Part 7

3K 400 66
                                    

Rinrin sudah pamit untuk pulang, Rinrin di jemput oleh Tante Rose jam 4 sore di rumah milik (Namakamu). Sekarang dirinya akan mandi untuk membersihkan diri, niat nya hari ini ingin berdiam diri di rumah saja tidak ingin pergi keluar cuaca yang sedang mendung sepertinya akan turun hujan, enak untuk santai.

Kalau kalian menanyakan apakah (Namakamu) sudah berdamai oleh Iqbaal, jawaban nya belum. Tibatiba pria itu sangat susah dihubungi, entah tidur karena kelelehan atau bahkan sengaja memberi gadisnya pelajaran dengan di abaikan. Nomor whatsapp pria itu ketika di telfon hanya berdering tak ada jawaban kesekian kalinya, pesan yang dikirimkan oleh (Namakamu) pun tidak ada balasan. Positive thinking saja mungkin Iqbaal ketiduran karena lelah jadi tidak merespon apapun tentangnya, lebih baik di biarkan saja seperti itu sambil menunggu Iqbaal baik dengan sendirinya.

Saat dirinya ingin menuju kamar mandi, pintu kamarnya di ketuk oleh Mbak Darti asisten rumah tangga yang membantu dirinya selama orangtua nya tidak ada. (Namakamu) berjalan kearah pintu, membuka kunci dan membukakan pintu "Kenapa mbak?" Tanya (Namakamu).

"Maaf ganggu non, tapi ada den Gangga di depan" Ucap Mbak Darti sedikit membungkuk tanda menghormati, padahal (namakamu) sudah berulang kali menyuruh Mbak Darti untuk santai dan tidak perlu seperti itu. Namun Mbak Darti menjawab 'Biarin aja non, ini biar sopan aja'.

"Mau ngapain Mbak? Rapih gak dia?" Tanya (namakamu) kepada Mbak Darti, sedikit mengecilkan suaranya.

"Emm... Enggak terlalu rapih sih kaya biasa aja non, den Gangga kan kalo rapih sabtu sama hari minggu aja heheh..." Jawab Mbak Darti santai.

(Namakamu) menganggukan kepalanya mengerti "Oh yaudah Mbak suruh tunggu aja gitu ya, aku mau mandi dulu hehehe" Setelah mendengar jawaban itu, Mbak Darti mengacukan kedua jempol nya dan permisi untuk pergi menemui Gangga. (Namakamu) menutup pintunya, tak lupa dia juga menguci pintu itu agar tidak ada yang buka secara tiba tiba dari luar.

Dia mandi tidak lama, hanya 30 menit kurang lebih. Tidak enak juga membuat orang menunggu terlalu lama, ia hanya menggunakan celana pendek dengan kaos neck-v berwarna merah maroon dan memakai liptint lalu keluar dari kamar membawa ponselnya.

Saat turun dari tangga terlihat di ruang tamu, Gangga sedang menunduk memainkan ponselnya. Dia tersenyum jail dan berinisiatif untuk mengagetkan Gangga, namun pada saat dirinya beberapa langkah lagi akan sampai di belakang pria itu. Gangga menengok kebelakang seolah tau dirinya akan datang, ini orang punya mata kali ya di belakang kepalanya?.

"Gangga! gue kan mau ngagetin lo! kenapa ketauan sih?!" (Namakamu) memasang muka cemberutnya, gangga terkekeh kecil.

Gangga tertawa kencang "Wangi lo kecium banget, salah siapa coba?"

"Gabisa ngeliat gue seneng banget sih, pura pura gak tau kan bisa!" Kesal (Namakamu).

"Yaudah ulang ulang, bikin konten sekalian sana." Gangga masih terkekeh mentap (Namakamu), bukannya kasihan tapi dia gemas melihat (Namakamu) yang sedang cemberut.

(Namakamu) hanya memutar kedua bola matanya malas menatap gangga, dia memilih duduk di sofa lain yang berjarak dengan gangga "Kalung baru tuh, ngilang 1 harian ada bedanya ya lo." Gangga memperhatikan (Namakamu) lekat.

"Oh kalung? dari online shop di endorse eh bagus yaudah gue pake deh." tidak tau kenapa dirinya tidak jujur kepada Gangga, mungkin hanya tidak mau menyakiti perasaan pria itu.

"Bagus kok pake aja, cocok sama lu (Nam)."
Ujar Gangga dan mendapatkan senyum dari (Namakamu).

"Dari mana? tumben mau main tapi ga bilang?" Tanya (Namakamu).

"Kantor, males bilang gue." Ujar Gangga kepada (Namakamu).

"Kalo gue gak dirumah gimana?"

"Yaelah santai gue pernah ya nunggu lo sampe malem, gara gara lo susah di hubungin." Ucap Gangga mengingat kejadian seminggu setelah mereka berdua dekat, dibuat menunggu karena (namakamu) entah pergi kemana waktu itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QueridaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang