5.Wanita simpanan?

78 20 2
                                    

Galvin menuruni motornya membuka helmnya dengan pesona yang dapat memikat banyak wanita. Dari arah parkiran mobil Brenda dan ke dua temannya menghampiri Galvin.

"Morning Vin!" Ucap Brenda berlagak seperti sangat akrab dengan Galvin. Dulu memang mereka sempat berpacaran namun hubungan keduanya runtuh semenjak Brenda menghianati Galvin. Brenda berselingkuh dengan Rolan Adibrata yaitu salah satu siswa ganas dari SMA Angkasa, Bertubuh kekar dengan rahang yang kuat.

Galvin tak menjawab satu kata pun lalu pergi meninggalkan. Namun Brenda tak terima dengan sikap Galvin yang terus menerus bersikap cuek dan tak acuh terhadapnya.

"Kamu gak bisa hargain aku ngomong apa Vin?" Teriaknya Brenda.

"Hah? apa lo bilang?" Ucapan terhenti sejenak lalu Galvin menghampiri Brenda dengan tatapan yang dapat membuat semua orang takut dengannya. "Apa kelakuan lo dulu itu bisa disebut ngehargain gua Bren?" Ucapnya lagi sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Brenda.

"Vin itu kan dulu sekarang aku nyesel sama perbuatan aku yang dulu, aku serius masih sayang sama kamu Vin."

"Kalo lo sayang gue lo gak bakal ngelakuin hal itu Bren, Mikir! punya otak kan? lo juga lebih seneng bareng Rolan kan di banding gue? So.. mulai sekarang jangan pernah ngejar gue lagi." Ucapan yang sangat menyayat hati seorang perempuan namun ucapan Galvin ada benarnya juga itu memang salah Brenda yang telah berhianat kepada Galvin.

Brenda mematung sakit rasanya di bentak dengan ucapan Galvin tadi. Kedua temannya pun tersontak kaget mereka paham bagaimana perasaan Brenda sekarang dan mereka mencoba menenangkannya.

"Udah ya Bren, jangan dipikirin nanti lo bisa sakit." Ucap Stela.

"Iya gak usah terlalu mikirin. Lo harus belajar iklas sama semuanya." Sambung Zella.

"Tapi kan gue tuh cin-"

"Brenda kalo lo terus-terusan ngejar Galvin lo pasti bakal kaya gini mulu, belajar move on okeh? Lo juga kan masih berhubungan sama Rolan masa iya mau ngehianatin dia juga." Ujar Zella panjang lebar.

"Gue bakal coba Zel."

"Nah gitu dong yuk ke kita ke kelas."

~~~

Afifah menaiki tangga menuju kelasnya berjalan beriringan dengan Satya mereka sudah cukup akrab dan saling mengobrol dengan asiknya. Galvin melihat dari belakang mereka sungguh benar-benar pupus harapannya mendekati Afifah terlebih lagi Afifah akrab dengan lawan bertengkarnya yaitu Satya. Dengan ragu Galvin mendahului Afifah dan juga Satya. Tertawa Afifah terhenti saat melihat Galvin lewat begitu saja tanpa ada sapaan darinya. Semenjak kejadian bertabraknya mobil Reza dengan motor Galvin, Galvin benar-benar berubah sikap terhadap Afifah.

"Kenapa fah? gak lucu ya?" Tanya Satya.

"Eng-enggak kok." Ucap Afifah terbata.

Mereka pun lanjut berjalan menuju kelasnya, namun anehnya Satya malah mengikuti Afifah. "Lo kok ngikut gue?" Ujar Afifah.

"Kan gue anter biar aman haha." Jawab Satya.

"Udah ih sana-sana udah mau bel."

Satya melihat jam ditangannya dan bunyi bel masih lima belas menit lagi. "Masih lama ah tuh liat."

"Satyaaaaa.."

"Eh iyaiya gue ke kelas." Ucap Satya lalu pergi dengan berlari kecil menuju kelas.

"Wih di anter siapa tuh?" Ucap Kayla lalu melihat sana sini karena raaa penasarannya.

"Sama itu.." Afifah menggantung kan obrolan dan membuat Kayla serta Dinda kebingungan. "Sama Satya." Ucapnya lagi.

"What? Satya lo bilang Fah?" Dinda tersontak kaget.

Time of Arrival Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang