31. ALVARO : THIRTY-ONE LARA DAN LUKA

2.5K 186 9
                                    

31. ALVARO :  LARA DAN LUKA

Pada titik terlemah yang ada pada diriku, kamu masih berdiri di sebelahku. Kuharap aku juga bisa melakukan hal yang sama juga

***

"Gas, gue nanti ke cafe lo ya?" tanya Yasa.

"Gue sibuk. Minggu depan esai biologi."

Sergio menepuk pundak Yasa. "Dia calon dokter, sabar ya lo mending ikut gue hangout nanti malem."

"Lo hengut kemana?" tanyanya. Memincing melihat senyum lebar Sergio.

"Kaya biasa main-main asik, lo ikut gak?"

"Ogah anjir lo nanti salah sasaran lagi, salah nembak gue dan gue mati, gue belum nikah. Kalau gitu gue ikut lo aja ya Ro?"

Alvaro menoleh. "Gue sibuk."

"Sibuk bergelung di bawah selimut bersama istri sih kalau Varo," kata Kelvin melirik Qia.

"Aura kebapak-bapakan Alvaro sekarang makin menyilaukan," ucap Kelvin.

"Kasihan menopause duluan," kata Sergio.

"Ayolah kita ke club, nanti gue yang traktir tequila."

"Gak pernah tobat lo ya, mabuk-mabukan terus. Ujung-ujungnya datengin rumah gue," kata Aina geram.

"Wah lo kenapa ke rumah Aina. Inget Sa, masih sekolah," peringat Kelvin.

"Oh yang seminggu lalu ambil firskiss lo itu ya Na?" tanya Bella kelewat antusias. Qia melotot terkejut.

"UDAH JAUH MAINNYA INI!" kata Kelvin. "Inget Bulan lo?"

Yasa malah cengengesan. "Gue kalau mabuk itu kaya terbayang wajah Aina terus." Melirik sekilas pada Aina yang menggebuk punggungnya. "Apalagi bibirnya."

"Bulan itu cuma sampingan, Yasa kan aslinya cinta sama Aina. Tapi masih bego," sindir Bagas.

"Gue tahu kok Aina cantik, tapi gue gak pernah bawa perasaan saat pacaran."

Aian mendesis, menatap Yasa tanpa kata. "Dan dengan begonya lo nambah sakit hati mantan pacar lo," ucap Sergio.

"Lo bisa dapet karma Sa," peringat Alvaro kemudian. Tapi Yasa hanya mengangkat bahu.

"Gue berharap lo nyesel giniin gue Sa," kata Aina tiba-tiba. "NANTI GUE NEBENG SERGIO!" sentaknya.

Alvaro menarik lengan Qia. "Ayo ikut aku bentar."

"Kemana?" tanya Qia masih menatap Aina yang wajahnya memerah menahan tangis.

Alvaro membawa Qia menjauhi teman-temannya.

Alvaro mengulas senyum. "Sebelum itu aku mau tanya."

"Tanya apaan?" Qia mendongak. Heran dengan perubahan Alvaro.

"Siapa yang ambil fistkiss kamu?"

"Lupa. Denzel kayanya!"

Alvaro mendengus. "Jangan bohong."

"Emang Denzel kok. Ayo katanya mau nemuin--,"

Alvaro menarik Qia mendekat. Menarik Qia menaiki undakan tangga. Memeluknya dengan wajah yang mendekat dengan senyum. "Lo kok berani nipu gue?"

"IYA KAMU YANG AMBIL FIRSTKISS AKU BUKAN COWOK LAIN!!"

***

Alvaro duduk tenang bersama Qia di sebelahnya. Di depan ada Pak Gamma dengan raut dingin. Qia menampilkan raut gamang. Tangan Alvaro menggenggam tangannya. Setelah memperlihatkan video antara Ameera dan Zaqia di rooftop beberapa hari lalu pada Alvaro.

A L V A R O : Scorso [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang