Delapan belas.

1.2K 172 21
                                    



"Sttt, tau gak katanya shabila sama soobin satu rumah, gila gak sih?"

"Gak ada pengawasan orang tua juga, bayangin ngelakuin apa coba berdua kayak  gitu?"

"Gak nyangka sumpah sama soobin, bener kan dia bakal jadi buruk kalau sama cewek yang gak bener?"

"Shabila itu emang ganjen banget anjir, deket sana sini sama cowok!"

"Kata siapa sih awalnya?"

"Ada, mantan gebetan dia juga."

"Parah sih lagi sama cowok lain tapi keciduk sama pacar dirumah berdua?"

3 hari ini Shabila sering mendengar hal-hal yang buruk mengenai dirinya dan soobin, tapi disini semua orang lebih terfokus kepada dirinya. Awalnya orang-orang masih tidak mempercayai, hingga semakin hari berita yang tidak enak ini semakin meluas dikalangan adik kelas dan teman satu angkatan.

Dia yakin, Beomgyu yang menyebarkannya. Seratus persen yakin, tapi dia berniat melupakan semuanya dan membiarkan beomgyu. Sedangkan Soobin, dia tidak peduli. Sesuai dengan kepribadiannya, jika dia tidak melakukan hal yang salah dia tidak akan pernah memperdulikan.

Bahkan Shabila masih nurut sama Soobin, Dia masih sama Soobin dikala orang-orang berbicara dibelakangnya. Rasanya, ia aman bersama Soobin.

Soobin marah besar sebenarnya dengan Beomgyu, ia ingin menghabisi adik kelasnya itu namun pikiran itu disingikarkan oleh Bila waktu hari pertama mereka mengetahui gosip ini.

"Udah bin, semua bakal baik-baik aja." Kata bila waktu itu.

Soobin semakin lama semakin merasa sayang terhadap perempuan didepannya ini, namun ia merasa ia tidak berhak mendapatkannya.

————

"A...anu, kenapa gak ada yang ngasih tau gue ya sama sena soal hari ini gak jadi materi berenang?" Tanya bila ke wakil ketua kelasnya, jia.

Sena hanya menatap kebawah menatap kakinya sendiri, entah mengapa ia tahu akan alasan mereka.

"Oh, gue udah kasih tau di grup cewek kelas?" Jawab Jia menyerigai.

"Kok gue sama sena gamasuk?"

Jia ketawa kecil, lalu teman-teman disampingnya menatapnya rendah, "Oh sengaja sih, mau masukin sena cuma dia temen lo...kayaknya kalian sama aja, sama sama muraha-"

Plak.

"Lo...berani?"

"CUKUP KALIAN KATAIN GUE, GAUSAH TEMEN DEKET GUE!" bentak bila, sena memeluknya erat.

"Bil, tenangin diri lo bil?"

"GAK SEN, DISINI GUE MARAH BANGET!"

Jia mendekatkan dirinya ke Bila, lalu menyentuh bahunya dengan telunjuknyq." Lo tau gak, gara-gara lo kelas kita diomongin terus, bahkan soobin juga dan lo tau dia ketua kelas kita!"

"LO SEMUA GATAU KEJADIANNYA!?"

Bila sudah gak bisa sabar lagi, selama ini dia diam. Tapi sumpah demi apapun dia gak bisa diam kalau mengenai sena yang gak salah apapun.

"Coba ceritain, kenapa selama ini lo diem aja?"

"IYA, GUE SAMA SOOBIN MALAM ITU SERUMAH LO TAU ALASANNYA KENAPA? ORANG TUA KITA TETANGGA DAN MAMA SOOBIN NITIPIN GUE KE ANAKNYA, DAN KALIAN SEMUA CUMA DENGER KITA BERDUA SATU MALAM SERUMAH DAN YANG KALIAN PIKIRKAN CUMA HAL HAL KOTOR?"kata bila menjelaskan dengan nada teriak, bahkan semua orang mungkin sudah berkumpul didepan kelas mereka mendengarkan keributan.

"Bila." Panggil soobin.

Bila langsung menangis ketika melihat soobin, pertahanan yang selama ini dia simpan dalam-dalam rasanya hancur begitu aja.

"Bin, gue gakuat."

Bila terduduk, kakinya lemas. Sena langsung memeluk sahabatnya itu.

Badan bila bergetar hebat.

"Jia, gak cuma lo...semuanya!" Ucap soobin.

"Yang diomongin bila bener, kalian tau kenapa dia diem aja dan gue juga? Karena kita gak ngerasa kita salah, kita gak ngerasa kita melakukan, selama ini kalian sadar gak kalau kalian itu ngerusak mental orang? Bisa liat gak mata lo semua, punya rasa kasihan gak sama cewek yang bahkan lo fitnahin!"

Soobin cukup tenang berbicara seperti itu, namun emosinya benar-benar menggebu-gebu tapi ia menahannya dengan menggumpal tangannya.

Soobin melihat Beomgyu dari beberapa orang-orang yang berkumpul, "Gue tau siapa yang nyebarin gosip gila ini, tapi gue gak bisa mukul lo-tau gak rasanya pengen gue bunuh sekarang juga, tapi bila nahan gue...dan lo tau gak bahkan lo udah ngecewain bila, dan lo ngelakuin hal sejahat ini tapi ada gak bila datang ke lo marah-marah?"

Beomgyu menunduk.

"Gue minta maaf nonjok pipi lo saat itu, tapi gue gak bisa ngebiarin orang yang gue suka diperlakukan kayak gitu,"

Bila menatap Soobin dengan tangisan dia yang masih keluar, beberapa orang terlihat bersalah tapi sebagian mungkin masih dengan pemikiran mereka masing-masing.

"Bin, udah..." kata bila.







"Maaf, gue salah...gue akuin gue kesal ngeliat orang yang gue sayang berpihak ke orang lain, dan gue gak sadar kesalahan gue ke lo kak..." tiba-tiba beomgyu berbicara dan mendekati mereka.

"Semuanya, maaf-gue yang nyebar gosip, padahal gue tau mereka gak ngapa-ngapain, mereka memang tetangga, dan waktu itu gue nunggu didepan rumah bila...gue mau minta maaf sama kak bila tapi gue gak tau harus apa, akhirnya gue cuma bisa nunggu, dan gue liat abang kak bila malam itu datang, mereka gak berdua semalaman tapi ada yang ngejaga kok, maafin gue kak bila...bang soobin."

Semua siswa yang nonton kejadian itu kaget, mungkin ada beberapa orang yang gak tau beomgyu yang nyebarin tapi ada beberapa juga yang tahu. Cuma mereka gak tau, bakal separah ini gosip yang dibuat beomgyu.

Bahkan ada yang penasaran sama perbuatan beomgyu yang berhasil ngebuat bila kecewa.

Bila bener-bener nangis, dia gak bisa ngomong lagi, dan beomgyu makin gak enakan.


"Udah, makasih gyu udah jelasin ke semuanya- jangan ngulangin lagi, gue tau lo anak baik." Kata soobin sambil menepuk bahu beomgyu.

"Semuanya bubar, sebentar lagi kelas!" Teriak jia.

Semua orang langsung pergi saat itu, jia mendekati bila dan soobin, "Maafin gue bil, sen, bin..." soobin cuma mengangguk, dan bila benar-benar masih terdiam sambil terisak.




Soobin membantu bila berdiri, "Bil makasih udah sekuat ini, maafin gue......gue gatau mau ngomong apalagi...."





"Ganti rugi."



"Hah?"



"Habis pulang sekolah."




———-

Aku gak tau lagi mau bilang apa selain makasib semua😭

Kayaknya cerita ini bakal end 20 episode?🥺

Gosip+ Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang