VASKO pt.3

1.1K 217 20
                                    

Vasko's POV

Aku mengantarkan Hani pulang.

Dia benar-benar gadis yang berbeda dari yang lain.

Dia bisa memaklumi ku yang masih amatir dan mengajariku cara yang benar.

"Sampai sini saja, kalau sampai di depan rumah kamu yang repot," kata Hani.

Aku mengangguk dan dia segera berpamitan.

Malam ini aku akan mimpi indah. Hihi...

Aku masih tidak bisa tidak memikirkan Kim Hani.

"Bagaimana dengan kencanmu Vasko?" tanya Hyungseok kecil saat kita sedang istirahat dari jogging pagi.

"Loh, kamu tau aku kencan?" tanyaku.

"Ah! Itu... Hyungseok cerita padaku," jawab Hyungseok, aku mengangguk.

"Dia berbeda dari kebanyakan cewek, dia baik, pengertian, selalu tertawa, dia juga tegas," Tanpa sadar aku banyak membicarakannya.

"Vasko!!" panggil seseorang. Aku dan Hyungseok menoleh dan mendapati Zin dan Mijin berlari ke arah kami.

"Heh! Brengsek, kemarin kamu pergi berdua dengan Hani, kan? Dimana dia?!" Aku sangat kaget karena Zin tiba-tiba menarik kerah bajuku.

"Z-zin, kita bisa bicara baik-baik," Mijin menenangkan Zin yang saking marahnya matanya sampai putih semua.

Aku kan kemarin mengantar Hani pulang, memang dia kemana?

"Hani kenapa?" tanyaku. Aku benar-benar tidak tahu.

"Ya, mana aku tau bodoh! Kan kamu yang pergi dengannya," satu tonjokan mendarat di pipiku.

Aku tidak mau menghindar karena aku pantas mendapatkannya.

Aku orang jahat.

"Kita harus cari Hani," kataku mantap.

Aku bangkit dari dudukku.

"Vasko! Kenapa tidak buka hp? Ada banyak pesan masuk di hpmu," Bumjae tiba-tiba datang entah darimana.

Aku segera mengecek hp, seperti yang dikatakan Bumjae, ada banyak pesan masuk dari orang yang tidak dikenal.

"Hani?!" Aku sangat terkejut karena pesan tersebut berisi foto-foto Hani.

Aku sangat marah dan tidak bisa berpikir jernih. Hanya satu tujuanku, mencari Hani.

"Jangan gegabah, bodoh! Kita kan belum punya rencana," Zin menahan tanganku. Aku segera menyentaknya.

Tidak ada waktu untuk memikirkan rencana, yang paling penting Hani selamat.

"Bumjae, aku pergi dulu. Katakan pada anak-anak kalau rapat di batalkan," kataku pada Bumjae.

Setelahnya aku berlari mencari tempat itu berada.

Aku tidak ada ide, tapi aku tau jika tempat itu ada di korea.

Akan ku cari Hani, bahkan jika harus pergi ke Jeju sekalipun.

Tiga jam aku berlari tapi tidak menemukan petunjuk satu pun. Aku memutuskan untuk bertanya kepada salah satu orang yang lewat.

"Kemarin saya lihat mobil ini masuk ke gang itu," seorang pria menunjuk gang sempit yang hanya bisa di lewati satu mobil.

Setelah berterimakasih aku segera berlari ke dalam gang itu.

"Sudah kubilang kan, umpan cewek itu berhasil," Aku mencari sumber suara.

"Dimana Hani?!"

Mereka tertawa mendengar pertanyaanku.

𝕃𝕆𝕆𝕂𝕀𝕊𝕄 (𝔸𝕌)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang