Echan kiyowo banget huhu...
Eh btw HAPPY NCTZEN DAYS PARA RUMPUT-ZENMagic Love
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh siswa lain, tapi tidak untuk Hana.
Sekolah adalah tempat teraman bagi Hana, tempat dimana ia bisa tertawa bersama teman-temannya, melupakan sedikit kesedihannya.
Mungkin bagi semua orang Rumah adalah surga, rumah adalah tempat kita berlindung, tapi bolehkah Hana menganggap rumahnya adalah neraka, bolehkah?
Tapi untung saja Hana setelah ini tidak lansung pulang, dia ada urusan.
Sudah Hana tidak mau curhat dulu.
Seperti biasa Hana lansung bergegas memasukkan barang-barangnya kedalam tas, ia tidak mau terlambat lagi, dan kena marah. Lagi.
Mi Cha yang masih duduk disampingnya sedang berkaca, melihat wajahnya apakah terlihat jelek? Tentu saja tidak guys karna Mi Cha itu selalu cantik.
"Na, kok lo buru-buru amat sih, nih ngaca dulu lo," Mi Cha menyodorkan kaca kecilnya itu ke arah Hana.
Hana menoleh sebentar "Tiap hari juga gue buru-buru Cha, gue kan mau ke depan."
"Naaaa, lo kan capek pulang sekolah masa mau ke situ nanti lo kan jadi tambah capek ih!" Mi Cha meletakkan kacanya di atas meja dan memegang tangan Hana.
Hana menghela napas, ini bukan sekali dua kali ia membicarakan tentang ini kepada Mi Cha.
Hana meletakkan tangannya diatas bahu Mi Cha "Chaa gue udah bilang berkali-kali kan sama lo,"
Mi Cha hanya diam. Cermberut. Kesal karna Hana ngga mau mendengar sarannya.
Hana mengambil tas nya "gue pergi dulu ya, gue harus buru-buru nanti kena marah, bye."
Mi Cha Sontak berdiri "Iiih Hanaa, Woy Naa!"
Hana tatap pada pendiriannya dan berlari keluar kelas, Hana tidak bohong dia memang harus buru-buru.
Ditengah perjalanan...
Duughh
Hana mengusap-usap kepalanya yang kena lemparan bola, ntah bola apa Hana tidak peduli itu "Aduh anjir sakit banget," batin Hana.
"Eh sorry-sorry gue ngga sengaja, lagain lo sih, datang ngga ngasih kode" cerocos seseorang yang mungkin pelakunya.
"Lo yang salah kok jadi gue yang disal--"
"LO!"
Bukan mereka bukan mengucapkannya secara bersamaan, hanya Haechan yang memotong ucapan Hana, iya Haechan.
Hana menaikkan salah satu alisnya bingung "Gue? Kenapa?" Tanya Hana dengan polosnya.
"Lo yang di Bis tadi kan? Yang Ge-er pas gue bilang pelanginya indah, ya kan?" Tanya Haechan jelas dan lengkap.
Mendengar itu Hana jadi malu sendiri reflek mengusap-usap alisnya "Eh? Maaf ya gue buru-buru"
"Woy Chan, Siniin woy bolanya! Lo malah pdkt," saut Renjun disana. Tapi Haechan tidak peduli. Rasain!.
Hana menoleh kearah yang berteriak sebentar, menunduk melihat bola yang tidak jauh darinya, ternyata bola basket.
Lumayan sakit sih tapi Hana sudah terbiasa dengan itu, memang sesering itu dia tersakiti sampai-sampah Hana terbiasa.
Hana mengambil bolanya dan menyodorkannya ke Haechan "Nih bolanya, gue buru-buru," Hana ingin berbalik dan..
Haechan mencekal tangan Hana "tunggu-tunggu nama lo siapa? Gue haechan, lo?" Tanya Haechan.
Hana melepaskan tangan Haechan yang memegang pergelangan tangannya "Nama gue Hana, Park Hana."
Setelah itu Hana berlari karna takut terlambat. Meninggalkan Haechan yang senyum-senyum ngga jelas.
"Hana? Nama yang indah"
"WOY CHAN! BOLANYA!" Jangan lupakan Renjun yang dari tadi berteriak kesal.
Magic Love
"Bagus ya kamu! Telat aja terus, kalo ngga mau kerja lagi tuh bilang! Saya bisa cari pengganti!"
"Maaf buk, saya tadi ada tugas tambahan dari guru" bohong Hana. Tidak mungkin kan Hana menjelaskan tragedi di tepi lapangan basket tadi.
"Maaf-maaf, Kamu kira cuma kamu yang mau kerja disini? Saya tuh cuma kasihan aja ngeliat kamu makanya saya kasih kamu kerjaaan!" Sakit. Hati Hana sakit mendengarnya tapi mau gimana lagi, disini memang Hana yang salah. Atau Haechan yang salah karna tadi dia bikin Hana terlambat?.
Tidak-tidak Hana tidak mau menyalahkan orang lain, cukup dia yang selalu disalahkan.
Wanita yang tadi memarahi Hana sekarang menarik tangan Hana kencang "Sana kamu cuci piring, Habis itu masak sana!" Perintahnya dan berlenggang pergi.
Fyi. Hana memang kerja paruh waktu, dia tidak mau hanya bertergantungan kepada uang yang diberi ibunya, kurang? Jelas saja kurang. Ibunya hanya memberi Hana uang ketika moodnya sedang baik terhadap Hana. Mungkin dalam sebulan dua kali.
Hana bekerja setiap pulang sekolah sampai jam tujuh malam, kecuali hari jum'at dan sabtu. Hari jumat dan sabtu itu bukan hari bebas buat Hana, tapi dia juga punya tugas dirumah.
Hana bekerja di cafe depan sekolahnya, tidak banyak yang tau, karna Hana selalu bekerja dibelakang, tugasnya Nyuci piring dan Masak.
Apakah keluarga nya tau? Entah Hana juga tidak tau. Abangnya yang sangat sayang kepadanya saja tidak tau. Hana merasa dikeluaga nya itu Hanya abangnya yang sayang padanya.
Orang-orang terdekatnya Hanya Mi Cha dan Jaehyun yang tau. Jaehyun itu teman Mi Cha dari Smp, makanya kenal sama Hana, ditambah mereka satu Ekskul. Jurnalis.
Dan kebetulan juga Jaehyun ketuanya.
Waaah kira-kira Bang Jahe sekeren apa ya kalau jadi wartawan sekolah? Wkwk.
Coba juga deh tebak abangnya Hana siapa?
Jangan lupa vote dan komennya guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fullsun
Fanfiction• Berawal dari percakapan tidak sengaja, benarkah seorang Haechan jatuh cinta pandangan pertama?. ••• "walupun bagus dia hanya sesaat, apa gunanya indah tapi setelah itu pergi, yang lebih indah itu matahari. Eh sudah sampai, permisi mau lewat," Aku...