Bagian [ 03 ]

37 8 0
                                    

San sudah berada didalam mobil, tangan nya sudah sibuk memutar kunci mobilnya sekaligus menurun kan beberapa gigi pada mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

San sudah berada didalam mobil, tangan nya sudah sibuk memutar kunci mobilnya sekaligus menurun kan beberapa gigi pada mobilnya. Setelahnya, ia keluarkan mobil nya itu dari halaman parkir Kostan Aming. Didepan sana sudah ada Hoho berdiri menunggu San selesai mengeluarkan mobilnya.

buk.

Setalah Hoho masuk kedalam mobil, tanpa basa basi menanyakan orang yang baru masuk tadi itu kenapa, San langsung menjalankan mobilnya menuju Apotek terdekat.

Setelah sampai ditujuan, barulah San bertanya pada Hoho,

"ribut lagi?" tanya San sambil terus berjalan memasuki Apotek yang diikuti oleh Hoho disampingnya

Yang ditanya hanya mengangguk sambil tersenyum tipis,

"selain pipi apa lagi?" tanya San yang kali ini sudah berada di depan meja Apoteker

Hoho mengisyaratkan San untuk membuka baju bagian belakangnya itu, dan tanpa ragu San mengangkat baju belakang Hoho.

Dan betapa kagetnya San saat melihat begitu banyak Luka---seperti Luka Sayatan. lukanya tidak melebar, hanya panjang seperti luka tergores, selain itu ada juga beberapa bagian luka Lebam yang sudah berwarna Ungu kemerahan seperti warna lebam pada pipinya Hoho. Bahkan tidak sedikit dari luka sayatan itu mengeluarkan darah yang agak nya sudah mulai mengering.

dengan segera, San pun bertanya pada Apoteker didepannya untuk obat apa saja yang harus ia beli.

awalnya Apoteker wanita itu juga sama terkejutnya dengan San saat melihat bekas luka milik Hoho tadi.

Namun setelah San berbicara, Apoteker tersebut langsung bertanya apa saja yang dikeluhkan selain bekas luka tersebut dan ia pun langsung bergegas mencari barang yang dibutuhkan untuk mengobati lukanya.

setelah sedikit mengobati beberapa Luka dan Lebam milik Hoho, San dan Hoho pun keluar dari sana sambil membawa barang lainnya yang sudah dibeli tadi.

"kali ini karna apa?" tanya San setelah mereka berdua sudah masuk dalam mobil, namun belum menyalakannya.

"gue hanya berusaha buat Maksimal di nilai ujian gue, tapi ternyata walaupun bagi gue maksimal... bagi orang tua gue nggak, bang."

"mereka gak pernah menghargai pencapaian gue dari dulu, yang mereka mau nilai gue Sempurna tanpa Cacat. Dan itu sulit buat gua sebenernya."

"masuk di Universitas yang bisa dibilang cukup terkenal aja nggak cukup buat bikin orang tua gue ngeliat gue, gue gak tau harus gimana lagi."

"capek bang, sampai gue sengaja pergi satu minggu nginap diHotel. Hp gue matiin selama disana. Gue kira setelah pulang, gue bakalan ditanyain 'Habis dari mana? '    'kamu kemana aja? ' ' lain kali jangan bikin mama sama papa khawatir.'  ' Maafin kita karna udah terlalu keras sama kamu...'

Remember Me,Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang