Dahulu kau langkahi kebun Kembang Bokor
Pondokku hangat di ujung jemarimu
Lembutnya bulan selalu untukku
Hasratku tak pernah kau nafik
Pun waktu adalah sahib
Jua adalah durjanaMembeku bersimpuh
Menunggu tidak kunjung
Terhadap siapa daku bersolek
Huru - hara taifun adalah waktuku
Jembalang mengetuk lemah dinding
Sekarang pada kebun Melur kakimu bergegas
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTOLOGILA
PoetryApapun yang terjadi kita tetaplah manusia Yang bersifat seakan maha tahu Yang bersifat seakan maha benar. Tapi jangan tanya kalau nanti berangsur - angsur punah. Terima kasih kepada : 1. Teman - teman dengan segala perilakunya yang menarik 2. Perila...