Bagian Lima

48 19 21
                                    

Jangan lupa Vote dan komen! Gratis loh!

Selamat membaca:)

¥

"Sedikit kesalahan itu bisa merugikan diri lo sendiri!"

~Ruby

¥

"Saya dengar para petinggi kerajaan akan mengadakan upacara untuk pengangkatan jabatan bagi para kesatria paduka,"

Di dalam kepemimpinan Raja Valarein saat ini terhitung menjadi masa kejayaan yang tidak dapat dipungkiri, atau lebih tepatnya masa kejayaan dua belas kesatria yang menjadi benteng kerajaan.

Kesetiaan dan pengorbanan mereka tidak dapat dianggap main-main. Sekali mereka terjun dalam medan perang semuanya tidak akan memikirkan rasa sakit dan banyaknya sayatan yang mereka dapatkan semuanya selalu mulus tanpa halangan menjadi pemenang

Ke dua belas kesatria yang memiliki segudang keistimewaan yang memiliki setiap misteri di baliknya itu selalu menjadi kebanggaan rakyat kerajaan. Namun, tak ayal membuat mereka juga menjadi sasaran kebencian para petinggi kerajaan.

"Jika seperti ini, saya tidak yakin tahta anda akan tetap dalam genggaman tangan anda yang mulia,"

Seakan tak puas menghasut rajanya pria setengah baya itu masih saja mempersoalkan setiap hal yang selalu sama.

"Anda harus segera mengambil tindakan,"  lanjutnya

"Siapa kau! KAU HANYA PENASEHAT,! TAK SEPATUTNYA DIRIMU BERBICARA SEPERTI ITU!"

"Ini kerajaanku! Dan tidak akan seorangpun bisa menyentuh tahtaku!" Sinisnya geram

Penasehat tua itupun pamit undur diri dari hadapan sang Raja Muda

"AAAAAAAARRRRGGGGHHHHH!!!!!" 

Akshanetra Valeria seorang Raja muda berumur dua puluh empat tahunan yang hidup sebatang kara, Ibu dan dua adiknya terbunuh saat masa terpuruknya kerajaan Ayahnya meninggal dengan meninggalkan segala pertanyaan. Membuatnya mau tidak mau menempati posisinya saat ini.

"Apa Ramalan itu akan benar-benar terjadi?"

"Tidak! Aku akan membunuh mereka dengan tanganku sendiri!" Ujarnya dengan penuh kebencian

Sementara itu di balik pilar besar istana seorang pria jangkung mendengarkan dengan jelas setiap kata yang di ucapkan oleh Raja Akash seperti itulah ia di panggil

Giginya bergemeletuk mendengar ucapan sang Raja. Iapun pergi meninggalkan kerajaan dengan kekesalan dalam hatinya.

"Ta! Lihat kepiawaian adikmu bermain bola! Dia sangat hebat!" Ujar seorang pria berkulit seputih susu itu padanya

Al tidak menanggapi ia berlalu meninggalkan orang tersebut tanpa perduli sedikitpun.

"Banyak yang melihatnya! Ayo kita lihat bersama," serunya tak mau di abaikan

"Tinggalkan aku sendiri Vilas!" Ucap Al dingin.

"Tinggalkan aku sendiri Vilas!" Ucap Al dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Guardian ; Lost Face (Wajah yang Hilang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang