6

26 17 4
                                    

"Iya pagi"

"Kenapa lu?ada masalah?" Tanya Nayla heran

"Nggak, perasaan lu aja kali. Ayo cepat mandi"

"Iya iya setan kok bawel"

°°°

Semua sudah di bereskan
Tersusun rapi dan sangat enak di pandang

Memang dari situnya Nayla sangat pembersih, dia sangat tidak suka ada debu yang menempel di setiap sudut rumahnya

"Eh vin, jalan ayo gua bosan libur kerja gini" Ajak Nayla yang sedang berhadapan dengan meja rias ny tersebut

"Terserah lu aja"

"Yaudah ayo" Ajaknya bergegas keluar kamar

Berjalan di bawah sinar matahari pagi sangat baik
Berdua bersama dia
Tidak perlu nyata

Selagi dia ada
Selagi dia tulus
Dia sangat berarti bagi gua

"Gua mau beli es krim dulu vin"

"Yaudah ayo"

Mereka berdua bergegas pergi membeli es krim untuk Nayla seorang
Dia memesan es krim rasa coklat untuk dirinya sendiri

"Lu mau vin? " Ucapnya menyodorkan sendok yang berisi es krim tersebut ke arah kevin

Dari situ Nayla sering di sebut tidak normal oleh teman teman nya yang berada di jakarta

Tersenyum, tertawa itu yang di lakukan Nayla seorang diri
Seseorang yang tidak tau bagaimana asiknya mengenal kevin yang selalu ada di samping nya tersebut

Tapi Nayla juga harus mendapatkan seseorang yang nyata di hidup nya

"Ya nggak masuk, hahah" Tawanya banyak di liat oleh orang yang sedang berlalu lalang di sana

"Haha, ada ada aja lu Nayla" Tatap kevin melihat Nayla secara dalam di kedua bola matanya tersebut

Terdapat kegembiraan yang begitu jelas ketika seorang Nayla tertawa
Dan terdapat ketakutan yang begitu jelas jika Nayla sudah meneteskan darah dari hidungnya - kevin Andreas

"Nayla"

"Wae?siapa?" Ucap Nayla mencari sumber suara tersebut

"Nayla, disini"

"Siapa sih?" Melihat setiap sudut jalan
"Oh lu" Ucapnya

"Iya, gua dari tu supermarket..lu di panggil kayak orang goblok, Nayla pabbo hahah" Tawanya menatap Nayla yang sudah kesal "tu pipi kenapa?" Ucapnya mencubit pipi nayla

"Nayla!"

"Ahk!" Dorong nya dan langsung menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya

"Nayla, gwenchana?" Ucap kevin khawatir dengannya

"I.. Itu i..t.. U, itu siapa?" Tanyanya ketakutan

"Siapa?"

"Nayla, dia sudah hilang"

"Aaah, really?" Ucapnya melepas tangannya dari wajah tersebut "aah iya" Ucapnya menghela nafas

"Siapa yang ada siapa yang nggak ada?" Tanya nya masih bertanya tanya

"Ish lu nggak perlu tau pabbo!" Ucap kevin mengepal kedua tangannya tapi dia sadar percuma di pukul tidak akan tepat sasaran

"Ohh, nggak ada hehe gua kadang aneh"

"Yaudah Nay, gua pergi dulu ya mau ke suatu tempat" Pamitnya

"Iya"

°°°

"Vin, ayo pulang" Ucapnya mengajak kevin yang terlihat sedang berpikir tapi Nayla tidak bisa membaca dia hanya bisa mencium dan melihat yang tak kasat mata

"Pulang ya? Yaudah ayo"

Mereka berjalan di bawah terangnya lampu jalan
Perlahan dan perlahan mereka berjalan
Tak ada satupun yang mereka bicarakan
Sibuk dengan pikirannya masing masing

"Vin tunggu dulu"

"Ha?apaan?" Ucapnya berhenti dan mengikuti gerak gerik Nayla yang sedang menghampiri sebuah papan yang berisi gambar gambaran dan foto yang berisi pengumuman dari orang orang sekitar yang sudah tiada

"Tunggu dulu" Ucap Nayla memegang setiap foto yang ada di sana dan mencium aroma bunga yang terletak disana

|B A Y A N G A N|√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang