Chapter 6 : Kenyataan.

784 64 15
                                    

нαρρу ιη яєα∂ιηg√

●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

Solar yg melihat itu memundurkan tubuh nya yg gemetaran.

"T-tidak mungkin.. "

Solar langsung memecut lari nya ke arah gerbang sekolah berada, sayang nya saat dia sudah sampai di gerbang sekolah itu sudah di tutup oleh satpam dan bahkan satpam pun sudah pulang, Solar melihat sekitar nya yg suasana nya perlahan lahan berganti menjadi gelap dan dia melihat jam tangan nya sudah jam 17:38.

"Sudah pergi..? "

Suara siapa itu? Yg pasti bukan Solar.

Tubuh Solar gemetaran dia tidak bisa berfikir bagaimana keluar dari sekolah ini, dan juga dengan ice.. Jika dia siuman mungkin solar berpikir akan menjadi mangsa nya. Solar tak henti henti mencari tempat sembunyi yg tepat. Dia memasuki kelas nya namun otak nya berfikir lagi bisa saja ice masuk kesana, Yg memang kebetulan semua kelas tidak di kunci.

Tapi sisi lain Solar juga penasaran dengan keadaan Ice juga, dia ingin melihat nya tapi dia takut dan ragu dia akan menjadi korban nya. Tetapi dia juga ingin tahu kebenaran apakah itu Ice atau orang lain?

Akhir nya Solar memutus kan pergi ketempat kejadian lagi, dengan kaki yg gemetaran dia memaksakan tubuh kecil nya itu berjalan ke tempat tadi. Dan dia mengambil posisi bersembunyi tetapi pelaku masih bisa terjangkau.

"Ambil ini aku tidak butuh lagi"

"Cardygan macam apa ini sangat tidak nyaman"

"Argh, rambut palsu ini sangat merepotkan!"

"Ambil ini perempuan lemah"

"H-hentikan k-ku mohon... Arghh!!! "

Solar membelalakan mata nya di lihat nya Taufan dan Ice, Namun aneh Ice berpenampilan sangat tidak bagus. Kemeja sekolah putih polos yg biasa nya di tutupi cardygan biru muda nya dan liontin ice di dekat saku nya kini berlumuran darah dan tidak di pakai oleh pemilik nya, justru Taufan melemparkan cardygan itu ke Ice. Rok dengan warna putih nya pun terlihat sedikit koyak, Rambut nya yg panjang nan lembut itu sekarang terlihat kusut bahkan pendek dan potongan nya pun tak beraturan, dan juga dasi biru muda milik nya sekarang berada di tangan nya dan mengikat kedua tangan nya, Inti nya penampilan Ice sangat sangat sulit di jelaskan.

Berbeda Dengan Taufan dia berdiri di depan Ice, Namun seringai jahat nan sadis tercetak dalam wajah nya. Tetapi seringai bahagia pun tercetak pada raut wajah nya, Berpenampilan tanpa Cardygan biru shappire nya hanya menggunakan kemeja putih serta rok putih nya yg berlumuran darah yg sangat banyak, membuat Solar Curiga dan rasa penasaran itu semakin menjadi.

Ternyata Taufan menyamar agar tidak tidak di ketahui.

Dia lihat oleh Solar sendiri dengan Mata kepala nya sendiri dan ini bukan mimpi, Ice di siksa dengan kejam nya. Mulai dari wajah nya di pukuli, tubuh nya yg di gores oleh pisau, lebam dan memar yg sangat parah, dan belum lagi darah yg keluar dari mulut nya.

Sehingga pada saat Taufan ingin menusuk Ice dengan pisau nya,

"ICEEEE!!! "

BRAKKKK

Solar melempar kan palu yg lumayan besar ke kepala Taufan, sehingga Taufan terjatuh ke samping dan pisau nya terlempar begitu saja hampir mengenai wajah Ice. Dia tumbang namun tidak parah karna Solar tak terlalu melempar nya dengan kuat.

"Ice kau tidak apa apa? " Ucap Solar Seraya Menghampiri Ice dan melepaskan Ikatan yg mengikat tangan Ice.

"K-ku pikir aku akan m-mati konyol di sini.. " Ucap Ice dengan kepala yg menunduk dan tatapan Kosong pun terlihat.

Solar memampah tubuh Ice dan membawa nya berjalan dengan Hati hati meninggalkan gudang serta Taufan yg tak sadar kan diri, Solar menatap Teman Kecil nya itu 'tidak ku sangka kau seperti ini fan.. ' Batin nya dan secara meninggalkan serta mengunci pintu Gudang tersebut dengan kayu yg dia dapat dari dalam gudang, beruntung gudang sekolah ini di kunci dengan cara menaruh kayu di tempat yg sudah di sediakan.

Solar memapah Tubuh ice lagi membawa nya ke Kelas, dia bersyukur karna di dalam kelas ada kota p3k yg bisa dia gunakan untuk sementara mengobati ice, dengan perlahan lahan Solar membersihkan Luka nya dan menutup nya "ice.. Kenapa kau bisa begini.. " Ucap Solar.

Ice? Dia tidak bereaksi, tubuh nya pun sudah sangat lemas dan tak berdaya. Tatapan nya hampa, tak mengatakan apa pun, seperti jiwa nya sedang tak di tempat nya, Dia hanya melihat Solar yg mengobatinya tanpa Tatapan apapun.

Rasa Takut, Sakit, dan Trauma.

Itu lah yg di rasakan Ice sekarang, Dia masih Syok dengan kejadian Tadi, beruntung nya ada Solar yg langsung menyelamatkan dirinya.

"Ice.. Tenang kau sudah aman.. "

Tak da reaksi.

"Ice.. Ku mohon katakan sesuatu"

Tak da yg bergeming.

"Ice, ada apa? Kau masih takut? "

Ice hanya mengangguk.


















"SOLAR!! ICEE!! TAUFAN!! "

Terdengar Dua dua pemuda dari Luar Solar yg mendengar itu pun berlari ke arah pintu kelas dan berteriak "AKU DI SINI!!! " Ucap nya.

Dua pemuda itu adalah Halilintar dan Blaze, mereka segera berlari kearah Solar berada "Dimana Ice!?" Tanya Blaze dengan khawatir.

"Di sana " Ucap solar sembari menunjuk Ice yg terduduk dengan tatapan Kosong nya.

"ICYY!! " Sentak Blaze dan berlari menuju Ice serta memeluk nya "Kenapa dia bisa seperti ini Solar!? " Tanya nya dengan oktaf suara nya lumayan tinggi, ya karna dia terkejut dengan pasangan nya yg penampilan nya kusut dan tak seperti dulu lagi, Banyak perban yg menempel di Tubuh nya.

Solar tak menjawab dia hanya diam dengan wajah yg terlihat panik.

"JAWAB SOLAR! "

"Blaze! Hentikan kendali kan emosi mu! " Ucap Halilintar.

"Tapi siapa yg sudah membuat ice ku mejadi seperti ini!? "

"Kita selesaikan dengan kepala dingin blaze! Kita bisa selesai kan nanti! "

"TAPI AKU BERTANYA SIAPA YG SUDAH MELAKUKAN INI SEMUA!? "

"BLAZE CU- "

"Taufan yg melakukan nya.. "

Semua terdiam apalagi ice yg sedari tadi hanya diam, Halilintar menatap Bingung dan tak percaya, sedangkan Blaze menatap Solar dengan amanah yg meluap ingin rasa nya dia membunuh Taufan hidup hidup dan membakar mayat nya, serta membuang abu nya di Pembuangan sampah yg tak terurus.

(Bhaks Author sadits bgt)

"Y-ya.. Taufan yg melakukan nya.. "

T. B. C

966 kata

Author mati matian ngalahin rasa mager.

Bhaks(ノ*°▽°)ノ🔪

Sekian dan terimakasih

Thron_Md

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Killing For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang