Cewek berambut hitam panjang hingga sepunggung sedikit ikal di bagian bawahnya berjalan masuk ke dalam sekolahnya. Ketika cewek berseragam sekolah lengkap itu melewati pos satpam, sebuah mobil jazz putihpun melintas di sampingnya yang membuat cewek itu menoleh.

"Oca!"

Cici buru-buru turun dari mobilnya untuk menghampiri Oca setelah memarkirkan mobilnya di sebuah lapangan, tempat dimana para murid memarkirkan kendaraan pribadinya. Febbipun ikut turun dan menghampiri Oca, sahabatnya.

Kini gerombolan Motor KLX memasuki area SMA NUSA dan dengan sengaja menekan klakson mereka. Suara klakson itu terdengar saling sahut menyahut, mengisi setiap sudut sekolah.

"Eh anjinkk berisik amat dah tu orang" jerit cici kesal.

Cici adalah cewek blasteran eropa-indo, selain cantik dia juga manis. Ia berambut pirang sebahu dengan pipi chubby yang menggemaskan. Cici adalah sahabat sekaligus saudara jauh Oca.

"Pacar lu tuh ca, Emang ini sekolahan nenek moyangnya apa" timpal Febbi, Sahabat Oca yang kayak preman pasar.

"Biarin, mending kita ke kelas aja yuk!"

"Lo kenapa ca? Marahan lo ama Alex?" tanya Febbi penasaran, gak biasa-biasanya siOca ngehindar dari Alex.

"Ya kalik siOca marahan ama Alex, orang kemarin aja Oca dianterin pulang ama siAlex" jawab Cici.

"Lex, Oca tuh" kata oji, salah satu anggota geng Alex.

Alex, sang ketua geng Rajawali dan pemilik predikat cowok paling bandel di SMA NUSA kini berjalan menuju arah Oca dan sahabatnya yang diikuti anggota gengnya.

"Hai ca" sapa Alex dengan menyunggingkan senyum termanisnya yang mampu melelehkan hati gadis manapun.

Namun, respon yang di berikan Oca malah bertolak belakang dengan ekspektasi Alex. Oca yang disapa itu malah lari meninggalkan Alex, dan sahabatnya.

"Kok siOca lari bro?" tanya Jon anggota geng Alex yang paling cerewet.

"Takut kali liat muka lo jon" sahut  Bastian, anggota geng Rajawali

Alex bingung dengan respon Oca, seingatnya ia nggak berbuat salah. Ada apa dengan Oca?

"Kenapa Oca?" tanya Alex ke sahabat Oca.

Cici dan Febbi hanya mengangkat bahunya tanda bahwa mereka tidak tahu. Alex merasa geram dengan respon Oca kini ia membanting tasnya dengan brutal, semua yang ada disana cemas melihat Alex yang membanting tasnya. Itu tanda-tanda bahwa Alex sudah emosi. Rupanya respon Oca telah berhasil menyentil hati Alex.

Kring kring....

Bunyi bel masuk menggema disetiap penjuru sekolah. Murid-murid SMA NUSA kini memasuki kelasnya masing-masing.

Kelas XII IPA 2 sangat rame karena gurunya belum masuk, kelas ini banyak di penuhi geng Rajawali gengnya Alex dan kelas ini juga terdapat Oca dan sahabat-sahabatnya.

"Oca dimana si? Kok nggak ada di kelas" kata Cici cemas.

"Iya, gua takut kalo ada apa-apa dengan Oca" timpal Febbi.

Brakk..

Bunyi gedoran meja dari arah meja paling pojok yang diduduki Alex, kini semuanya langsung diam tak berkutik karena ia pasti tahu resiko kalau dia melawan siketua geng Rajawali tersebut.

"Bangsat. Lo semua bisa diam gak" bentak Alex.

"Yaelah gitu doang sante dong" lirih Doni salah satu penghuni kelas XII IPA 2.

"ANJING SINI LO"

Alex sudah berdiri dan siap untuk meninju siDoni tersebut, ini resiko kalau ada yang berani membantah dirinya.

My Brother My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang