9. Feyla Menyerah?

202 15 0
                                    

Rumah mewah dan dihisai dengan keheningan, sudah biasa dirasakan oleh Valeka Darios.

Sendiri, itulah yang ia rasakan setiap hari di dalam rumah mewah ini. Fatrio sama sekali tidak memperdulikannya, Fatrio lebih memilih menyibukan dirinya ditempat pekerjaannya, daripada bertemu dengan anak sialannya.

Valeka benci Fatrio meskipun darah yang mengalir dari tubuhnya adalah darah Fatrio Darios dan Alm. Erika Darios. Memang nama Darios di ambil dari keluarga besar DARIOS.

Dia sendiri, itu yang ia rasakan jika tidak ada teman-temannya dan gadis yang ia selalu ingin ada disampingnya, Astri Widtiyas Ralivo.

"Babu, gue butuh lo," ujar Valeka pelan, menatap layar ponsel. Valeka membuka foto Astri yang tidak sengaja dia potret saat Astri tertawa lepas dengan Teman-temannya, Vale Cs. Tawa lepas Astri tidak jauh karena temannya yang suka melawak, Gero Adham.

"Sampai kapan lo mendem perasaan lo?" Ujar seorang lelaki yang sudah berada tepat di belakang sofa yang diduduki oleh Valeka. Valeka menoleh dan benar, itu pasti teman-temannya yang tidak memberitahu akan kerumahnya. Memang sudah biasa, sudah biasaaaaa...

Valeka segera menyembunyikan ponselnya kedalam saku celananya. Dia malu jika dirinya sedang merindukan babu kesayangannya itu.

"Kebiasaan lo bos, mending lo langsung aja bilang sama si Astri. Gengsi lo buang jauh-jauh dah" ujar Gero menepuk pundak Valeka.

"Jangan bahas dia." Ujar Valeka menyembunyikan rasa rindunya terhadap gadis babunya itu.

Tripandi mendengus kesal, "Gue heran deh sama lo berdua. Yang satu gengsi, yang satunya lagi juga gengsi. Bagaimana mau ada cinta yang seutuhnya, Choyy" ujar Tri dengan kata bijaknya itu. Hah? Seorang ikan Teri guyss..

"Huh, percuma Tri lo bujuk-bujuk dia buat gak gengsi lagi, yang ada lo bakal dihempas dari Vale Cs." Ujar Gero mengingatkan Tripandi yang terus menerus memberitahu bosnya satu ini yang cemen soal perasaan. Soal cinta Drakuci kok lembek?

Ari hanya menggeleng heran dengan kedua sahabatnya ini yang terus menerus adu bicara, hanya untuk membujuk Valeka agar dirinya tidak gengsi lagi soal perasaannya saat ini terhadap babunya.

"Oy Din! Diem bae kek belum gosok gigi," Tripandi menyikut tangan Ari yang sedari tadi fokus dengan handphonenya.

Ari hanya menoleh dan kembali menatap layar ponselnya, dia menunggu pesan seorang gadis berharap gadis itu memberikan pesan masuk lagi. Perasaan macam apa lagi yang ia rasakan?!

Tri mendengus kesal, "Gue tau, lo lagi nunggu pesan si Afey kan?" Tanya Tri membuat Ari langsung memasukan ponselnya kedalam saku bajunya. Kaget Din? Yhahaha...

"Jangan ngaur." Ujar Ari berpatah-patah.

"Dih dih dih, salting dia YAHHAHAHA," Gero tertawa melihat salah tingkah Ari. Makanya jangan terlalu benci nanti malah cinta yang timbul, Din.

"Bener lo nunggu pesan dari Feyla?" Ujar Valeka melihat Ari seperti memikirkan seseorang.

"Gak." Singkat Ari menjawab. Pembohong, kau pembohonggg...

"Patrick Stars be laik 'pembohong, kau pembohongg', dan lo sekarang lagi bohong, Din" ujar Tri mengingat film spongebob saat Patrick Mengatakan Pembohong. Suka si bobob ternyata kau ikan Teri?

"Heh Kupil! Ternyata lo suka bobob ya?" Tanya Gero memicingkan matanya.

"Nggak, gue tau aja dari meme indonesia." Ujar Tri pada Gero.

"Awas lo ye kalo lo suka sama si sendy," ujar Gero alay.

"Gue lebih milih si nyonya pap," ujar Tri mulai ngadi-ngadi.

RAJAWALI {Cinta ES}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang