Katanya segala sesuatu dimulai dari niat. Kalau niat aku pengen deket kamu, mau nggak kamu wujudin buat aku***
Clara menatap kertas di tangannya tanpa minat. Baru saja anggota osis membagikan selebaran pendaftaran ekstrakulikuler.
"Lu pada ikut ekskul apa?" tanya Adel. Gadis itu berencana mengikuti ekstra PMR. Baik hati kan? Itu niat Adel buat modusin Bayu ketua PMR.
"Gue mau ikut modern dance. Biar bisa battle dance sama oppa," ucap Vera menggebu. Gadis itu mendklerasikan dirinya sebagai penerus Jennie Blackpink.
"Lu apa Ra?" tanya Adel melihat Clara yang tersenyum sendiri.
"Gue ikut Karate," jawabnya membuat Vera dan Adel melotot.
"Serius lu?"
Clara mengangguk yakin. "Kenapa lu pada liatin gue gitu?"
Adel menggeleng. "Heran aja, kuku rusak aja lu nangis seminggu gimana kalo lu kena pukul," sarkas Adel."Si Clara mah masuk karate biar bisa deket Kak Gara. Ngaku lo!"
Clara menyengir lebar. "Itu mah jackpotnya. Lagian nih ya, gue kan pengen bisa gelud biar bisa duel sama Kak Gara."
Gemas. Vera menoyor dahi Clara. "Awas aja lu ngadu ke kita soal kuku lu. Gue gunting tuh kuku sampe abis," ledek Vera terkekeh. Ia membayangkan ekspresi Clara ketika dibanting lawan."Awas aja lu pada! Kalo gue udah jago, gue tendang pantat kalian!"
***
"Assalamualaikum calon imam," ucap Clara memasuki ruang karate. Ia berdecak kagum melihat medali yang tergantung rapi. Tak lupa susunan piala dalam etalase. Ia melangkah ke dalam, mendapati Tatang, Gara, dan anggota lainnya.
"Waalaikumsalam setan makmum," jawab Tatang meledek. Clara melirik sinis. Ia mendekati Gara seraya menyodorkan formulir.
"Lu mau ikut Karate?" tanya Gara setelah membaca formulir Clara.
Gadis itu mengangguk. Menatap Gara berbinar.
"Alasannya?"
Clara tersenyum sebelum menjawab. "Biar bisa bareng Kakak lah, apalagi."Gara menggeleng mendengar itu. Masih menatap Clara datar.
"Lu ditolak!"
Clara melotot tak terima. "Nggak bisa gitu dong, gue aja belum test. Lagian nih ya, lu nggak bisa melarang orang masuk ekskul sekolah. Melanggak Hak Asasi Murid tau?!"
Tatang terkekeh melihat itu. "Eh Mak Lampir! Udah sih terima aja, lu mana cocok ikut karate. Mendingan lu ikut ekskul generasi maklampir."
"Diem deh Krwil! Nggak ada yang nyuruh lo bacot!"Gara menggeleng. "Gue ketua ekskul jadi gue berhak ngatur siapa aja yang boleh gabung di ekskul gue."
"Mampus kan lu!" ledek Tatang terkekeh.
"Kak Gara nggak boleh gitu ih, pokoknya gue mau ikut karate!" rajuknya. Gadis itu mempoutkan bibirnya sebal. Sesuatu yang justru terlihat imut.
"Yaudah lu boleh gabung."
Clara tersenyum lebar. Mukanya memerah sangking senangnya.
"Tapi bukan gue yang latih," lanjut Gara membuat senyum Clara memudar.
"Terus Kak Gara tega gitu liat gue digrepe-grepe?"
Gara menatap datar. "Siapa juga yang doyan sama lu?" jawab Gara pedas.
"Gengsi dasar! Kemarin aja meluk aku semalaman."
Tatang tersedak air minumnya. Bahkan terdengar suara siulan anak karate yang lain. Jelas kapan lagi berkesempatan menggoda ketua mereka.
Gara menatap Clara tajam. Ingin sekali menarik pipi chubby nya hingga terlepas. "Ikut gue!" titahnya menarik pergelangan Clara keluar.
***
"Lu kalo mau ngomong mikir! Otak buat dipake bukan pajangan doang!" bentak Gara begitu mereka menjauh.
Ia tak habis pikir Clara mengatakan itu sesantai mungkin. Walaupun mereka tak berbuat apapun, bisa aja kan orang salah tanggap dengan ucapan Clara.
"Orang mikir apa nanti!" geram Gara.
Clara menunduk. Kaget melihat Gara begitu emosi. Ia menggigit pipi bagian dalam. Bisa dipastikan sebentar lagi menangis. Belum pernah ada yang membentaknya setelah peristiwa penculikan dulu.
"Maaf," cicitnya pelan. Hatinya sakit manakala peristiwa itu terlintas di pikirannya.
"Mulai sekarang nggak usah deketin gue!"
Clara menggeleng langsung. "Kalau nggak boleh deketin Kak Gara nanti perjanjiannya gimana? Kak Gara rela kalungnya buat gue?"
Gara menghembuskan napas kasar. Gadis ini sangatlah keras kepala.
"Apa yang lu mau dari gue?" greget Gara. Andai saja pepatah bunuh orang dosa nggak ya? Diganti bunuh clara halal saja dengan senang hati ia melenyapkan Clara.
"Beneran Kak Gara mau turutin?" tanya nya ceria.
Gara hanya menatap datar. Entah mood gadis ini yang gampang berubah atau gadis ini pandai menyembunyikan perasaannya?
"Gue mau Kak Gara jadi pacar gue," ungkapnya kemudian menggandeng erat lengan Gara.
Gila
***
Up yeay⚘
KAMU SEDANG MEMBACA
Autograph
Teen FictionUpdate tiap hari 😎 "Gue sumpahin lu jadi jodoh gue!" - Clara Cantika Dewi "Lu itu cuma obsesi sama gue!" - Gara Nathaniel Aguerro. Cerita tentang Perjuangan si bucin Clara. Mampukah Clara meluluhkan kebekuan hati Gara? Kita lihat saja...