Kenangan kenangan lamanya, akan terungkap setelah datangnya si lelaki misterius di kehidupannya.
Apakah akan membawanya ke takdir baik,atau takdir buruk?
Story : Mysterious
Main cast
: Shin Ryujin (from itzy)
Choi Beomgyu (from TXT)
Publish : ngga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
Ryujin berjalan dengan riang menuju kelasnya, mood nya sedang baik hari ini.
Tak jarang ia pun menyapa para mahasiswa ataupun mahasiswi yang lewat, sesuatu yang sangat jarang ia lakukan. Banyak yang menyapa balik maupun memandangnya binggung.
Bruk.
"maaf, maa—" ucap seorang lelaki yang tak sengaja menabrak Ryujin.
"aa, nggak pa— beomgyu!!. " pekik Ryujin senang.
Ryujin merasa aneh dengan dirinya sendiri, ia tiba tiba memeluk lelaki itu.
"eh Ryu, kenapa?. " tanya Beomgyu.
"gue cuma kangen sama lo. " ucapan itu tiba tiba keluar dari mulut Ryujin.
Beomgyu hanya tersenyum menanggapinya, namun tiba tiba Ryujin merasa ia tak memeluk siapapun. Ini aneh, jelas jelas ada Beomgyu dihadapannya.
Namun Beomgyu tak benar benar sempurna, perlahan lahan ia memudar. Ryujin membelakkan matanya, tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Air mata mengalir dipipi Ryujin, ia selalu meneriakkan nama Beomgyu disela tangisannya.
"Beomgyu!!. "
"Beomgyu..!!!"
"Beom—
Bruk!!
Ryujin terjatuh dari kasurnya.
Ryujin melihat kesekelilingnya, ia berada dikamar. Ranjangnya berantakan akibat kado dari Beomgyu yang belum ia bereskan.
Ternyata ia tertidur ketika sedang melihat lihat album pemberian Beomgyu.
"aah, aku pusing. Mimpinya terasa nyata. " ucap Ryujin, ia melirik jam di dinding.
"baru jam 3 sore, waktu berjalan lebih lambat. " ucap nya.
Ryujin turun kebawah karena perutnya ingin diisi makanan, ia lapar. Ryujin keluar kamar tanpa menghiraukan kasurnya yang sangat berantakan itu.
Pas sekali, Yuna sedang memasak ramyeon didapur.
"Yun, dua yun. " ucap Ryujin mengode ngode.
"apa apaan lo, masak sendiri sono. " ucap Yuna yang tak mempedulikan kakaknya, ia tetap melanjutkan kegiatannya.
Mau tak mau ia merebus ramyeon yang sudah dibeli Yuna.
"Jin, yun, jaga rumah ya. Mama mau pergi jenguk temen mama. " ucap ibu shin yang sudah rapi ingin keluar.
"iya ma, tapi jangan nyari dokter ganteng buat jadi ayah kita ya. " canda Ryujin.
Ibu shin memutar bola matanya malas. " kamu tuh yang harusnya nyari cowok buat pendamping kamu, kalah noh sama adiknya. " cibir ibu shin.
Yuna ngakak, ia merasa hebat karena sudah selangkah lebih dulu dari kakaknya.
Ryujin mendatarkan wajahnya. "awas aja, kaga langgeng loh. " ancam Ryujin, yang membuat Yuna menghentikan tawanya dan berganti jadi menatapnya sinis.
Mereka sibuk dengan aktifitas masing masing, dan ibu shin berjalan pergi meninggalkan kedua anaknya.
"Yun, kenapa lo nggak pernah ngenalin pacar lo ke gue?. " tanya Ryujin disela memasaknya, nggak deng, cuma nungguin mie direbus.
"males aja, takut disangka gue ngenalin pacar gue ke orang gila. " ucap Yuna.
Ryujin menatapnya sinis. "kenalin napa yun, siapa tau dia punya kakak kelas atau siapa gitu. " ucap Ryujin.
"modus lo mah, nanti pacar gue lo embat lagi. " ucap Yuna.
"wah, bagus juga ide lo. " ucap Ryujin. Yuna sudah ancang ancang ingin melempar panci bekas ia memasak ke muka Ryujin.
"wess, kalem. " ucap Ryujin dan melangkah sedikit menjauh.
Yuna menaruh panci dan mencucinya. "dia Hueningkai. Kakak kelas gue. " ucap Yuna tiba tiba.
"baru baru ini sih. Gue bisa dapetin hatinya setelah dia putus dari beribu-ribu mantannya. " curhat Yuna.
Ryujin menatap Yuna tak yakin, ia takut adiknya disakiti. "lo yakin? Gue takut dia nyakitin lo yun. " ucap Ryujin.
Yuna hanya tersenyum. "nggak papa, gue yang mutusin buat dapetin hati dia, gue juga yang harus nanggung akibatnya. " ucap Yuna.
"udah ah, kenapa jadi mellow gini. Lo udah selesai kan kak? Kita makan sambil nonton drakor yuk, udah lama kan kita nggak bareng gini?. " ajak Yuna.
Ryujin pun menganguk, segera menyajikan ramyeon yang sudah direbusnya. Mereka berjalan menuju televisi, kebetulan drama favorite mereka sebentar lagi tayang.
"kak, lo nggak mau curhat tentang apa gitu?. "
Ryujin terdiam. Kemudian mengangguk pelan.
"Tapi, lo jangan potong omongan gue. "
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
