Aku selalu salah🌻

55.1K 6.8K 1.7K
                                    

Setidaknya aku pernah bahagia walaupun sedetik.

🌻🌻🌻

"Pokoknya kamu harus jaga kandungannya biar nggak kenapa-napa, jangan ngelakuin hal berat, dan jangan lupa makan. Kamu di sini aja, kalau mau apa-apa bilang sama Zahwa biar dia yang bawain buat kamu, dan untuk kamu Zahwa, tolong jadikan Maira sebagai ratu karena dia sedang hamil, saya nggak mau anak saya kenapa-napa," ucap Raka panjang lebar.

Zahwa hanya tersenyum terpaksa saat mendengar Raka begitu memperdulikan Maira. Bahkan Raka tak pernah berkata sepanjang itu padanya.

"Iya mas, udah sana kerja," ucap Maira sambil mendorong tubuh Raka.

"Yaudah aku berangkat," ucap Raka sambil mencium kening Maira.

Zahwa tersenyum indah melihat itu. Dirinya hanya berandai, Raka melakukan hal yang sama kepadanya.

"Saya berangkat Zahwa," ucap Raka sambil mengulurkan tangannya tanpa mencium kening Zahwa.

Raka pergi meninggalkan rumah. Hari ini Maira akan di rumah Zahwa sampai Raka pulang.

"Apa yang akan kamu lakukan Zahwa?" Tanya Maira sambil duduk di samping Zahwa.

"Biasanya aku akan menghabiskan waktu membaca buku," ucap Zahwa

"Hm... Kalau aku biasanya menonton film," ucap Maira.

"Kamu ingin makan apa Maira?" Tanya Zahwa.

"Belum ingin," ucap Maira.

"Baiklah."

Keduanya merasa canggung, bagaimana rasanya jika dua istri disatukan dalam satu rumah? Biasanya, jika ada madu yang bermain ke rumah, istri tua akan malas menerima dan memilih mengusir. Tapi, Zahwa tak pernah merasa bahwa Maira adalah perebut. Malahan, Zahwa selalu berpikir bahwa dirinyalah yang memisahkan dua insan saling jatuh cinta itu.

Maira mengusap perutnya yang masih rata itu dengan senyuman indah.

"Kamu juga akan dipanggil mama oleh anakku nanti Wa," ucap Maira membuat Zahwa tersenyum lalu mengangguk

"Hehe, iya," ucap Zahwa terkekeh sambil ikut mengusap perut Maira.

Dia juga ingin merasakan adik kecil di dalam perutnya meskipun mustahil untuk ada. Zahwa merasa dirinya sudah tak berguna, mandul dan gagal ginjal adalah paket yang dimiliki Zahwa sekarang.

Dia juga ingin merasakan Raka mengusap perutnya seperti mengusap perut Maira tadi. Dan dia juga mau Raka mencium keningnya meski sekali seumur hidup.

Sedih rasanya, Zahwa mengharapkan surga bersama Raka. Tapi suaminya mengharapkan surga bersama Maira.

"Hm... Awa, aku mau minum jus apel," ucap Maira tiba-tiba.

"Oh, iya akan aku buatkan. Apa lagi?" Tanya Zahwa.

"Sudah itu aja," ucap Maira.

Zahwa berjalan menuju dapur untuk membuatkan juice apel untuk Maira. Dirinya mulai membuka lemari pendingin untuk mencari buah apel.

Untukmu, Syurgaku [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang