Bagian Tujuh

49 18 85
                                    

Hi! Semua Jangan lupa Vote dan berikan Saran dan Kritikan yang membangun💜

Selamat Membaca

¥

"Altair!" Sosok berkuda putih itu memanggilnya.

Al hanya menengok tanpa menjawab. "Heh! Setidaknya kamu menjawab sapaanku!" Gerutunya menggembungkan kedua pipinya.

Al menghela Nafas lelah, hari ini sangat membosankan baginya.

"Ah." Pria itu turun dari kudanya.

"Kau pulanglah Bae, makan yang banyak yaa," ujarnya mengelus kuda putihnya dengan sayang.

Seperti mengerti apa yang di ucapkan tuannya, kuda itu melenggang pergi dengan sangat cepat.

Al sedikit tersenyum melihat tingkah aneh seniornya itu.

Pria itu berbalik badan dan menatap Al penuh senyuman semangat, wajahnya kian terlihat berseri seri kulitnya bersinar walaupun tak seterang milik Vilas, wajahnya secantik putri raja, tubuhnya yang mungil itu mungkin akan terlihat anggun jika mengenakan gaun yang menjuntai indah menyapu tanah. Semua tingkah yang ia lakukan selalu terlihat menggemaskan. Pria itu bernama Rawindra Widipa.

Seperti arti namanya sang mentari yang bercahaya, wajahnya sangat rupawan dengan berribu keceriaan yang selalu ia pancaran, dia merupakan salah satu dari ke dua belas sosok yang menjadi benteng Kerajaan Valarien. Kesatria yang Rupawan.

 Kesatria yang Rupawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ada apa?" Tanya Al.

"Malam ini ikutlah denganku," ujarnya berbisik.

"Aku akan pergi berlatih pedang," jawab Al hendak melenggang.

"HEI! Apa perlu aku melepas celanaku agar kau tidak berlatih malam ini?" Ancam Windra.

Al mendesah lelah menanggapi Seniornya ini. "Kak Windra! Jangan coba coba mengancamku."

"Baiklah! Lihat saja nanti, kalau begitu aku akan melepas celanaku sekarang juga!" Windra memegang ujung ujung celananya bersiap menurunkan kain yang menutupi asetnya itu.

Al melotot menatap Windra dengan wajah pucat. Ia tidak siap melihat aset milik orang lain!

Windra benar benar menurunkan celananya, wajahnya terlihat menggoda Al.

Kain sutera itu telah hampir melewati batas pinggangnya "HENTIKAN!!! HENTIKAN ITU!!!" Teriak Al menutup matanya sendiri.

Windra tersenyum penuh kemenangan melihat Al tak berkutik dengannya.

Iapun menepuk bahu tegap Al "Aku akan kerumahmu petang nanti," ujarnya melenggang pergi dengan senyuman yang terlihat misterius itu.

Al mengusap dadanya sendiri, hampir saja ia melihat sesuatu yang tidak seharusnya ia lihat! Walaupun dirinya juga tahu apa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Guardian ; Lost Face (Wajah yang Hilang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang