JANG HYUN pt.2

734 105 6
                                    

"Nah, Yena sudah wangi deh! Ayo main lagi!" kataku sembari mendudukkan Yena.

"Kebetulan masaknya juga sudah selesai, ayo makan!" ajak cowok rambut pelangi.

"Yena bagaimana?" tanyaku yang memerhatikan Yena berjalan ke ruang tamu.

"Dia bisa main sendiri, lagipula ini di dalam rumah dan dia sudah kuberi makan," jawabnya.

"Oh gitu, ya sudah," Aku mengikutinya dari belakang.

"Namamu siapa?" tanyaku.

"Jang Hyun, kau?"

"Goo Eunjoo,"

"Benar kakaknya Eunji ternyata," kata Hyun.

"Dari wajah saja sudah kelihatan kan?"

"Benar, kau versi galaknya,"

"APA? JADI AKU MENGERIKAN BEGITU?"

"Haha... Tuhkan galak lagi," Dia tertawa.

Aku memalingkan wajah.

"Omong-omong mana adikku?"

Aku baru sadar, tujuanku kemari kan untuk bertemu adikku.

Wajah Jang Hyun berubah sedih.

"Beberapa hari lalu dia pergi, kelihatannya dia sudah menemukan tujuan hidupnya. Maaf aku tidak bisa menahannya,"

Aku memijit pelipisku.

Ugh! Dia kabur lagi? Ngga mungkin dia tau jika aku mencarinya.

"Maaf, ucapnya lagi,"

Aku menggeleng.

"Itu bukan salahmu, itu karena aku tidak becus jadi kakak,"

"Oh iya, kenapa dia kabur dari rumah?" tanya Jang Hyun penasaran.

Aku diam sejenak.

Alasannya terjadi sudah lama sekali.

"Ibuku meninggal saat umurku 10 tahun dan Eunji akan berumur 9 tahun. Saat itu aku lumayan berprestasi, namun karena keterbatasan finansial aku terpaksa harus mengubur mimpiku menjadi seorang dokter.

Di waktu yang sama paman dan bibiku mengetahui kepintaran ku, lalu aku diajak ke Amerika untuk sekolah disana. Awalnya aku mengajukan Eunji saja yang pergi, karena dia bercita-cita menjadi hair stylist profesional.

Tapi Paman bilang jika mereka menyekolahkanku karena mereka ingin punya keluarga dokter. Eunji mendengarnya dan menyuruhku pergi.

Di Amerika aku mendengar bahwa dia di bully habis-habisan di sekolah, tapi aku malah menutup telinga dan terus-terusan belajar. Aku bertekad akan lulus lebih awal dan segera kembali ke Korea. Saat itu aku mengambil kelas akselerasi.

Namun ditengah jalan menuju kesuksesan, pamanku didakwa melakukan penjualan organ ilegal. Dia menculik manusia dan menjual organnya. Aku yang susah payah mendapat beasiswa kedokteran dikeluarkan dari universitas dan di pulangkan ke Korea. Salahku juga ikut membantu eksperimen mereka, kukira mereka orang baik yang sedang menyembuhkan orang.

Saat sampai Korea aku mendapati Eunji sudah kabur. Aku sangat menyesal, seharusnya aku menolak saat itu. Setidaknya aku bisa menemani masa sulit Eunji," Aku terisak.

Jang Hyun mendekat dan mengelus punggungku.

"Itu bukan salahmu, jangan menyalahkan diri sendiri,"

Tiba-tiba aku tersadar.

Suara celoteh Yena tidak ada.

"Jang Hyun, kok sepi?" tanyaku.

"Memang kenapa kalau sepi?" Jang Hyun balik bertanya.

𝕃𝕆𝕆𝕂𝕀𝕊𝕄 (𝔸𝕌)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang