Aku ikhlas 🌻

55.2K 7.3K 1K
                                    

Aku ingin memiliki lelaki yang hanya mengucapkan ijab qobul sekali seumur hidup. Tapi sekarang, aku harus hapus semua keinginan itu.

Zahwa

🌻🌻🌻

"Saya terima nikah dan kawinnya, Maira Aulia Rahman binti Abdul Rahman dengan mas kawin tersebut dibayar tunai,"

"Bagaimana para saksi, sah?"

"SAH!"

Zahwa menundukkan kepalanya menahan tangis. Sakit rasanya melihat Raka yang nampak bahagia dengan pernikahan keduanya, tidak seperti saat menikah dengannya dulu.

"Awa nangis?" Tanya Salby, ibu dari Raka.

"Zahwa ikhlas Umi," ucap Zahwa tersenyum manis.

Salby memeluk Zahwa menyalurkan kekuatan untuknya. Sulit sebenarnya menyembunyikan air matanya yang sudah ia tahan dari kemarin.

"Umi, Awa mau ke kamar mandi dulu ya," ucap Zahwa.

Salby hanya mengangguk lalu menatap Zahwa yang pergi meninggalkan acara. Salby paham, Zahwa hanya berusaha tegar.

"Zahwa ikhlas ya Allah," ucap Zahwa sambil meneteskan air matanya.

Dadanya sangat sesak, ia memukul dadanya berkali-kali untuk menghilangkan rasa sesak dalam hatinya.

Zahwa menatap dirinya di cermin, ia tak perduli dengan riasan yang rusak karena air matanya. Rasanya, Zahwa ingin mengakhiri hidupnya. Namun, ia sadar bahwa ia belum mempunyai banyak kebaikan untuk dibawa mati.

"Bang Aka bahagia, kenapa Awa gak bisa?" Ucap Zahwa bertanya pada dirinya sendiri.

Zahwa mengusap perut ratanya.

"Kenapa Awa gak bisa ngasih keturunan buat Bang Aka?" Tanya Zahwa lemah.

Zahwa tak berani keluar kamar mandi, ia takut merusak acara Raka. Zahwa membasuh wajahnya dengan air, lalu menata kembali riasannya.

Zahwa cantik, bahkan sangat cantik. Namun, untuk apa ia memiliki hati dan wajah yang cantik jika suaminya tak bisa memberikan ruang untuknya?

Zahwa membuka pintu kamar mandi dan mencoba biasa saja. Tapi, tetap saja hatinya berdenyut nyeri saat Raka tengah memasangkan cincin ke jari manis Maira.

Zahwa menatap cincin pernikahannya dulu. Zahwa menatap tangan Raka yang sekarang hanya ada cincin pernikahannya dengan Maira.

Zahwa berjalan menghampiri Salby lagi. Mereka hanya mengadakan akad, tidak ada acara besar-besaran.

Zahwa menghampiri Maira dan Raka dengan senyuman terindahnya.

"Selamat atas pernikahan kalian. Awa punya hadiah untuk Maira," ucap Zahwa sambil mengambil hadiah di tas selempangnya.

"Terima kasih," ucap Maira dengan senyuman pula.

Raka sama sekali enggan menatap Zahwa. Zahwa hanya tersenyum pedih melihat Raka yang tak mau menatapnya.

"Malam ini Bang Aka gak pulang kan? Zahwa gak harus masak hehe," ucap Zahwa bercanda. "Awa pulang ya bang," pamit Zahwa lalu meninggalkan keduanya.

Untukmu, Syurgaku [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang