The Painful Love - UshiOi [On Going]

01. Pertemuan yang Ditakdirkan

*╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗*
T H E   P A I N F U L   L O V E
*╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝*

©Haruichi Furudate
Pair : Ushijima x Oikawa
Rate : T-M(?)
Genre : Shonen-ai, Hurt, Romance, Family
Warn! : Typo, OOC, BxB, Mpreg!!!

✶⊶⊷⊶⊷❍⊶⊷⊶⊷✶
.
.

Pagi telah datang menyambut cerah kota Miyagi. Semilir angin dingin yang masuk ke sela-sela fentilasi kamar, nampaknya sedikit mengganggu si pemiliknya.

Kicau merdu para burung kecil pun terdengar bersahut-sahutan. Sang mentari yang telah menunjukkan cahaya cerahnya menyilaukan kedua mata lelaki yang masih setia terlelap bersama dengan kasur guling nya.

Kedua matanya nya masih tertutup, seolah tak peduli dengan cahaya cerah yang mengganggunya. Padahal sudah waktunya untuk bangun dan segera melakukan aktivitas sehari-harinya.

Adik lelaki yang masih tidur itu; Kageyama, geram melihat tingkah kakaknya yang satu itu. Bukankah ini sudah waktunya ia bekerja? Kenapa masih molor di spring bed kesayangannya itu.

Cih.

"Woyy, kakak bodoh. Bangun. Ini sudah pagi tau!" Teriak Kageyama marah di bang pintu kamar karena kakaknya; Oikawa masih enak-enakan tertidur.

Kageyama pun mendekati kakaknya. Menyibak selimut yang Oikawa kenakan. Si empunya pun menggeliat terganggu karena tidurnya merasa terusik.

"Kageyama,, 5 menit lagi..." Ucap Oikawa malas.

Kageyama makin geram dengan tingkahnya. Mau tak mau, ia mengeluarkan senjata andalannya; yang tak lain adalah kata-katanya.

"Bangun sekarang atau aku tidak akan masak makanan untukmu selamanya." Ancam Kageyama dingin pada Oikawa.

━━━━━━━━》❈《 ━━━━━━━

Kini pria bersurai coklat itu telah keluar dari kamar mandi. Mengusap kasar rambutnya yang basah dengan handuk agar segera kering.

Mau bagaimana lagi? Adiknya yang marah seperti itu sangat menakutkan bagi Oikawa. Tidak dikasih makan selamanya? No no no. Ia masak sendiri saja tidak bisa, beli makanan di luar? Itu sangat membuang waktu bagi Oikawa.

Kini Oikawa berjalan mendekati adiknya yang sedang masak di dapur. Semerbak harum masakan adiknya menguar di indera penciuman Oikawa. Lalu mengejutkan adiknya itu dengan memeluknya dari belakang.