Rencana gagal

11 2 0
                                    

Kini Adzwa sedang bermain game di kamarnya bersama dengan komputernya. Hoby Adzwa adalah bermain game, demi Hoby ia sering telat makan, jarang keluar rumah plus selalu menolak ajakan keluar sang pacar-Ravi, yah walaupun Ravi itu pacarnya Adzwa, tapi Adzwa sama sekali tidak menyukai Ravi, ia menerima Ravi karena capek dikejar mulu plus karena dia kakaknya sahabatnya.

Karena prinsip Adzwa itu "No time for Love, my time just for Game!"  jadilah dia lebih suka bermain game dikamar dari pada kumpul dengan Teman-temannya.

Ketenangan bermain Adzwa terusik karena munculnya seseorang dari balkon masuk ke kamar Adzwa tanpa permisi.

Adzwa sudah bisa menebak siapa itu, karena sudah terbiasa mungkin (?).

"Heyoo wazzap Adzwa" Sapa orang itu. Sedangkan yang disapa hanya memutar malas matanya. "Neng Adzwa yang manis, coba lihat  Abang disini, disini abang lagi kajgrn padamuuuuu" Nyanyi orang itu sambil berjoget alay.

"Brisik!" Tegur Adzwa

Orang itu hanya mencebik, kemudian berjalan menuju kasur dan berbaring disana.

"Dzwa" panggil orang itu

"Hmm?" jawab Adzwa, kemudian menolah dan menaikkan alisnya sebelah

"Sini dulu dong" Orang itu mengubah posisinya menjadi duduk dan menepuk-nepuk kasur disampingnya, bermaksud mengajak Adzwa untuk duduk disampingnya.

Adzwa memutar bola matanya malas, mematikan gamenya dan berjalan kearah kasur, mendudukkan dirinya disamping orang tersebut.

"Masih marah?" Tanya orang itu

"Marah?" Beo Adzwa bingung

"Minuman tadi dikantin"jelas orang itu

Adzwa melototkan matanya, mengingat kejadian tadi.

"Eh Tai, lu pikir enak dikasih minum gitu, lo kok usil banget sih jadi orang!!" Omel Adzwa sambil memukul-mukul bahu Orang itu. Sudah taukan siapa? Yaps Adam!

"Shhh..Sorry kali Waaa, aww..aduduh duh udah dong" Ringis Adam "Yaudah deh sebagai permintaan maaf gua lu mau apa?" Tawar Adam

"Lu itu kagak bisa dipercaya Dam, yang dikantin juga tadi itu permintaan maaf, masa iya tiap hari minta maaf mulu!"

"Yang ini beneran Dzwa, nonton aja yuk?"

"Nonton?"

"Ada film bagus kayaknya di Bioskop, tadi Saka ngajak Feby"

"Feby?"

"Iya, itu looh adiknya si Saka"

"Woy, Saka ngapain ngajak Feby? Nonton apaan dia?! Feby kan masih SD kelas 3 Woy?! Nanti masa nonton film remaja?! Mengot--" ucapan Adzwa terhenti karena Adam membekap mulutnya.

Adam memutur matanya malas.
"Lu nyorocos mulu dah, kagak capek tu mulut? " Adam mendengus "Film Thinkerbell kayaknya"

"Owwhhh" Adzwa melepas tangan Adam dari mulutnya.

Tok tok tok

"Leaaa" Panggil Ibu Adzwa-Linda. Lea adalah panggilan kesayangan dari keluarganya.

"Iya Bun" Sahut Adzwa lalu beranjak untuk membuka pintu

"Le, Leo nelpon nih, katanya Handphone kamu gak aktif, jadi nelpon ke Bunda" Ucap Linda sambil menyodorkan HP ke Adzwa

Adzwa menerimanya dengan tersenyum girang, merindukan sang penelpon. Dia dengan cepat menempelkan HP itu ke telinganya, kemudian berjalan menjauh dari Bunda.

"Halo?" Sapa Leo sang penelpon

Adzwa diam sambil tersenyum, matanya sudah berkaca-kaca. Sungguh ia amat merindukan Leo, saudara kembarnya yang masih menetap dengan Neneknya yang tinggal sendiri di Jawa.

"Bun? Ini kok masih aktif kok gak ada suaranya? Halo hey Bun?" Lanjut Leo lagi

"LEOOOO" Pekik Lea akhirnya mengangkat suaranya

"Astagfirullah Lea! Jangan treak-treak atuh! Ya Allah kuping gue!" tegur Leo

Sedangkan Adam ditempatnya masih bingung. Leo? Siapa? Hingga Adzwa memekik histeris seperti tadi.

"Tante, Leo siapa?" Tanya Adam menyalurkan pertanyaannya

Linda yang baru menyadari keberadaan Adam kaget, namun sedetik kemudian mendengus kesal.

"Kamu ini ngagetin aja!" Ujar Linda mengacuhkan pertanyaan Adam

Adam hanya cengengesan, namun sedetik kemudian dibuat melongo karena Linda malah meninggalkannya tanpa menjawab pertanyaannya.

"Astagfirullah, untuk cantik si Tante" gumam Adam

"AAHHH BUNDAAAA, MINGGU LEO MAU DATEEENG" Teriak Adzwa dari balkon berlari keluar kamar menghiraukan keberadaan Adam di kamar itu.

Adam yang dibuat kaget karena  dengan teriakan Adzwa hanya bisa mendengus jengkel sambil mengusap-usap dadanya. Adam pun beranjak ke balkon, memanjat ke pohon hingga berakhir ke rumahnya.

Sepertinya rencana ingin membawa Adzwa jalan keluar harus tertunda.

Makin gaje aja yaah? Soory bat:v
Vomment yaah, mumpung gratis yekaan?:v

AA (Adam & Adzwa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang