6. Beda

219 12 1
                                    

Pagi sangat cerah menyambut seorang gadis yang hendak beranjak sekolah.

"Turururutturururut AYEAYEEEEH!" Teriak gadis berambut pirang dirembaikan keluar dari kamarnya dengan semangat.

"Teh Afey!" Teriak gadis kecil menutup telinganya.

"Apa?" Jawab Feyla menaikan sebelah alisnya.

"Pagi-pagi udah bikin kuping Abil pecah aja!" Ujar Nabil pada Feyla.

"AKUUUU JUGA MANUSIA, PUNYA MULUT PUNYA HOBY!" Memeragakan seperti memegang gitar. Neng neng..

"Feyla, Abil! Cepet makan, udah mau jam 7 nih." Ujar wanita paruh baya yang sedang merapihkan meja makan dan menaruh berbagai makanan lezat di atasnya.

"Saaaaaiiiippp mamah!" Ujar Feyla semangat.

"Cepetan atuh kebawah," ujar Afri, mamahnya.

Mereka berdua pun turun dari tangga, tetapi berlomba-lomba. Feyla menempati posisi paling depan, dan Nabil berusaha untuk lebih maju didepannya tetapi Feyla menghalanginya.

"Teteh ih Abil duluuuu!" Renges Nabil.

"Yang tua paling depan, Blis" ujar Feyla dengan sombong.

"Harus ngalah sama yang kecil dong!" Ujar Nabil.

"Maaf ya Blis, bukannya Teteh kau ini gak mau ngalah, tapi kan yang badannya lebih gede disini siapa?" Ujar Feyla ingin mengalahkan protesan Nabil adiknya itu.

"Pak Tuno!" Skaakkk Mat nenggg.

Feyla pun merasa kalah, dia berlari dari tangga. Dann...

Brukk

Feyla terjatuh saat 1 anak tangga lagi ia akan turuni.

"Whhhhaa! Alhamdulillah Ya Allah, engkau Maha Adil!" Ujar Nabil saaaangat puas. Sabar nenggg..

"A-aduhhh sakitt!" Ringis Feyla memegang lututnya yang agak terlihat memar.

"Makanya, jangan ribut pas ditangga. Kena batunya kan?" Ujar Afri ibunya itu tertawa.

"Huh! Sakit tau Mah, bantuin Afey kek," ujar Feyla ketus.

"Udah ah cepetan makan, bentar lagi kalian harus berangkat." Ujar Afri mengingatkan kedua anak gadisnya itu yang daritadi asik dengan keadaan sekarang.

"Afey bekel aja Mah," ujar Feyla menghampiri Ibunya itu, dan diikuti oleh Abil yang daritadi belum selesai tertawanya.

"Kenapa?" Tanya Afri.

"Takut kesiangan, nanti gak ada angkotnya lagi." Ujar Feyla merapihkan rok abu-abunya.

"Sayang, kan Ayah udah beliin kamu mobil. Kenapa masih naek angkutan umum?" Tanya Afri heran pada anak gadisnya satu ini, yang tidak mau mengendarai mobil lagi.

"Duh Mah, Afey kan udah bilang, kalo Afey tuh trauma, T R A U M A" Jelasnya.

"Cemen! Cuman nabrak kucing aja takut," sindir Nabil beranjak duduk di kursi makan.

"Riweh!" Ujar Feyla. "Afey berangkat dulu ya Mah, byee. Assalamualaikum," ujar Feyla kembali dan beranjak pergi membawa beberapa roti berisi selai cokelat di tempat makannya.

"Waalaikumsalam," Feyla pun salam kepada ibunya, dan setelah itu...

Mengacak-ngacak rambut adiknya yang tengil itu.

"DRAKULAAAA! Rambut Abilll," teriak kesal Nabil pada Kakaknya yang sama tengilnya juga.

"Jangan marah Blis, masih pagi! Bye" ujar Feyla tanpa dosa langsung pergi begitu saja.

RAJAWALI {Cinta ES}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang