan dihiasi dengan warna gold diatasnya sudah tertutup rapat.

"Aduh! Gue bakal digoreng dilapang nih," menepuk jidatnya sekeras mungkin.

"Neng kenapa kesiangan atuh?" Tanya Pak Satpam yang mengahampiri Feyla.

"Saya telat bangun Pak," Jelasnya.

Pak Gugun pun sepertinya akan memarahinya, dia sudah mau menuju ke arah Feyla yang ada diluar gerbang sekolah.

"Nah kamu, cepat masuk. Kita berjemur dilapangan, okey?" Ujar Pak Gugun puas melihat anak siswinya yang sering dihukum olehnya itu saat jam pelajarannya.

Feyla pun mengangguk dengan muka malasnya, langsung memasuki gerbang yang sudah dibukakan oleh Pak Satpam tadi.

Feyla melihat bukan hanya dia yang dihukum, tetapi ada juga 3 anak laki-laki yang sedang hormat pada bendera di lapangan.

Geng Vale Cs, ya itu geng yang berdiri dilapangan itu. Dia selamat, karena bukan hanya dia yang dihukum. Tetapi dia tidak melihat 1 laki-laki dilapangan sana, Ari Aksam, anggota geng tersebut.

"Nah Feyla, kamu berdiri disebelah Gero," Ujar Pak Gugun menunjuk tempat yang kosong. Pak Gugun pun pergi dengan senyuman puasnya.

"Eleuh neng Feyla, kenapa dihukum neng? Sama kaya kita kesiangan juga bukan?" Ujar Gero dan kedua temannya itu melirik Feyla yang ada dipinggir Gero.

"Iya nih, kesiangan bangun" Ujar Feyla menggaruk-garuk dengkul kepalanya.

"Makin cantik aja, pujaan hati abang euy," Ujar Tri menggoda. Feyla memutarkan kedua bola matanya. Alay...

"Lo gak bareng sama si Astri?" Tanya Vale penasaran.

"Nggak, kan gue kesiangan." Jelasnya.

"Asekkk, nanyain babu kesayangannya nih," goda Tripandi menyenggol Valeka.

Valeka bergumam dan memasang wajah tanpa ekspresi.

"Nah, tuh si Kudin!" Gero menunjuk ke lorong. Ketiga orang itu pun langsung mengarahkan pandangannya ke arah yang ditunjuk Gero.

"HALLO CALON PACARR!" Teriak Feyla melambaikan tangannya, membuat geng Vale Cs melihat ke arahnya.

"Ajibb, ada aja ye yang mau sama makhluk Kudin kek gitu," Ujar Tripandi menyindir Ari yang hendak melirik Feyla.

RAJAWALI {Cinta ES}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang